Longsor di Karo
DAMPAK Tingginya Curah Hujan, Longsor Terjadi di 3 Lokasi, Dinas PUPR Karo Lakukan Hal Ini
Dari informasi yang didapat, setidaknya longsor ini terjadi di tiga titik yang tersebar di tiga kecamatan berbeda.
Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, KARO - Dampak tingginya curah hujan yang terjadi beberapa hari ini di Kabupaten Karo, menyebabkan terjadinya bencana longsor.
Dari informasi yang didapat, setidaknya longsor ini terjadi di tiga titik yang tersebar di tiga kecamatan berbeda.
Untuk yang pertama, longsor terjadi di Desa Bintang Meriah, Kecamatan Kutabuluh. Kemudian, di kawasan Kelurahan Gundaling, Kecamatan Berastagi. Dan di kawasan Kecamatan Merdeka.
Baca juga: Pria di Karo Ditemukan Tidak Bernyawa di Dalam Kamarnya, Polres Karo Olah TKP
Dari timbulnya bencana ini, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Karo Edward Sinulingga, mengaku pihaknya sudah mulai melakukan penanganan awal.
Adapun langkah yang dilakukan, ditujukan untuk penanganan kedaruratan agar titik-titik longsor bisa kembali dilintasi.
"Dari informasi yang kita dapat, ada tiga titik bencana di mana dua jalan amblas dan satu tebing mengalami longsor. Sudah kita lakukan penanganan darurat," Ujar Edwar, Jumat (4/3/2022).
Dijelaskan Edward, setelah mendapatkan informasi bencana ini pihaknya langsung melakukan penanganan darurat untuk menanggulangi longsor tersebut.
Seperti longsor yang terjadi di Kecamatan Kutabuluh dan Kecamatan Berastagi, pihaknya melakukan penimbunan awal.
"Karena di dua titik ini kan berfungi sebagai jembatan, jadi kita cari tau dulu seperti apa jalur airnya, kemudian kita normalisasi, selanjutnya pada bagian atas kita timbun agar bisa kembali dilintasi," Ucapnya.
Khusus untuk jalan ambles yang terjadi di Kelurahan Gundaling, Kecamatan Berastagi pihaknya juga melakukan penanganan awal berupa dinding penahan sementara. Dijelaskan Edward, setelah melihat jalur air kemudian pihaknya memasang penahan sementara menggunakan bambu dan alat lainnya.
Baca juga: 2 Hari Tak Keluar Rumah, Pria di Karo Ini Ditemukan Tidak Bernyawa Di dalam Kamarnya
"Iya kita buat bronjong sementara dari bahan bambu, selanjutnya bagian atasnya kita timbun menggunakan tanah dan kita padatkan lagi," Katanya.
Selain ditahan menggunakan perangkat sederhana, pada bagian dalamnya juga dibatas menggunakan tumpukan karung goni yang diisi menggunakan tanah.
Selanjutnya, pada bagian aspal yang amblas diisi menggunakan tanah yang selanjutnya akan dipadatkan.
(cr4/tribun-medan.com)