Berita Deliserdang
Camat Sibiru-Biru Bakal Mediasi Warga dengan Perusahaan Soal Penghadangan Truk Pembangunan Jalan
Camat Sibiru-biru, Dhani Mulyawan merespons terkait peritiwa warga Dusun II Desa Sarilaba Jahe yang menghadang truk pengangkut tanah
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Camat Sibiru-biru, Dhani Mulyawan merespons terkait peritiwa warga Dusun II Desa Sarilaba Jahe yang menghadang truk pengangkut tanah untuk pembangunan jalan Proyek Strategis Nasional Bendungan Lau Simeme, Kabupaten Deliserdang.
"Oh iya. Tindakan kita ke depan akan melakukan mediasi antara warga dengan pihak perusahaan terkait," kata Dhani kepada Tribun Medan, Senin (21/3/2022).
Dia pun menjelaskan peristiwa serupa kerap kali terjadi bahkan di desa lainnya.
Seperti Desa Mardinding Julu, Kuala Dekah, Rumah Gerat, Peria - Ria, dan lainnya.
Ia mengatakan biasanya masyarakat tidak puas atas apa yang dilaksanakan di lokasi.
Katanya, hal tersebut sering terjadi dan bila sudah diajak bicara biasanya selesai.
Menurutnya, tindakan tersebut tidak menghambat pembangunan Bendungan Seimeme.
Hanya saja warga meminta untuk diperhatikan.
Maka dari itu, tindakan akan mempertemukan antara pihak perusahaan dengan warga yang terkait.
"Itu sudah 14 kali mutar - mutar masalahnya begitu saja," sebutnya.
Baca juga: Peringati Isra Mikraj dan Sambut Bulan Ramadhan, Bupati Zahir Menyapa Warga dan Bagikan Santunan
Baca juga: LAGI, Demo Soal Pemilihan Kepling, Pemko Medan Segera Turunkan Tim Pengawas
Dhani mengungkapkan beberapa permintaan masyarakat yang diketahui sebelumnya.
Misalnya meminta untuk dipekerjakan, meminta tanah warga tidak diganti rugi, serta lain - lainnya.
Alasan warga dikatakannya beragam dan kerap kali berganti - ganti.
"Jadi satu dusun nanti 14 orang beda - beda permintaannya. Jadi kita hanya memediasi mereka," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, oknum perangkat desa diduga menghalangi Proyek Strategis Nasional pembangunan Bendungan Lau Simeme, Desa Sarilaba Jahe, Dusun II, Kabupaten Deliserdang.
"Hal itu bermula 17 Maret 2022 sekitar pukul 14.00 WIB. Oknum perangkat desa berinisial R melakukan penghentian akses keluar masuk truk pengangkut tanah menggunakan sepeda motor," kata Rahmadany selaku Direktur Utama PT Sentral Pratama Indonesia kepada Tribun Medan, Sabtu (19/3/2022).
Ada pun ia menjelaskan sampai saat ini penutupan akses pekerjaannya tersebut masih tetap berlangsung.
Oknum berinisial R dikatakannya sempat mengatakan, "Berhenti kalian kerja semua, sudah tidak kalian hargai pemerintah desa di sini."
Pihaknya pun tidak menerima perkataan oknum tersebut. Pasalnya, dari awal pihaknya sudah melakukan sosialisasi dan tinjau bersama perangkat desa sebelumnya.
Dia mengatakan proyek Bendungan Lau Simeme telah dimulai sejak Januari 2018.
Dalam proses pengerjaan proyek itu tentu ada lingkup kerja berupa pembangunan jalan akses bendungan ke Desa Sarilaba.
Pihaknya menandatangani kontrak kerja terkait hal itu dengan No. TP.02.01/B.WIKA-BK/PPJ/004/2022 pada 25 Februari 2022.
Isi kontrak, pihaknya harus menyelesaikan pembangunan jalan selama 3 bulan dan apa bila terlambat akan dikenakan denda.
"Kejanggalannya ya sepertinya ada kepentingan lain di balik peristiwa itu," bebernya.
Namun, sangat disayangkannya tindakan oknum R justru menghalangi pembangun jalan saat ini. Walhasil, pihaknya akan membuat pengaduan terkait peristiwa itu ke Polda Sumut.
"Nanti dalam waktu dekat akan kita laporkan ke bagian Dumas Polda Sumut," sebutnya.
Ada pun warga yang tak dingin disebutkan namanya mengungkapkan benar pada 17 Maret 2022 terjadi penutupan akses truk pengangkut tanah di jalan dari Dusun II oleh warga.
"Sekarang memang tidak ditutup. Tapi warga tetap menolak truk pengangkut tanah melewati jalan tersebut," ujarnya.
"Sebenarnya ini ada (dugaan) orang belakang, oknum dari pemerintah desa. Oknum ini dugaannya ingin mengambil alih proyek. Saya pribadi ditekan untuk menghentikan yang menjalankan proyek agar berhenti," tambahnya.
Di lain pihak, Kepala Desa Sarilaba Jahe Marim Sitepu menjelaskan bahwa benar ada pembangunan jalan menuju Bendungan Lau Simeme dari desa.
"Itu pun ada pembukaan baru. Jadi, materialnya dikeluarkan dari jalan dusun II. Nah, persoalannya jalan itu semalam baru di aspal Januari 2022 kemarin," katanya.
"Jadi, masyarakat keberatan karena itu. Semalam sudah ada rapat di dusun pihak bersama bendungan. Nanti kita lihat hasilnya," sambungnya.
Ia mengungkapkan pada dasarnya masyarakat mendukung pembangunan jalan menuju Bendungan Lau Simeme.
Baca juga: ISTRINYA Pemalas & Cuma Rebahan, Jawaban Pria Ini Pertahankan Pernikahan Bikin Kesal:Daripada Jomblo
Baca juga: POTRET Rudal Jelajah Rusia yang Membawa Ratusan Kilogram Bahan Peledak Berhasil Dicegat Ukraina
(cr8/tribun-medan.com)
