Istri Dianiaya Suami

ISTRI Dianiaya Suami Usai Temukan Chat dan Transferan ke Perempuan Lain, Mertua Anggota DPRD Sumut

Anak dari anggota DPRD Sumut dilaporkan ke Polisi setelah diduga menganiaya istrinya.

TRIBUN-MEDAN / ALFIANSYAH
Deasy didampingi kuasa hukumnya saat mendatangi Polrestabes Medan, Rabu (30/3/2022). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Anak dari anggota DPRD Sumut dilaporkan ke Polisi setelah diduga menganiaya istrinya.

Pelaku diketahui bernama Saddam Akbar Harapan.

Ia merupakan putra dari anggota DPRD Sumut dari PAN, Yahdi Khoir Harahap.

Menurut korban Deasy, yang merupakan istri dari pelaku bahwa, ia mengalami kekerasan dari suaminya.

Kejadian itu terjadi di Kompleks Villa Palem Kencana, Jalan Palem, Kecamatan Sunggal Deli Serdang, pada Jumat (18/3/2022).

Saat itu, ia mencurigai suami berselingkuh karena pulang larut malam dan memakai pakaian baru.

"Kamis malam itu, saya dapat kan suami saya pulang dalam keadaan pakai jaket baru terus pulangnya tengah malam. Saya pertanyakan kepada suami, kenapa pulangnya malam kali," kata Deasy kepada tribun-medan.com, Rabu (30/3/2022).

Baca juga: Italia Gagal ke Piala Dunia, Nilai Jual Pemainnya Merosot, Gianluigi Donnarumma Paling Turun

Baca juga: Bantuan BPBD Kota Medan Dianggap tak Layak, Korban Angin Puting Beliung Pulangkan Balok Kayu

Lalu, ia mengatakan mendengar pertanyaannya itu, suaminya pun langsung marah dan memilih tidak membahasnya.

"Dia (suaminya) ngerasa kalau itu bukan urusan saya menanyakan itu. Kami pun diam-diaman," sebutnya.

Deasy mengaku, saat itu perasaannya tidak enak dan mencoba mencari tahu lagi.

Ia pun memeriksa tas suaminya, dan mendapati dompet baru di dalamnya.

"Pas dini harinya, karena perasaan saya tidak enak, jadi saya cek tasnya ternyata banyak barang - barang baru, termasuk salah satunya ada dompet, yang tidak pernah saya beli," ucapnya.

Rasa curiga nya tidak sampai di situ, ketika suaminya tertidur, Deasy mencoba memeriksa handphone milik suaminya.

"Saya periksa handphonenya pas dia tidur. Setelah saya periksa ternyata ada bukti bahwa barang - barang itu pemberian dari selingkuhannya, saya periksa lagi handphonenya ada chat dari perempuan itu," ujarnya.

Lebih lanjut, wanita yang berprofesi sebagai dokter ini juga menemukan sejumlah bukti transfer kepada selingkuhan suaminya itu.

Bahkan, suaminya dan perempuan tersebut berencana melakukan pernikahan siri dalam waktu dekat 

"Ternyata mereka sering ketemu, rencana menikah dalam waktu dekat. Terus ada beberapa bukti transfer ke perempuan itu," ungkapnya.

Tidak sanggup menahan emosi, malam itu juga ia langsung membangunkan suaminya dan mempertanyakan bukti - bukti itu.

"Saya pertanyakan juga di malam itu. Ini apa kenapa ditransfer? Dia marah langsung bilang bukan urusan saya, besok pagi saja dibahas dia bilang," katanya.

Kemudian, keesokan harinya ia mencoba membangunkan suaminya berniat untuk mempertanyakan lagi temuannya.

Suaminya yang kaget, melihat handphonenya diperiksa oleh korban langsung marah dan memukul istrinya.

"Dia kaget, dilihatnya saya megang handphonenya. Dia nggak terima, saya langsung dipukul dibagian tangan sebelah kiri," tuturnya.

Selanjutnya, Deasy dan suaminya pun terlibat percekcokan hingga akhirnya pelaku langsung menganiaya korban hingga mengalami luka memar dan trauma.

"Dia kembali memukul saya dengan tas yang didalam ada isinya. Dipukulnya di bahu sebalah kiri lalu mental ke kepala. Karena saya melawan saya di tamparnya. Saya dipukuli sampai tersudut di tempat tidur saya melindungi diri," ucapnya.

Penganiayaan itu pun terhenti, ketika korban mencoba menelpon mertuanya untuk meminta pertolongan atas kejadian penganiayaan itu.

"Saya telpon orang tua kandungnya, nggak ngangkat mungkin lagi rapat di DPRD. Terakhir saya telpon orang tua tirinya yang juga anggota DPR Tebingtinggi, dia yang ngangkat telpon saya disitulah dia berhenti mukuli saya," sebutnya.

Setelah kejadian itu, pihak keluarga dari pelaku pun tidak ada berupaya mendamaikan keduanya.

Malahan, Deasy disuruh angkat kaki dari rumah tersebut.

Ia pun langsung pergi dan melaporkan kejadian yang dialaminya itu ke Polrestabes Medan.

Deasy juga mengaku bahwa ini bukan kejadian pertama kalinya.

"Saya langsung melapor. Yang pasti ini bukan yang pertama, sudah sering kali, ini yang terparah yang bikin saya trauma, fisik saya luka. Keluarga juga tidak ada berupaya untuk mendamaikan," ujarnya.

"Tidak ada rencananya untuk dipulangkan saya secara bagus - bagus. Saya harus keluar dari rumah itu, saya sadar diri saya keluar buat laporan," sambungnya.

Ia pun berharap agar suaminya segera ditankap polisi dan mempertanggungjawabkan semua perbuatannya.

"Semoga dia dapat hukuman yang setimpal dengan apa yang dia perbuat ke saya. Saya rasa udah, lebih baik berakhir. Nggak mungkin juga diteruskan karena sudah tidak manusiawi lagi," pungkasnya.

Baca juga: PERDANA, BPKAD Medan Raih Dua Sertifikasi ISO, Siap Kelola Keuangan Daerah Secara Optimal

Baca juga: Lulusan SMK Jateng Mudah Dapat Pekerjaan

(cr11/tribun-medan.com)

 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved