DUDUK Perkara Pengusaha Beli Jam Tangan Mewah 77 Miliar tapi Tak Terima Barang, Ditangani Bareskrim
Bareskrim Polri menyelidiki dugaan kasus penipuan pembelian jam mewah bermerek Richard Mille senilai Rp77 miliar, korbannya pengusaha Tony Sutrisno
TRIBUN-MEDAN.com - Bareskrim Polri menyelidiki dugaan kasus penipuan pembelian dua jam tangan mewah bermerek Richard Mille senilai Rp 77 miliar yang dialami oleh seorang pengusaha Tony Sutrisno.
Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan mengatakan kasus itu kini masih dalam tahap penyelidikan.
Kasus ini masih ditangani oleh penyidik Polri.
Baca juga: Gara-gara Duel Tinju Azka Corbuzier vs Vicky Prasetyo, Farhat Abbas Ancam Polisikan Deddy Corbuzier
"Masih lidik," ujar Whisnu saat dikonfirmasi, Senin (4/4/2022)
Sementara itu, korban dugaan kasus penipuan dua jam mewah itu mendatangi Mabes Polri, Jakarta Selatan pada Senin (4/4/2022).
Kedatangannya bertujuan untuk kelanjutan perkara kasus tersebut.
"Kami mendatangi Mabes Polri untuk menanyakan perkembangan laporkan kami, dengan terlapor saudara Richard Lee yang merupakan brand manager Richard Mille di Indonesia," ujar Royandi.
Dikatakan Royandi, laporan dugaan penipuan tersebut dilakukan karena kliennya Tony Sutrisno masih belum menerima dua unit jam tangan yang dibelinya sejak 2019 lalu.
Ia menuturkan kedua unit tersebut berupa Richard Mille RM5602 Blue Sapphire Unique Piece dan Richard Mille RM5703 Black Sapphire.
Dua unit jam mewah itu disebut hanya ada satu di dunia.
Baca juga: Kepercayaan Publik terhadap KPK Era Firli Bahuri Merosot, ICW Bilang Jokowi dan DPR Tanggung Jawab
“Pak Tony sudah membayar lunas total Rp 77 miliar, untuk black sapphire harganya Rp 28 miliar, blue sapphire Rp 49 miliar, jadi totalnya sekitar Rp 77 miliar,” jelas Royandi.
Royandi menyebutkan bahwa kedatangannya untuk berkonsultasi dengan penyidik dan menambahkan sejumlah barang bukti terkait laporan dengan nomor: LP/B/0396/VI/2021/SPKT/BARESKRIM POLRI pada 28 Juni 2021 lalu.
"Kami berharap kasus ini segera dituntaskan," ujarnya.