Diskusi Panel

UMA Hadirkan Plt Dirjen Perkebunan RI, Perkenalkan Program Peremajaan Sawit Rakyat

Universitas Medan Area (UMA) adakan kegiatan diskusi planel, Kamis (31/3/2022).

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Tommy Simatupang
TRIBUN MEDAN / ANISA RAHMADANI
Universitas Medan Area (UMA) adakan kegiatan diskusi planel, Kamis (31/3/2022). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Untuk  meningkatkan ekonomi petani di Sumatera Utara dari program  Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), Universitas Medan Area (UMA) adakan kegiatan diskusi planel, Kamis (31/3/2022).

Adapun  diskusi planel tersebut  bertemakan peluang dan tantangan program PSR yang diikuti oleh belasan Doktor Ilmu Pertanian dan Magister Agribisnis di ruang Convention Hal Kampus Pascasarjana UMA. 

Dari amatan Tribun Medan diskusi planel itu dihadiri oleh Plt Dirjen perkebunan RI, Ali Jamil,  Kepala PPKS, M Edwin Syahputra Lubis, dan Praktisi, Chairul Muluk. 

Acara yang dilaksanakan secara daring dan luring serta live streaming di youtube dan zoom dibuka  oleh Direktur Pascasarjana UMA Prof Retna Astuti.

Saat ditemui  Retna  menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan pengayaan untuk di atmosfir akademis khususnya di program pascasarjana dan Doktor Pertanian di UMA.

Baca juga: BRI Regional Medan Sukseskan Program Klaster Usaha dan Salurkan Bantuan Sarana Pra-sarana

Baca juga: Ben Foster Sebut Pemain Berbakat Brasil Ini Kekecewaan Terbesar MU: Dia Tidak Peduli Apa Pun!

"Tentunya kami dari pascasarjana mengapresiasi kegiatan yang telah diinisiasi program Doktor dan program Magister Agribisnis, " ungkapnya. 

Dia mengatakan, kegiatan Diskusi Panel ini sangat penting karena sekarang kelapa sawit menjadi primadona di mana lebih dari 40 persen sudah menjadi perkebunan rakyat. 

"Mungkin selain umur untuk peremajaan ini tentunya juga hambatan dari serangan penyakit," jelasnya. 

Tentu dikatakannya bahwa  perkebunan rakyat sangat penting di dalam peremajaan.

"Sejarahnya juga variatas-variatas yang digunakan petani belum semuanya terverikasi dengan baik, sehingga pada umur 20-25 tahun belum bisa menjamin kualitasnya," sebut Retna.

Karena itu melalui Diskusi Panel ini diharapkan peluang tentang peremajaan sawit rakyat nanti akan bisa dihasilkan kesimpulan-kesimpulan yang memberikan khasanah yang baru bagi mahasiswa maupun dosen.

Sementara Ketua Panitia Zulkarnain Lubis dalam kesempatannya, berharap agar para tamu dapat memanfaatkan apa yang disajikan dalam Diskusi Panel  ini untuk  bekal sebagai calon Doktor.

"Setidaknya menambah ilmu kita sebagai akademis, " ucapnya. 

Terpisah, Dirjen Perkebunan Ir. Ali Jamil MP, MPd, menyampaikan terkait dengan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) ada satu yang terbaru Permentan 03 tahun 2022 bahwa awalnya pengajuannya itu melalui dinas, namun sekarang melalui kemitraan.

Dia menjelaskan, awalnya dari sekian besar dana yang dipungut dari hasil CPO, digunakan hanya untuk peremajaan sawit, tapi belakangan ini adalah ke sarana prasarana, pengembangan SDM serta penelitian dan pengembangan. 

Dalam kesempatan itu Ali juga berbicara potensi dan target PSR. 

"Sawit kita 16,38 juta hektar. Sawit rakyat 6,9 juta hektar. Inilah yang harus kita urus PSR nya," ungkapnya.

Selain membahas tantangan pelaksanaan PSR pekebun sawit salah satunya untuk menempati pernyataan bebas kawasan hutan dan HGU dan legalitas saham yang jelas.

"Sawit kita kurang lebih 3 juta hektar yang terkena imbas di kawasan hutan dan Mudah-mudah kita bisa berjuang untuk petani agar mendapt legalitas saham yang baik dan membantu pertumbuhan PSR," paparnya. 

Kepala PPKS Edwin Syahputra Lubis menyatakan Adapun dasar utama pemerintah meluncurkan PSR karena penggunaan bibit tidak unggul dan tanaman yang sudah renta

Dia mengatakan musuh utama di perkebunan kelapa sawit adalah penggunaan  benih tidak unggul. Karena produksinya maksimal hanya 50 persen,  dari pada produktivitas memakai bibit yang unggul.

"Jadi tidak ada obatnya kalau menanam kecambah yang tidak unggul. Kecuali diganti tanamannya, " tukasnya.

Baca juga: Lagunya tak Laku di Pasaran, Begini yang Dialami Juara Indonesian Idol Berdarah Papua-Batak Ini

Baca juga: Konjen Malaysia: Bebek Pawito Medan Layak Ekspansi Bisnis ke Malaysia

(cr5/Tribun-medan.com)
 

 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved