Aksi Demo Mahasiswa
Jawaban Jokowi soal Tiga Periode, Kapolri Ingatkan Mahasiwa yang Unjuk Rasa, Mafia Minyak Goreng
Mahasiswa melakuan aksi unjuk rasa menolak perpanjangan masa jabatan presiden dan penundaan pemilu.
TRIBUN-MEDAN.com - Mahasiswa melakuan aksi unjuk rasa menolak perpanjangan masa jabatan presiden hingga menyoroti mahalnya minyak goreng.
Di anatra tuntutanya, desak usut tuntas keterlibatan mafia minyak goreng.
Aksi mahasiswa tergabung dalam aliansi mahaswa Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI).
Di tengah adanya gelombang unjuk rasa menolak tiga periode, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menggelar rapat terbatas persiapan Pemilu pada Ahad, kemarin.
Baca juga: Dijawab Puan Maharani, Aksi Demo BEM SI Sasar Gedung DPR, Mau Temui Mahasiswa?
Dalam rapat tersebut Presiden menekankan jajarannya untuk menyampaikan kepada masyarakat bahwa Pemilu akan digelar sesuai jadwal yakni 2024.
Baca juga: KLASEMEN Liga Inggris, Manchester City Belum Aman di Puncak, Hasil Imbang Lawan Liverpool
"Karena kita jelas sepakat Pemilu akan dilaksanakan Februari 2024 dan Pilkada serentak di November 2024," katanya.
Presiden tidak mau lagi ada spekulasi penundaan Pemilu, perpanjangan masa jabatan, atau tiga periode masa jabatan.
"ini perlu dijelaskan jangan sampai nanti muncul spekulasi yang isunya beredar di masyarakat pemerintah tengah melakukan penundaan pemilu, atau spekulasi perpanjangan jabatan Presiden dan yang berhubungan dengan tiga periode," katanya.
Selain itu Presiden meminta agar tahapan Pemilu yang dimulai tahun Juni tahun ini juga dijelaskan kepada masyarakat. Karena berdasarkan ketentuan UU, tahapan Pemilu dimulai 20 bulan sebelum pemungutan suara digelar.
"Dijelaskan sekalian tahapan Pemilu sudah dimulai di pertengahan Juni 2022," pungkasnya.
Kapolri Ingatkan Mahasiswa Waspada
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo angkat bicara soal rencana adanya aksi demonstrasi mahasiswa pada 11 April 2022.
Dia meminta peserta unjuk rasa dan pihak kepolisian mengantisipasi adanya penumpang gelap
Sigit menjelaskan penumpang gelap yang dimaksud adalah oknum yang berusaha menunggangi demonstrasi tersebut.
Menurut Sigit, antisipasi itu diperlukan agar aspirasi yang disampaikan bisa berjalan dan tersalurkan dengan baik tanpa adanya noise atau sumbatan komunikasi.

Sigit menyatakan kepolisian akan memberikan tindakan tegas kepada siapapun pihak yang mencoba memanfaatkan demonstrasi tersebut demi mengambil keuntungan untuk kepentingan segelintir kelompok.
"Terhadap kelompok-kelompok penyusup yang akan menunggangi tolong dari rekan-rekan untuk mengawasi betul. Kalau sampai terjadi pemicu kemudian terjadi hal yang sifatnya anarkis dan kita harus melakukan penegakan hukum, tarik sampai ke atas hingga sampai tuntas dan itu semuanya akan kita proses," ujar Sigit dalam keterangannya, Senin (11/4/2022).
Sigit menyatakan bahwa pihaknya menginginkan gerakan mahasiswa betul-betul berjalan aman, tertib dan aspirasinya tersampaikan.
Apalagi, kata dia, aksi ini digelar saat bulan suci Ramadhan.
Baca juga: Update Klasemen Liga Italia, Persaingan Ketat Meraih Scudetto AC Milan, Inter Milan, Napoli
"Sekali lagi saya imbau, mari bersama-sama kita jaga kesucian bulan Ramadhan. Sampaikan aspirasi dengan tertib dan damai. Semoga saudara-saudara kita umat muslim bisa menjalankan ibadah puasa dengan tenang dan lancar hingga akhir," ungkap dia.
Sigit meyakini aspirasi mahasiswa dan masyarakat bisa diterima dengan baik dan ditindaklanjuti oleh para pemangku kebijakan.
Sigit meyakini mahasiswa juga tidak ingin dan berharap aksinya disusupi oleh oknum yang tak bertanggung jawab.
"Sehingga penyampaian pesan ini betul-betul tersampaikan dengan jernih tidak ada noise. Dengan begitu, para pengambil keputusan, pemangku kebijakan, mendengarkan dengan jelas, kemudian segera bisa ditindaklanjuti pesan tersebut tanpa terganggu oleh noise-noise tersebut. Ini tentunya menjadi tanggung jawab kita bersama," jelas Sigit.
Di sisi lain, Sigit menginstruksikan kepada seluruh jajarannya untuk mengawal dan mengamankan aksi demonstrasi dengan mengedepankan pendekatan humanis.
"Polri memberikan dan menjamin setiap warga negara untuk untuk menyampaikan aspirasinya atau memberikan ruang demokrasi. Oleh karena itu, pendekatan humanis harus terus dilaksanakan dalam mengawal aksi demonstrasi," pungkasnya.
Mafia Minyak Goreng
Sebelumnya, Koordinator Media BEM SI Luthfi Yufrizal mengatakan pihaknya akan tetap turun ke jalan.
"Kami tetap untuk melaksanakan aksi, walaupun nantinya audiensi kita akan audiensi di jalanan bersama seluruh massa aksi," kata Luthfi Yufrizal dikonfirmasi, Sabtu (9/4/2022).
BEM SI menyatakan sudah bersurat kepada pihak kepolisian terkait aksi demo.
"Kami sudah bersurat, hari Jumat (8/4/2022) kemarin," ucap Luthfi.
Terkait jumlah massa aksi, Luthfi mengatakan peserta aksi unjuk rasa berasal dari berbagai universitas di Indonesia, mulai dari UNJ, PNJ, IT-PLN, STIE SEBI, STIE Dharma Agung, STIS Al Wafa, IAI Tazkia, AKA Bogor, UNRI, Unand, Unram, PPNP, Undip, UNS, UNY, Unsoed, SSG, dan STIEPER.
Ia menyebut lebih kurang ribuan mahasiswa akan turun ke jalan menyuarakan aspirasi mereka.
"Estimasi kami 1.000 orang dari universitas yang tergabung dalam aliansi BEM SI," ujarnya.
Sedikitnya enam tuntutan akan disampaikan dalam aksi demonstrasi hari ini.
Pertama, BEM SI mendesak Presiden Jokowi untuk tegas menolak penundaan Pemilu 2024 dan wacana tiga periode.
Kedua, menuntut dan mendesak Jokowi menunda dan mengkaji ulang Undang-Undang Ibu Kota Negara (UU IKN), termasuk pasal-pasal bermasalah dan dampak yang ditimbulkan dari aspek lingkungan, hukum, sosial, ekologi, politik, ekonomi dan kebencanaan.
Ketiga, mendesak dan menuntut Jokowi menstabilkan harga dan menjaga ketersediaan bahan pokok di pasaran dan menyelesaikan permasalahan ketahanan pangan lainnya.
Keempat, mendesak dan menuntut Jokowi mengusut tuntas para mafia minyak goreng dan mengevaluasi kinerja menteri terkait.
Kelima, mendesak dan menuntut Jokowi menyelesaikan konflik agraria di Indonesia.
Terakhir, menuntut dan mendesak Jokowi-Maruf Amin berkomitmen penuh menuntaskan janji-janji kampanye pada sisa masa jabatan.
Baca juga: Jokowi Diultimatum, Aksi 11 April BEM SI Hari Ini Geruduk Gedung DPR, Sikap Puan
Baca juga: Atasi Krisis Air, Kalapas Teluk Dalam Kanwil Kemenkumham Sumut Kerahkan Segala Cara
(Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra/ Igman Ibrahim
Jawaban Jokowi soal Tiga Periode, Kapolri Ingatkan Mahasiwa yang Unjuk Rasa, Mafia Minyak Goreng