Ramadhan 1443 Hijriyah

Beda Tarawih 11 dan 23 Rakaat, Bahkan Ada yang 39 Rakaat, UAS Jelaskan Dasar Hukumnya

"Umar memerintahkan seseorang menjadi imam salat Tarawih dengan umat Islam sebanyak 20

Editor: Dedy Kurniawan
Ho/ Tribun-Medan.com
Ustaz Abdul Somad Ceramah 

TRIBUN-MEDAN.com -Terdapat dua tata cara umum melaksanakan Salat Tarawih berdasarkan jumlah Rakaat dalam bulan Ramadhan.

Dijelaskan Ustaz Abdul Somad dilansir tribunnews bahwa, Tarawih dilaksanakan usai Salat Isya yang dilanjutkan dengan witir dengan perbedaan jumlah Rakaat.

Baca juga: GANJARAN Diberi Kelapangan Rezeki, UAS Anjurkan 5 Amalan Ini di Bulan Ramadhan


Seperti diketahui, ada tempat atau daerah di mana Salat Tarawih di Masjid dilaksanakan sebanyak 11 Rakaat dan ada yang 23 rakaat.

Terkait dengan hal ini, Ustadz Abdul Somad mengatakan, berdasarkan Hadits yang diriwayatkan dari Aisyah RA, Nabi SAW tidak pernah menambah di bulan Ramadan ataupun di luar Ramadan, jumlah Rakaat Salat Tarawih tak lebih dari sebelas Rakaat (termasuk Salat Witir).

Baca juga: AKHIRNYA Terjawab Arya Saloka Tinggalkan Ikatan Cinta, Al Ucap Perpisahan ke Andin

"Jelas di situ disebutkan 11 Rakaat. Tak lebih tak kurang. Lalu yang 23 Rakaat itu datangnya dari mana?," kata Ustaz Abdul Somad.

Sebab, menurut Ustaz Abdul Somad alias UAS ada disebutkan jumhur ulama dari kalangan Ahli Fiqh, Mazhab Hanafi, Mazhab Hambali, Daud Zohiri yang mayoritas ulama.

"Sesungguhnya kaum muslimin Sholat pada masa Umar Ibnu Khattab RA, dan Utsman Ibn Affan, Ali Ibn Abi Thalib, mereka Sholat 20 rakaat," kata Ustadz Abdul Somad mengutip satu keterangan.

Hal itu disepakati jumhur ulama. Nama imamnya Ubay Bin Ka'ab.

Ratusan umat Islam melaksanakan salat Tarawih pertama di Masjid Agung, Medan, Sabtu (2/4/2022). Pelaksanaan Taraweh pertama tersebut menandai masuknya ibadah puasa Ramadan 1443 Hijriah selama sebulan penuh.
Ratusan umat Islam melaksanakan salat Tarawih pertama di Masjid Agung, Medan, Sabtu (2/4/2022). Pelaksanaan Taraweh pertama tersebut menandai masuknya ibadah puasa Ramadan 1443 Hijriah selama sebulan penuh. (TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR)


UAS mengatakan, saat itu Umar Bin Khattab melihat orang Sholat di posisi berbeda-beda.

Lalu Umar mengatakan, alangkah indahnya kalau disatukan menjadi satu.

Baca juga: DERETAN Puteri Indonesia yang Berdarah Batak, Ada yang Mendapat Gelar Miss Popularity

"Imamnya diangkat Ubay Bin Ka'ab," kata UAS.

Ketika Umar Bin Khattab RA melihat kaum muslimin di Madinah Salatnya beramai-ramai 20 rakaat, Umar mengatakan, sebaik-baik bid'ah inilah dia.

Imam Tirmidzi mengatakan, mayoritas ulama seperti diriwayatkan dari Umar Bin Khattab, Ali Bin Abi Thalib dan sahabat yang selain mereka berdua, 20 rakaat. "Itu juga pendapat Imam ats Tsauri dan Imam Ibnul Mubarak dan Imam Syafii mengatakan 20 rakaat," kata UAS.

Baca juga: Sudah 3 Kali Menjanda, Artis Ini Ngaku tak Kapok Menikah, Tapi Pasrah Soal Jodoh

Bahkan, Ustadz Abdul Somad mengatakan, yang berbeda adalah Imam Malik Bin Anas.

"Menurut Imam Malik Bin Anas, Sholat Tarawih itu 36 Rakaat, tambah Witir jadi 39," kata UAS.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved