HARGA Cabai Merah Kembali Melonjak Rp 48 Ribu Per Kilogram, Stok Barang Sedikit di Pasaran

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Harga bahan pokok mengalami lonjakan jelang Lebaran 1443 H.

Seperti harga cabai merah yang beberapa pekan lalu sempat menyentuh harga Rp 65 ribu per kilogram, kemudian beberapa hari stabil di angka Rp 30 ribu.

Namun kini mengalami kenaikan kembali di harga Rp 48 ribu per kilogram.

Dikatakan oleh Lela seorang pedagang sayur mayur di Pusat Pasar Tradisional Medan mengatakan hari ini hampir seluruh komoditas bahan pokok mengalami kenaikan harga.

"Ya hampir seluruh harga barang naik hari ini, ada juga beberapa bahan pangan yang turun, tetapi yang paling melonjak harga cabai merah lagi, kemarin sempat jual Rp 30 ribu sampai Rp 35 ribu, kini jual Rp 48 ribu per kilogram, " tuturnya kepada Tribun Medan, Selasa (5/4/2022).

Ia juga menyampaikan beberapa harga barang yang mengalami kenaikan, seperti harga cabe rawit Rp 40 ribu.

Baca juga: KEPALA BKD Medan Diperiksa terkait Kasus Jual Beli Jabatan, Begini Tanggapan Inspektorat Pemko Medan

Baca juga: KORUPSI Dana Desa Lebih Setengah Miliar, Mantan Kades di Madina Divonis 4 Tahun 3 Bulan Penjara

Namun untuk komoditas bawang merah hari ini mengalami penurunan harga yaitu Rp 26 ribu per kilogram.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Nirwan seorang pedagang sayur mayur lainnya yang berada di Pasar Pringgan Medan.

Ia mengatakan kenaikan harga cabai merah kembali dijual dengan harga hampir menyentuh angka Rp 50 ribu per kilogram.

Nirwan mengatakan harga ini cukup membuat banyak pembeli yang terkejut dengan lonjakkannya pada hari ini.

Namun ia meyakini bahwa beberapa hari lagi harga cabai merah akan stabil seperti sebelumnya.

"Cabai merah inikan jadi komoditas utama kita, jadi dengan harga segini meresahkan juga bagi ibu-ibu yang membeli, " tuturnya.

Menurut pengamat ekonomi Sumut Benjamin menilai kenaikan harga cabai merah ini ternyata dipicu oleh faktor sesaat.

Dimana stok memang mengalami gangguan pada hari ini maupun pada perdagangan hari minggu sebelumnya.

Tetapi penurunan stok lebih dikarenakan banyaknya petani yang tidak melakukan panen terhadap tanaman cabainya.