News Video
Dianggap Mata-mata, Diplomat Rusia Diusir dari 4 Negara Secara Bersamaan
Puluhan diplomat asal Rusia ramai-ramai diusir dari negara-negara di Eropa imbas konflik di Ukraina.
Menteri Luar Negeri Belanda Wopke Hoekstra mengatakan, pihaknya siap menghadapi apabila ada pembalasan dari Moskow.
TRIBUN-MEDAN.COM - Puluhan diplomat asal Rusia ramai-ramai diusir dari negara-negara di Eropa imbas konflik di Ukraina.
Pengusiran tersebut dipicu kekhawatiran soal tindakan mata-mata yang dilakukan oleh para diplomat tersebut.
Tercatat ada empat negara Eropa yang mengusir puluhan diplomat Rusia secara bersamaan pada Selasa (29/3).
Dikutip dari Tribunnews.com via SCMP, Belanda menyatakan telah mengusir sebanyak 17 diplomat Rusia.
Kemudian Belgia mengusir 21 orang, lalu ada Republik Ceko yang mengultimatum seorang diplomat untuk meninggalkan negaranya dalam waktu 72 jam.
Hal serupa juga dilakukan oleh Irlandia yang meminta empat pejabat Rusia dari negaranya.
Pemerintah Irlandia menilai para pejabat Rusia tersebut telah melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan standar perilaku diplomatik internasional.
Selain empat negara ini, sebelumnya Polandia telah terlebih dahulu mengusir 45 orang Rusia yang diidentifikasi sebagai perwira intelijen yang menggunakan status diplomatik sebagai kedok.
Sementara itu Belanda mengaku mengambil keputusan ini setelah berkonsultasi dengan sejumlah negara yang berpikiran sama.
"Ancaman intelijen terhadap Belanda tetap tinggi. Sikap Rusia saat ini dalam arti luas membuat kehadiran para perwira intelijen ini tidak diinginkan. Deportasi adalah tindakan yang diambil dalam konteks keamanan nasional."
Menteri Luar Negeri Belanda Wopke Hoekstra mengatakan, pihaknya siap menghadapi apabila ada pembalasan dari Moskow.
Sebagai aksi balas dendam, Rusia telah mengusir 10 diplomat dari tiga negara yakni Estonia, Latvia, dan Lithuania.
(Tribun-Video.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Negara Eropa Ramai-ramai Usir Utusan Rusia karena Takut Dimata-matai