Breaking News

Ramadhan 1443 Hijriyah

Buka Puasa Harus Dengan Kurma, Gus Baha Kritik Makanan Favorit Ini, Banyak Salah Kaprah

Gus Baha menjelaskan alasan berbuka puasa ramadhan tidak mesti kurma. Banyak yang salah

Editor: Dedy Kurniawan
Ho/ Tribun-Medan.com
Ceramah Gus Baha Tentang Kurma 

TRIBUN-MEDAN.com - Gus Baha kritik salah kaprah menu berbuka puasa harus dengan kurma.

Gus Baha menjelaskan alasan berbuka puasa ramadhan tidak mesti kurma.

Banyak yang salah kaprah selama ini.

Mereka menganggap kurma adalah makanan wajib dan sebagai pembuka di waktu berbuka puasa.

Baca juga: Akhirnya Satu Pelaku Tewasnya Tangmo Nida Menyerahkan Diri, Jadi Orang Terakhir Melihat Jatuh

Padahal tidak semua orang mampu membeli kurma.


Kendati bukan kurma, tepenting berbuka dengan yang manis-manis.

Demikian diungkapkan oleh Gus Baha dalam sebuah video di kanal YouTube Santri Kalong yang diunggah pada 8 April 2022.

Gus Baha memberi penjelasan bahwa makanan untuk buka puasa tidak harus dengan kurma sebagaimana banyak dipahami orang-orang dengan dalil sunah.

Dia meluruskan mengenai makanan buka puasa ini.

Baca juga: Sudah Dapat Restu, Artis Pacar Idola Kaesang Ini Segera Nikah, Bakal Jadi Menantu Otto Hasibuan

Soal makanan untuk buka puasa, menurut Gus Baha, dalam fikih dijelaskan bahwa tak harus kurma.

Kandungan zat besi dan kalsium yang terdapat dalam kurma adalah pembentuk ASI yang sangat baik.
Kandungan zat besi dan kalsium yang terdapat dalam kurma adalah pembentuk ASI yang sangat baik. (SHUTTERSTOCK)


Makanan berbuka puasa bisa diganti dengan makanan lain asalkan sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW.

Dalam satu ceramhanya, Gus Baha mengkritik kesalahkaprahan masyarakat yang menganggap berbuka dengan kurma itu lebih baik dari makanan lain.

"Sekarang orang Islam sudah gampang beli kurma. Lalu bilang sunah rasul karena buka dengan kurma," kata Gus Baha.

Hal itu menurut Gus Baha, dikarenakan orang Islam di zaman modern ini sudah bisa dan mampu membeli kurma.

Baca juga: Pengakuan Artis Pernah Ditiduri Genderuwo, Sebut Rasanya Lebih Enak daripada Pria: Gue Nikmati Aja

Baca juga: Nasib Cucu Presiden Soeharto, Sempat 3 Kali Kawin Cerai, Dulu Kena Tuntut Akibat Ulah Mantan Suami

Bandingkan dengan zaman ketika kurma belum masuk Indonesia dan daya beli masyarakat masih rendah karena faktor ekonomi.

"Makanya dalam fikih itu jelas. Kalau bisa kurma, kalau tidak bisa asalkan manis, kalau tidak bisa lagi asal bukan barang curian," ujar Gus Baha.

"La kok repot bikin hukum sunnah pakai kurma. Bagaimanapun kamu mengatakan kurma sunnah karena mampu membelinya," beber Gus Baha.

Baca juga: Habiskan Uang Ratusan Juta, Terkuak Sumber Uang Lucinta Luna, Bangga Ungkap jadi Simpanan

Gus Baha juga menceritakan pengalamannya menghadapi orang yang menganggap kurma sebagai sunnah yang mutlak.

"Saya juga sering disowani orang yang memberi kurma untuk berbuka puasa. Alasannya sunah," bebernya.

"Buat kamu saja. Kiyai kok kamu ajari, ora sopan," jelas Gus Baha.

Baca juga: DITOLONG TUHAN, 3 Jam Pria Terjebak di Reruntuhan Alfamart Selamat Dari Maut : Terus Berzikir

Gus Baha menjelaskan bahwa dirinya bila berbuka puasa malah meminum kelapa muda.

Gus Baha Soal Banyak-banyak Sedekah

K.H Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha memberikan alasannya kenapa sedekah itu jangan banyak-banyak.

Sedekah memang dianjurkan dalam Islam.

Bahkan pada zamannya Rasulullah juga ada yang namanya sedekah.

Sedekah tidak hanya berbentuk materi seperti uang, namun bisa dengan cara lainnya.

Terlebih sedekah dengan orang yang sangat membutuhkan pertolongan.

Sebab, dari perbuatan itu akan mendapatkan pahala yang akan dbalas oleh Allah SWT.

Namun perlu diketahui bahwa sedekah tidak perlu dengan jumlah yang banyak.

Demikian diungkapkan oleh ulama Gus Baha dalam sebuah ceramahnya.

Dia pun memberikan alasan dan penjelasannya sebagaimana yang diterapkan oleh Rasulullah SAW.

Baca juga: LELAH Rumah Tangga Jadi Incaran Pelakor, Pengakuan Nagita Ingin Hidup Dengan Dua Anaknya Saja

Baca juga: Sampai Ngucap Astaghfirullah, Angelina Sondakh Malu Foto Lawas Putri Indonesia Dipajang : Aurat

Hal itu dia beberkan dalam vide di kanal YouTube Santri Gayeng diunggah pada tanggal 17 November 2021 lalu.

Inilah penjelasan Gus Baha kenapa sedekah tidak perlu banyak-banyak.

Namun dalam bersedekah menurut Gus Baha sebaiknya jangan terlalu banyak apalagi hingga seluruh harta diberikan.

Sedekah jangan banyak-banyak ini pun kata Gus Baha sempat terjadi pada Rasulullah SAW.

Bahkan menurut Gus Baha, kata Nabi sedekah jangan melebihi sepertiga dari harta yang dimiliki.

"Pokoknya kata Nabi, sedekah itu jangan melewati sepertiga," ungkap Gus Baha.

Bahkan Nabi menolak diberikan sedekah oleh salah seorang sahabat yang ingin menyedekahkan seluruh hartanya.

Hal ini dikarenakan masih ada keluarga dan ahli waris yang perlu dibiayai.

"Peduli pada anak cucu juga kebaikan," ungkap Gus Baha.

Dia menyarankan untuk tidak sedekah melebihi sepertiga harta sebagaimana yang diajarkan Rasulullah SAW.

"Jadi orang baik itu tidak boleh berlebihan, bagaimana pun kita punya anak cucu," ungkap Gus Baha.

Kata Gus Baha, Nabi bersabda kamu meninggalkan warisan yang banyak untuk anak cucu lebih baik ketimbang mereka jadi miskin dan meminta-minta.

Itulah alasan Gus Baha menjelaskan kenapa sedekah jangan banyak-banyak.

(*/Tribun-Medan.com) 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved