INILAH Kebun Binatang Paling Sepi di Dunia, Bertahan Karena Merawat Hewan Liar yang Buta dan Terluka
Inilah kebun binatang paling sepi di dunia. Kebun binatang tersebut terletak di kampus Taman Hutan Gunung Phoenix di kota Enshi, provinsi Hubei tenga
Penulis: Liska Rahayu | Editor: Liska Rahayu
TRIBUN-MEDAN.com – Inilah kebun binatang paling sepi di dunia.
Kebun binatang tersebut terletak di kampus Taman Hutan Gunung Phoenix di kota Enshi, provinsi Hubei tengah, China.
Kebun binatang kecil yang dikelola oleh Luo Yingjiu (81) ini dikenal sebagai kebun binatang paling sepi di dunia.
Hal ini karena tidak ada yang mengunjungi kebun binatang tersebut.
Kebun binatang ini tidak pernah dipromosikan dan binatangnya pun sudah tua dan lemah.
Luo mendirikan kebun binatang ini pada tahun 1980.
Baca juga: Patah Hati di Hari Valentine? Kebun Binatang Ini Siapkan Cara Unik Balas Dendam pada Mantan
Baca juga: Fantastis! Juragan99 Ternyata Juga Punya Kebun Binatang Mini di Rumah Mewahnya: Ada Kucing Rp70 Juta
Ketika dia menyaksikan hewan liar yang diamputasi disimpan di kandang untuk dijual di pasar makanan, Luo pun tergerak karena merasa kasihan dan membeli binatang itu.
Kebaikan pria itu segera membuat rumahnya menjadi rumah bagi banyak hewan.
Bahkan pemerintah setempat telah menawarkan untuk mengizinkan Lou membuka kebun binatang dan memberikan dukungan keuangan untuk memeliharanya.

Di masa-masa indah, kebun binatang ini pernah memiliki harimau tidak berekor dan singa dengan bulu langka.
Tentu saja binatang-binatang ini menarik banyak pengunjung saat itu.
Namun, pandemi telah menyebabkan kebun binatang kehilangan banyak peluang bisnis.
Hal ini menempatkan Lou dalam situasi sulit.
Meskipun harga tiketnya hanya 10 yuan (Rp 22 ribu), Luo mengatakan hampir tidak mungkin untuk menjualnya.
Banyak orang menyarankan agar Luo menutup kebun binatang ini.
Namun, pria berusia 81 tahun itu menolak dan menggunakan uang saku bulanan sekitar 3.000 yuan (Rp 6,8 juta) untuk terus mengoperasikan fasilitas tersebut.

Lou bercerita bahwa nasib yang membawanya ke pekerjaan yang baik untuk menyelamatkan satwa liar.
Dia sering merawat mereka, membesarkan mereka di kebun binatang dengan penuh perhatian.
17 tahun yang lalu, ketika diketahui bahwa beruang hitam yang tinggal di pegunungan dibeli oleh restoran lokal dan siap untuk disembelih. Lou membayar 3.000 yuan untuk membeli hewan itu kembali.
Ia pun merawat beruang hitam itu dan memberinya nama Guai Guai.
Baca juga: Kebun Binatang Medan Kembali Ditutup, Para Pengunjung Kecewa
Baca juga: Kebun Binatang Dihujat Netizen, Ketahuan Gantikan Serigala Mati dengan Anjing Rottweiler
Ada pula anjing bernama Dianzi yang dibeli Lou karena dia mendengar bahwa pemilik sebelumnya akan memakannya.
Lou mengatakan Dianzi adalah anjing yang sangat cerdas.
"Dia biasa datang untuk memeriksaku dua atau tiga kali setiap malam untuk melihat apakah saya sudah mati dalam tidur atau tidak.” Katanya.

Selain itu, ada pula seekor monyet buta yang dipelihara di kebun binatang ini selama 30 tahun terakhir.
Monyet tersebut mengalami kebutaan karena flash kamera yang berlebihan dari wisatawan yang datang.
Adapun hewan yang mati, dia menguburnya di gunung terdekat.
Lou mengaku ia masih mengingat nama masing-masing hewan tersebut.
Tak lama kemudian, kisah ini menjadi terkenal di media sosial Sina dan menarik banyak perhatian dari para penggemar di negara itu.
Sebagian besar mengatakan bahwa jika diberi kesempatan, mereka akan datang untuk mendukung Lou dan hewan-hewan di kebun binatangnya.
(Yui/Tribun-Medan.com)