Siswi SMK Hilang
Siswi SMK Cantik Ini Tengah Dicari Keluarganya, Tak Pulang-pulang setelah Dijemput Seseorang
Menurut ayah Olivia, Dwi Ariyanto, putrinya merupakan pelajar kelas XI SMKN 6 Solo jurusan Pariwisata.
Siswi SMK Berparas Cantik Ini Dicariin Keluarganya, Menghilang setelah Dijemput Temannya, Hp Tak Aktif Lagi
TRIBUN-MEDAN.COM - Seorang gadis cantik dikabarkan hilang dan tak ada jejak keberadaannya.
Kabar hilangnya gadis ini pun turut menghiasi media sosial.
Gadis tersebut bernama Olivia Kartika Saputri (17).
Dikutip dari Tribun Solo, Olivia tercatat sebagai warga Kampung Minapadi, RT 03 RW IX, Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.
Menurut ayah Olivia, Dwi Ariyanto, putrinya merupakan pelajar kelas XI SMKN 6 Solo jurusan Pariwisata.
"Pada hari Minggu (27/3/2022), sekira pukul 11.00 wib, dia pamit mau ke rumah temannya," kata Dwi kepada Tribun Solo, Rabu (20/3/2022).
Dwi mengatakan, anaknya dijemput oleh temannya yang juga perempuan.
Namun dia tak bisa memastikan, siapa sosok perempuan yang menjemput putrinya itu.

Saat orangtua Olivia menghubungi handphone-nya sekira pukul 14.00 WIB, sayang nomor putrinya sudah tidak aktif lagi.
"Ini nomornya sudah tidak aktif sampai sekarang," ujarnya.
Nomornya putrinya biasanya selalu aktif.
Kini keluarga Olivia masih kebingungan mencari keberadaannya.
Dwi mengatakan sudah dibantu sejumlah pihak dalam mencari putrinya.
Meski sudah hilang selama 3 hari, namun dia belum melaporkan hilangnya putrinya kepada pihak kepolisian.
"Laporan belum, nanti kalau belum ketemu, baru buat laporan," ucapnya.
Terakhir terlihat, Olivia mengenakan pakaian warna abu-abu, dan celana jeans biru.
Ciri-ciri fisik berkulit sawo matang dan tinggi sekira 155 cm.

Potret Olivia Kartika Saputri.
Remaja Wonogiri Hilang
Masih ingat remaja putri asal Wonogiri, Meyda Tiara Kusuma Wardani (16) yang pergi meninggalkan rumah bersama kekasihnya?
Usaha orangtua Meyda mencari sang buah hati ternyata tak kunjung membuahkan hasil.
Meyda sendiri menghilang sejak Mei 2021.
Meyda merupakan warga Dusun Wates, Desa Jatinom, Kecamatan Sidoharjo.
Pihak keluarga belum menyerah untuk mencari keberadaan gadis tersebut.
Ayah Meyda, Gatot Subroto, mengatakan bahwa belum lama ini, dirinya membuat sayembara bagi yang bisa menemukan anaknya akan diberi imbalan Rp 5 juta.
"Biar anak saya segera pulang, siapa saja yang menemukan saya beri imbalan," kata Gatot, Minggu (20/3/2022) lalu.
Dari informasi yang didapatnya, Meyda sempat berada di Riau.
Namun itu tidak lama dan sudah kembali ke wilayah Jakarta.
Menurut Gatot, dari awal memang anaknya diajak pergi oleh seorang pria yang merupakan guru pencak silat ke wilayah Kramatjati Jakarta.
"Ada info di Jakarta, terus saya langsung ke sana. Tapi ya sudah hilang lagi, akhirnya juga nggak ketemu," ujar Gatot.
Dia sendiri mengaku sudah berulang kali ke Jakarta untuk mencari keberadaan putrinya Meyda.
Menurutnya sekitar tujuh kali dirinya pulang-pergi Jakarta untuk menemukan anaknya.
Meyda sendiri merupakan anak sulung dari dua bersaudara.
Saat ini Meyda sedang duduk di bangku kelas 2 SMA di salah satu SMA di Wonogiri.
Putri sulungnya itu, aku Gatot, juga sempat ingin mengikuti perguruan pencak silat.
Namun dirinya belum mengizinkan putrinya itu.
"Kemarin ada yang tahu di sekitar Cengkareng. Dulu pas pergi bawa koper warna hijau dan bawa sejumlah pakaian," jelasnya.
Dia menduga, anaknya terbawa bujuk rayu orang yang membawanya pergi meninggalkan rumah.
Pasalnya dia menilai anaknya merupakan anak yang lugu.
"Harapannya ya putri saya bisa segera kembali ke rumah dalam keadaan sehat dan selamat," tandas dia.
Ibu Terus Menangis
Hilangnya Meyda, gadis dari Kabupaten Wonogiri selama seminggu ini memunculkan spekulasi.
Kini, keluarga mulai menaruh curiga Meyda hilang diduga karena dibawa lari suami orang.
Dugaan itu bukan tanpa dasar. Keluarga mendapatkan informasi bila Meyda memiliki hubungan khusus dengan suami orang.
Pria tersebut tak lain merupakan pelatih silat Meyda.
Hal tersebut disampaikan sepupu Meyda, Zainal kepada TribunSolo.com.
"Informasinya, ada hubungan khusus dengan pelatih silatnya," kata Zainal kepada TribunSolo.com.
Itu diperkuat dengan sepupu Meyda yang lain mendapat telepon dari istri pelatih tersebut beberapa waktu lalu.
Telepon itu terjadi sebelum pelajar SMA asal Jatinom, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri hilang.
"Istri pelatih telepon kakak saya, suruh menjauhkan Meyda sama pelatihnya, katanya ada hubungan istimewa," tutur Zainal.
Terlepas dari itu semua, Zainal mengatakan keluarga hanya ingin Meyda cepat pulang ke rumah.
"Yang penting cepat pulang, seperti apapun keadaannya akan diterima keluarga," ucapnya.
Hingga kini keluarga terus mencari-cari keberadaan Meyda yang hilang setelah naik bus dari Pasar Sidoharjo.
Informasi yang didapatkan keluarga, Meyda saat ini berada di Jakarta dan dibawa seorang pria.
Informasi tersebut sempat mengagetkan keluarga.
Itu karena Meyda, sepengetahuan keluarga, kebanyakan memiliki teman perempuan.
"Meyda itu jarang bersama teman laki-laki, yang saya tahu temannya perempuan semua," ujar Zainal.
Zainal mengatakan keluarga sampai saat ini terus mencari keberadaan Meyda.
"Cari bersama dan doa bersama," katanya.
Perasaan sedih tak bisa disembunyikan orang tua gadis cantik asal Wonogiri, Meyda (16).
Pelajar SMA asal Jatinom, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri tersebut hilang dari rumah sejak Minggu (16/5/2021) lalu.
Sepupu Meyda, Zainal mengungkapkan bapaknya bahkan tak bisa membendung air matanya ketika tahu anaknya menghilang.
Pria yang berprofesi sebagai marbot tersebut menangis hingga berhari-hari.
"Orang tuanya sempat syok. Ayahnya menangis terus dua hari tanpa henti. Dua hari tidak diem nangis terus," ungkap Zainal kepada TribunSolo.com, Senin (24/5/2021).
Baca juga: Menyayat Hati Pesan Terakhir Meyda, Gadis Wonogiri yang Hilang Misterius : Tidak Perlu Mencariku
Baca juga: Halal Bihalal Berakhir Kesedihan, Kini Muncul Klaster di Sekarsuli Klaten, Puluhan Warga Kena Corona
Sementara, ibu Meyda sempat syok dan berusaha tegar setelah mengetahui anaknya hilang dari rumah.
Ia sempat beberapa hari izin tidak masuk bekerja.
"Ibunya sekarang sudah mulai bekerja lagi," tutur Zainal.
Orang tuanya sempat mencari ke rumah teman-teman Meyda. Namun, itu tidak membuahkan hasil. Temannya tidak tahu menahu keberadaan Meyda sampai sekarang.
Pesan Terakhir
Meyda (16) ternyata sempat menghubungi beberapa temannya sebelum menghilang.
Ada pesan yang disampaikan pelajar SMA asal Jatinom, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri tersebut ke mereka.
Hal itu diungkapkan sepupu Meyda, Zainal kepada TribunSolo.com, Senin (24/5/2021).
"Saat pergi, Meyda sempat personal chat sama temannya dia chat kalau sedang naik bus," kata Zainal.
"Temannya kemudian tanya, Meyda cuma bilang, 'aku wes gak nang omah ra sah goleki (Aku sudah tidak di rumah, tidak perlu mencariku) lalu dimatiin," tambahnya.
Setelah memberi kabar tersebut, Meyda kemudian mematikan handphonenya.
Tidak sampai di situ, nomor - nomor keluarga dan teman-temannya langsung ia blokir.
"Nomor rumah, teman-temanya sudah diblokir semua," tutur Zainal.
Itu dilakukannya setelah naik bus dari depan Pasar Sidoharjo.
"Meyda di depan Pasar Sidoharjo naik bus. Setelah itu lost contact, handphonenya juga sudah tidak aktif," ucap Zainal.

Seorang siswi SMA berparas cantik asal Dusun Wates, Desa Jatinom, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Gadis SMA berusia 16 tahun itu bernama Meyda Tiara Kusuma Wardani. (ISTIMEWA)
Kronologi Kejadian
Meyda (16) menghilang dari rumahnya di Jatinom, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonigiri sejak Minggu (16/5/2021).
Kejadian bermula saat Meyda tengah berada di rumah hanya bersama neneknya yang matanya sudah rabun.
Sementara, bapaknya yang berprofesi sebagai marbot tengah mengantar orang sakit ke Solo dan ibunya berangkat kerja ke pabrik.
Sedangkan sepupu Meyda, Zainal baru perjalanan pulang dari Kudus, Jawa Tengah.
Zainal menceritakan nenek Meyda saat itu tengah duduk di pelataran rumah.
Sekira pukul 07.00 WIB, tiga teman datang mengendarai 2 sepeda motor untuk menjemput Meyda.
Dara cantik tersebut kemudian keluar dan tanpa berpamit ke neneknya. Menghubungi bapak ibunya pun tidak.
Meyda pun kemudian melaju bersama teman - temannya ke Pasar Sidoharjo.
"Turunnya di depan Pasar Sidoharjo terus naik bus. Kurang tahu arahnya ke mana," kata Zainal kepada TribunSolo.com, Senin (24/5/2021).
Saat pulang, orang tua Meyda, sambung Zainal, awalnya tidak tahu bila anaknya tidak berada di rumah.
Mereka kemudian mulai curiga lantaran Meyda tak menampakkan batang hidungnya hingga pukul 18.00 WIB.
Orang tuapun panik dan mencari ke rumah teman - temannya.
"Cari ke rumah teman-temannya ternyata tidak ada," tutur Zainal.
Meski begitu, beberapa teman sempat mengaku dihubungi pelajar SMA tersebut secara personal sebelum hilang kontak.
"Saat pergi, Meyda sempat personal chat sama temannya dia chat kalau sedang naik bus," kata Zainal.
"Temannya kemudian tanya, Meyda cuma bilang, 'aku wes gak nang omah ra sah goleki (Aku sudah tidak di rumah, tidak perlu mencariku) lalu dimatiin," tambahnya.
Sejak itu, Meyda kemudian lost contack sampai sekarang.
Keluarga mendapat informasi, bila Meyda sudah tidak berada di Wonogiri.
"Informasi dari temannya, dia ada di Jakarta," ucapnya.
Viral di Medsos
Kabar orang hilang datang dari Kabupaten Wonogiri.
Seorang remaja cantik bernama Meyda (16) menghilang tanpa jejak.
Meyda tidak pulang dari rumah di Desa Jatinom, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri sejak Minggu (16/5/2021).
Kabar menghilangnya dara cantik tersebut sempat viral di media sosial Facebook.
Itu sempat di-posting beberapa kali oleh para netizen.
Akun Jecka Praditya menjadi satu diantaranya.
Ia mengunggah foto Meyda, laporan polisi, dan terduga pembawa korban. Unggahan tersebut dilengkapi caption :
Bantu up trs, blm tau keberadaanny sampai saat ini......
Bantu share om/nte, anak ini hilang belum ketemu sampai sekarang di duga di bawa pergi oleh laki2 yg ada didalam foto tsb. Kalo di share sebanyak2nya mungkin kita bisa bantu menemukan anak ini. Kasian keluarganya. Posisi terkahir terpantau di kramat jati Jakarta Timur
Kabar tersebut dibenarkan keluarga Meyda.
Sepupu Meyda, Zainal mengatakan sebelum menghilang, Meyda berada di rumah bersama neneknya.
Nenek saat itu sedang duduk di pelataran rumah.
"Nenek posisi sedang duduk di depan, matanya sudah rabun tidak terlalu tahu," kata Zainal kepada TribunSolo.com, Senin (24/5/2021).
Sekira pukul 07.00 WIB, Meyda kemudian dijemput tiga teman perempuannya di rumahnya, Minggu (16/5/2021).
Mereka mengendarai dua sepeda motor.
Itu terjadi saat kedua orang tuanya tidak berada di rumah.
Ibu Meyda berangkat kerja ke pabrik sementar ayahnya sedang mengantar orang sakit ke Solo.
Sementara Zainal baru perjalanan pulang dari Kudus.
Baca juga: Guru SD dan Gadis 16 Tahun di Pasuruan Kepergok Berduaan di Kamar Mandi, Sang Pria Dihajar Warga
Baca juga: Diduga Bodong, Motor yang Dikendarai Pria Pemukul Polisi di Semanggi Solo Tak Dilengkapi Surat Resmi
"Meyda dijemput temannya tiga orang lalu turunnya di depan Pasar Sidoharjo terus naik bus," tutur Zainal.
"Setelah itu lost contact, handphonenya juga sudah tidak aktif," tambahnya.
(*/tribun-medan.com/tribunsolo.com)