Petugas Diduga Jebak Warga
Kapolres Binjai Sampai Gelar Konfrensi Pers Soal Anggotanya Diduga Jebak Warga Pakai Sabu
Kapolres Binjai enggak ngaku soal adanya anggota Polres Binjai yang diduga jebak warga pakai sabu
Penulis: Satia | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM,BINJAI- Dua anggota Sat Res Narkoba Polres Binjai sempat dicurigai jebak warga dalam kasus kepemilikan sabu.
Kecurigaan adanya penjebakan ini lantaran saat proses penangkapan terhadap terduga pelaku, ada hal janggal yang dirasa oleh masyarakat.
Dalam rekaman CCTV yang viral di media sosial, dua orang anggota Sat Res Narkoba Polres Binjai cuma menangkap RN yang diklaim sebagai pengguna narkoba.
Sementara ET, laki-laki yang menyerahkan sabu kepada RN dibiarkan lolos dengan mudah.
Terkait kasus ini, Kapolres Binjai AKBP Ferio Sano Ginting sampai repot-repot menggelar konfrensi pers di kantornya.
Dalam konfrensi pers tersebut, Ferio tidak mengakui dan membantah soal adanya pandangan masyarakat yang menyebut anggotanya sengaja menjebak RN.
Adapun alasan Ferio kenapa saat penangkapan ET dibiarkan lolos, karena dua anggota Sat Res Narkoba Polres Binjai fokus hanya pada RN.
"Saat itu anggota fokus kepada RN sesuai dengan informasi, terlebih lagi barang bukti ada padanya," kata Ferio, Rabu (23/2/2022).
Perwira berpangkat dua melati di pundaknya ini mengatakan, bahwa setelah penangkapan RN, pihaknya menangkap ET.
Meski mengaku sudah menangkap ET, orang yang dicurigai masyarakat sebagai 'rusa' polisi itu nyatanya tidak dihadirkan dalam konfrensi tersebut.
Ferio hanya mengklaim, bahwa pihaknya sudah menangkap dan mengamankan ET.
"ET juga sudah ditangkap oleh petugas kita," katanya.
Dalam konfrensi pers itu, Ferio mengatakan bahwa RRN, orang yang pertama kali dibekuk petugas sudah mengaku sebagai pecandu narkoba.
"Dari pemeriksaan, tersangka (RN) mengakui pernah direhab terkait sabu, mengakui masih konsumsi narkoba jenis ganja, sabu dan ekstasi. Tersangka juga mengakui bahwa barang tersebut diterimanya dari ET. Mereka janji akan gunakan barang tersebut di tempat RN," kata Ferio.
Kemudian, ia mengatakan bahwa kedua orang yang ditangkap oleh petugas Sat Narkoba juga sering mengonsumsi narkoba bersama.
"Sebelum penangkapan, keduanya sudah pernah konsumsi narkoba bersama di tempat yang disiapkan RN," ungkapnya.
Setelahnya, keduanya juga telah positif mengonsumsi narkotika berdasarkan tes urine.
Terpisah, MJ, kakak kandung RN menjelaskan bahwa adiknya ditangkap pada Sabtu (19/3/2022) kemarin.
Dari cerita MJ, kasus dugaan penjebakan ini bermula saat adiknya dipanggil oleh pria berinisial ET, orang yang disebut-sebut 'rusa' polisi.
Menurut MJ, adiknya tidak begitu mengenal ET.
Namun keduanya kerap bertemu di warnet.
"Kenal teguran di warnet itu aja. Namanya pun adik saya enggak tahu siapa dia," kata MJ, Selasa (22/3/2022).
Sebelum RN ditangkap anggota Polres Binjai, ET datang ke warnet.
ET memanggil RN, dan keduanya bertemu di areal parkir depan warnet.
"Setelah dipanggil (oleh ET), adik saya ikut, tiba-tiba dikasih kotak rokok," ungkapnya.
Kemudian, setelah itu tiba-tiba datang dua orang polisi yang memegangi RN dengan kuat.
Katanya, RN sempat berteriak memanggil MJ dari luar warnet.
Mendengar itu, MJ dan lima orang lainnya keluar.
Begitu dilihatnya RN dipiting, MJ bertanya kenapa kedua orang tersebut memegangi adiknya.
"Kami bertanya juga, ada apa ini. Sempat mau aku tarik adik aku juga," kata dia.
Melihat itu, kedua orang polisi ini langsung memaki MJ untuk menjauh agar tidak mendekat.
"Polisi itu bilang, jangan main-main kalian. Jangan mendekat, sana kalian," ujarnya menirukan ucapan polisi itu.
Dari rekaman itu, MJ heran melihat ET tidak ditahan dan sengaja dibiarkan lari begitu saja.
Padahal, menurut MJ, ET dengan pelan memutarkan kendaraannya, sesudah mengetahui perihal penangkapan itu.
"Masa adik saya yang ditangkap, yang mengasih enggak ditangkap. Dari rekaman itu, terlihat yang ngasih dibiarkan begitu saja," ungkapnya.
Atas kejadian ini, pihaknya menuntut keadilan kepada Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Panca Simanjuntak.
Sebab, berdasarkan rekaman, adiknya merupakan korban dari diduga informan dari polisi itu.(wen/tribun-medan.com)