Wanita Disekap
Kasihan Sekali, Pekerja Asal NTT Disekap Hingga tak Bisa Jalan, Terduga Pelaku Malah Minta Rp 7 Juta
Seorang wanita asal Nusa Tenggara Timur (NTT) disekap dan diduga dianiaya oleh pemilik penampungan hingga tak bisa jalan
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN - Katarina Kewa Tupen, wanita asal Nusa Tenggara Timur (NTT) diduga disekap dan dianiaya selama berada di penampungan.
Menurut informasi, pekerja asal NTT ini disekap di satu tempat penampungan milik PT Mitra Asia Sehati yang beralamat di Perumahan Griya Albania, Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan.
Akibat dugaan penyekapan dan penganiayaan ini, Katarina Kewa Tupen yang merupakan warga asal Kelurahan Lambunga, Kecamatan Kelubagolit, Flores, NTT ini sampai tak bisa jalan.
Wanita malang itu terpaksa menggunakan kursi roda.
Menurut Lusi Tampubolon, pegiat kemanusiaan paguyuban NTT, terbongkarnya kasus dugaan penyekapan dan penganiayaan terhadap Katarina Kewa Tupen bermula pada Selasa (22/3/2022) silam.
Baca juga: KISAH SEDIH Pembantu Asal NTT, Diusir Majikan Cuma Gara-gara Salah Pakai Handuk
Saat itu korban baru saja tiba di Kota Medan dan dijanjikan akan bekerja di satu panti jompo.
Setelah satu minggu berada di Kota Medan, persisnya di penampungan milik PT Mitra Asia Sehati yang dikelola oleh Ahmad Yani Siregar, ternyata Katarina Kewa Tupen tidak dipekerjakan sebagaimana mestinya.
Lusi Tampubolon menerima laporan pada 29 Maret 2020 dari seorang pastor, bahwa pekerja asal NTT itu malah disekap oleh pihak penampungan.
Atas laporan itu, Lusi Tampubolon kemudian mencari tahu keberadaan Katarina Kewa Tupen.
"Pada saat itu saya langsung cek di Google Map nama PT tersebut, ternyata statusnya tutup. Saya bilang ke pastor," sebutnya.
Baca juga: Ganjar Sambut dan Beri Wejangan Politik pada Calon Politikus Muda Asal NTT yang Nekat Menemuinya
Lalu, Lusi menghubungi rekannya yang tinggal di kawasan Batangkuis bernama Alpon.
Dia meminta bantuan Alpon melacak lokasi pasti penampungan PT Mitra Asia Sehati tersebut.
"Kebetulan anak ini (Katarina) ada nomor handphone nya, saya hubungi, saya tanya keberadaannya, katanya di Jalan Bersama Ujung," tuturnya.
Saat dihubungi, Katarina mengatakan kepada Lusi bahwa kondisi kakinya sedang dalam keadaan sakit.
"Saya bilang kamu (Katarina) diam saja di situ, nanti kamu akan saya ambil. Tapi setelah ini, SMS atau telepon kamu hapus, pasti nanti dicek mereka (pengawas penampungan)," katanya.
Baca juga: Wanita Asal NTT Ikut Pilwalkot di Australia, Mampu Kalahkan 4 Pesaing