Keracunan Gas
Kronologi Puluhan Warga di Madina Keracunan, Setelah Pipa Gas PT Sorik Marapi Geothermal Power Bocor
Kelalaian PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) menyebabkan puluhan warga muntah-muntah diduga keracunan gas
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN - Puluhan warga Desa Siabanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) muntah-muntah diduga keracunan gas dari sumur yang digali PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP).
Insiden diduga keracunan gas ini terjadi pada Minggu (6/3/2022) sore dan sempat membuat masyarakat panik.
Sejumlah korban yang kondisinya lemah kemudian dibawa ke rumah sakit, untuk mendapatkan pertolongan.
Menurut Kapolres Madina, AKBP H.M Reza Chairul, keracunan gas ini diduga akibat kelalaian pihak PT Sorik Marapi Geothermal Power.
Baca juga: Sakit Diduga karena Keracunan Makanan, Joan Mir Tak Ikut Tes Hari Ketiga di Sirkuit Mandalika
Saat itu, PT Sorik Marapi Geothermal Power baru saja menggali sumur gas, dan tengah melakukan percobaan.
Ketika upaya percobaan dilakukan, pipa gas ada yang bocor.
Gas Hidrogen Sulfida atau H2S kemudian menyebar ke permukiman warga.
Tak pelak, warga yang tinggal di radius 300 meter muntah-muntah dan mengalami pusing hebat.
"Akibat insiden ini, ada sekitar 52 orang masyarakat mengalami pusing dan muntah-muntah yang diduga diakibatkan H2S," kata Reza kepada Tribun-medan.com, Minggu (6/3/2022).
Baca juga: Pusing dan Muntah, Puluhan Warga Dilarikan ke Rumah Sakit Setelah Menghirup Gas Bocor dari PT SMGP
Ia mengatakan, setelah warga mengalami pusing dan muntah-muntah, mereka yang keracunan gas ini langsung dibawa ke RSUD Panyabungan dan RS Permata Madina.
Di sana, para korban mendapatkan perawatan intensif agar kondisinya pulih kembali.
Sementara itu, soal siapa saja yang diperiksa dalam kasus ini, Reza belum menjelaskannya.
Dia juga tidak menjelaskan apakah ada kemungkinan tersangka dalam kaasus ini.
Baca juga: WASWAS Warga Keracunan lalu Sungai Disegel, Ketua BPD Desa: Saya Merasakan, Terparah Bagian Kemaluan
Sebab, menurut masyarakat, kebocoran gas ini bisa saja merenggut nyawa.
Sehingga polisi diminta bertindak atas kelalaian tersebut.
"Kondisi semua korban sudah dalam perawatan di RSUD Panyabungan dan RS Permata Madina dan tidak ada korban meninggal," pungkasnya.(cr11/tribun-medan.com)