News Video
Indahnya Masjid Agung Sultan Thaf Sinar Basarsyah, Sentuhan Melayu Yang Berwarna Warni Saat Malam
Masjid Agung Sultan Thaf Sinar Basarsyah. Masjid ini terletak di komplek perkantoran Bupati Deliserdang
Penulis: Indra Gunawan | Editor: Fariz
TRIBUN-MEDAN.com, DELISERDANG - Masjid Megah Beragam masjid terbangun di Kabupaten Deliserdang dan mempunyai beragam cerita. Satu diantara yang saat ini terbangun megah adalah masjid Agung Sultan Thaf Sinar Basarsyah. Masjid ini terletak di komplek perkantoran Bupati Deliserdang dan sengaja dibangun Pemkab sejak tahun 2017.
Dari sisi arsitek masjid ini sangat spesial bentuknya. Hal ini lantaran bangunan masjid dibuat dengan bentuk bangunan berlafaz Allah. Hal ini bisa terlihat ketika memandang bangunan masjid dari bagian depan atau lebih dekat dengan pintu gerbang kantor DPRD Deliserdang.
Saat ini bisa dibilang bangunan masjid ini adalah satu diantara masjid yang termegah di Kabupaten Deliserdang. Meski megah namun tetap mengambil konsep dan menyesuaikan dengan etnis yang ada.
Mulai dari bagian luar hingga bagian dalam sengaja didesain dengan sentuhan etnis Melayu. Warna-warna kuning dan putih lebih dominan terlihat dari masjid ini. Situasi di masjid ini akan berubah momennya disaat siang ke malam hari. Hal ini lantaran adanya ornamen-ornamen lampu hias yang berubah-ubah warna.
Pada siang hari bagian luar tampak begitu megah dengan balutan warna kubah putih dan kuning. Ciri khas etnis melayu tampak dari segala sudut ketika mata memandang. Tangga-tangga masjid yang dibuat dengan batu-batu alam membuat bagian luarnya tampak begitu sejuk.
Taman air mancur yang ada dibuat di depan area masjid menambah ciri khas khusus masjid ini. Air mancur semakin tambah cantik ketika malam hari lampu-lampu berbagai warna ikut menghiasi masjid. Gerakan air mancur yang selalu berubah-ubah dengan tambahan alunan lagu-lagu religi membuat masjid ini memang layak untuk menjadi salah satu tempat wisata religi yang harus dikunjungi. Hal ini juga menjadi target dari Bupati Deliserdang, Ashari Tambunan.
Sementara itu pada bagian dalam kemegahan mulai tampak disaat menghadap ke arah depan dekat mimbar. Tulisan kaligrafi pada tembok yang sudah dibalut dengan warna kuningan emas menambah kesan mewah. Selain itu warna kuningan emas juga tampak menggantung pada lampu gantung yang begitu besar.
Untuk mimbar begitu khas dengan kayu jati asli yang tinggi. Termasuk juga pintu-pintu masuk yang dibuat dengan kayu jati dan berbalut kuningan. Masjid ini dibuat dengan beberapa pintu masuk.
Tulisan-tulisan Asmaul Husna bercorak hijau tertulis dengan rapi pada bagian belakang barisan. Sinar matahari yang memantul dari bagian kaca-kaca yang ada diatas bangunan masjid menambah kesan tersendiri. Beduq menjadi ciri khas masjid selama ini.
Meski sudah merupakan masjid yang begitu megah namun kehadiran beduq masih tetap dipertahankan. Beduq ditata dibagian pojok dan dibuat penyanggahnya dari kayu jati asli. Tidak lupa kayu pun dibalut dengan ukiran yang berwarna kuning keemasan lagi.
Kepala Badan Kemakmuran Masjid (BKM), Khairum Rizal menyebut tulisan Allah pada masjid ini terlihat dari deretan menara yang ada 3 mewakali bentuk huruf Alif dan kubah mewakili bentuk huruf ha.
" Atap masjid juga merupakan representasi dari bentuk payung yang sering dipakai dalam upacara adat Melayu. Yang memiliki arti menaungi semua golongan. Masjid agung Deliserdang tentunya merupakan sebuah simbol tempat ibadan yang menaungi seluruh umat Islam,"kata Khairum.
Berbicara mengenai atap masjid, Khairum yang juga merupakan Kadis Kebudayaan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Deliserdang ini menyebut berlapis tujuh tingkat, seolah-olah seperti membuka lapisan demi lapisan untuk berdialog langsung dengan Allah.
" Bangunan masjid ini filosopi etnis Melayu dan modern dinamis. Biayanya kurang lebih sudah 40 M termasuk sama areal parkir dan taman air pancur. Jadi khasnya fungsi mengikuti bentuk. Ibadah sholat merupakan dialog langsung hamba Allah dengan pencipta langit dan bumi . Seluruh alam bertasbih kepada-nya. Terinsipirasi dari ayat ini atap masjid berlapis tujuh tingkat,"ucap Khairum.
(dra/www.tribun-medan.com).