Perang Rusia VS Ukraina
4 Presiden Jumpai Presiden Ukraina di Kyiv, Perkuat Komitmen Bantuan Politik dan Militer
Pertemuan itu akan fokus mencari cara untuk membantu warga sipil dan militer di Ukraina.
TRIBUN-MEDAN.com - Presiden Polandia, Lithuania, Latvia, dan Estonia tiba di Kyiv pada Rabu (13/4/2022) untuk bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiyy, kata kantor pemimpin Polandia itu.
Reuters melaporkan, keempatnya bergabung dengan barisan politisi Eropa yang telah mengunjungi ibukota Ukraina sejak pasukan Rusia diusir awal bulan ini.
"Menuju ke Kyiv dengan pesan yang kuat tentang dukungan politik dan bantuan militer," tulis Presiden Lithuania Gitanas Nauseda pada Twitternya.
Kantor kepresidenan Polandia mengkonfirmasi di Twitter bahwa mereka telah tiba di Kyiv.
Pertemuan itu akan fokus mencari cara untuk membantu warga sipil dan militer di Ukraina, serta tentang penyelidikan kejahatan perang, kata juru bicara Presiden Estonia Alar Karis.
Pertemuan itu terjadi sehari setelah Presiden AS Joe Biden mengatakan, invasi Moskow ke Ukraina sama dengan genosida, sementara Presiden Vladimir Putin berjanji Rusia akan "secara berirama dan tenang" melanjutkan operasinya dan mencapai tujuannya.
Kantor empat presiden yang berkunjung ke Kyiv menolak memberikan rincian kunjungan karena alasan keamanan.
Putin mengirim pasukannya ke Ukraina pada 24 Februari dalam apa yang disebutnya "operasi militer khusus" untuk demiliterisasi dan "denazifikasi" Ukraina. Ukraina dan Barat mengatakan Putin melancarkan perang agresi yang tidak beralasan.
Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier berencana mengunjungi Kyiv pada saat yang sama "untuk mengirim sinyal kuat solidaritas Eropa dengan Ukraina di sana," tetapi tidak disambut oleh Ukraina, katanya pada Selasa.
Surat kabar German Bild melaporkan bahwa Zelenskiyy telah menolak rencana kunjungan Steinmeier karena hubungan dekatnya dengan Rusia dalam beberapa tahun terakhir dan dukungannya untuk pipa gas Nord Stream 2 yang dirancang untuk menggandakan aliran gas Rusia ke Jerman, yang kini telah ditangguhkan. (Reuters)
