Bendungan Lau Simeme

DIDUGA Ganggu Pembangunan Jalan Proyek Bendungan Lau Simeme, Oknum Perangkat Desa Dipolisikan

Pihak PT Sentral Pratama Indonesia melaporkan oknum perangkat Desa Sarilaba Jahe yang diduga memprovokasi warga untuk menyetop truk

TRIBUN MEDAN/HO
Oknum perangkat desa diduga menghalangi Proyek Strategis Nasional pembangunan Bendungan Lau Simeme, Desa Sarilaba Julu, Dusun II, Kabupaten Deliserdang. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Pihak PT Sentral Pratama Indonesia melaporkan oknum perangkat Desa Sarilaba Jahe yang diduga memprovokasi warga untuk menyetop truk pengangkut tanah pembangunan jalan Proyek Starategis Nasional Bendungan Lau Simeme, Kabupaten Deliserdang.

"Tadi pagi sekitar pukul 10.00 WIB kita sudah layangkan laporan dari perusahaan kita ke Polda Sumut dalam bentuk Dumas," Rahmadany selaku Direktur Utama PT Sentral Pratama Indonesia kepada Tribun Medan, Senin (21/3/2022).

Menurutnya insiden penyetopan diprovokasi oleh oknum perangkat desa berinisial R. Ada pun sepengetahuannya jalan yang ditutup milik pemerintah dan bukan jalan lingkungan atau warga tersebut.

Hal janggal lainnya areal itu sebenarnya masuk ke dusun I Desa Sarilaba Jahe. Tapi yang menutup akses adalah warga Dusun II.

"Padahal warga dusun I sudah kami tanyakan tidak keberatan sama sekali. Hanya mereka meminta untuk dipekerjakan dan kami siap," ucapnya.

Harapannya kepolisian dapat turun tangan menyelesaikan persoalan ini biar kita dapat bekerja dengan baik.

"Kita meminta perlindungan dan kepastian dalam berusaha. Karena ini kan juga Proyek Starategis Nasional dan untuk kepentingan umum. Kami harap ada atensi dari pihak pemerintah dan kepolisian," ungkapnya.

Dijelaskannya penyetopan itu dimulai sejak 17 Maret sekitar pukul 14.00 WIB. Saat itu oknum perangkat desa memalangkan sepeda motornya di akses keluar masuk truk.

"Setelah itu baru warga turut ikut di hari berikutnya. Saya rasa ada kepentingan pribadi dari oknum tersebut," sebutnya.

Sebelumnya, Camat Sibiru - Biru, Dhani Mulyawan merespon terkait peritiwa warga Dusun II Desa Sarilaba Jahe yang menghadang truk pengangkut tanah untuk pembangunan jalan Proyek Strategis Nasional Bendungan Lau Simeme, Kabupaten Deliserdang.

"Oh iya. Tindakan kita ke depan akan melakukan mediasi antara warga dengan pihak perusahaan terkait," kata Dhani kepada Tribun Medan, Senin (21/3/2022).

Dia pun menjelaskan peristiwa serupa kerap kali terjadi bahkan di desa lainnya. Seperti Desa Mardinding Julu, Kuala Dekah, Rumah Gerat, Peria - Ria, dan lainnya.

Ia mengatakan bisanya masyarakat tidak puas atas apa yang dilaksanakan di lokasi. Disebutnya hal tersebut sering terjadi dan bila sudah diajak bicara biasanya selesai.

Menurutnya tindakan tersebut tidak menghambat pembangunan Bendungan Seimeme. Hanya saja warga meminta untuk diperhatikan.

Maka dari itu, tindakan pihaknya sebelum - sebelumnya mempertemukan antara pihak perusahaan dengan warga yang terkait.

"Itu sudah 14 kali mutar - mutar masalahnya begitu saja," sebutnya.

Dhani mengungkapkan beberapa permintaan masyarakat yang diketahui sebelumnya. Misalnya meminta untuk dipekerjakan, meminta tanah warga tidak diganti rugi, serta lain - lainnya.

Alasan warga dikatakannya beragam dan kerap kali berganti - ganti.

"Jadi satu dusun nanti 14 orang beda - beda permintaannya. Jadi kita hanya memediasi mereka," ujarnya.

Di lain pihak, Kepala Desa Sarilaba Jahe Marim Sitepu menjelaskan bahwa benar ada pembangunan jalan menuju Bendungan Lau Simeme dari desa.

"Itu pun ada pembukaan baru. Jadi, materialnya dikeluarkan dari jalan dusun II. Nah, persoalannya jalan itu semalam baru di aspal Januari 2022 kemarin," katanya.

"Jadi, masyarakat keberatan karena itu. Semalam sudah ada rapat di dusun pihak bersama bendungan. Nanti kita lihat hasilnya," sambungnya.

Ia mengungkapkan pada dasarnya masyarakat mendukung pembangunan jalan menuju Bendungan Lau Simeme.

(cr8/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved