Terungkap Motif Suami Bunuh Istri dan Anak Jelang Sahur, Awalnya Dengar Suara Rintihan dari Kamar

Suami keji ini bernama Supriyadi. Ia tega membunuh istrinya berinisal Tu (43) dan anaknya Di (9) karena faktor ekonomi dan adanya perselingkuhan.

TribunPantura.com/Istimewa
Ilustrasi - 

TRIBUN-MEDAN.com - Terungkap motif suami bunuh istri dan anaknya jelang sahur pada Jumat (8/4/2022).

Suami keji ini bernama Supriyadi. Ia tega membunuh istrinya berinisal Tu (43) dan anaknya Di (9) karena faktor ekonomi dan adanya perselingkuhan.

"Pertama ekonomi, adanya dorongan dari jiwanya yang menghasutnya dan adanya per selingkuhan. Tapi, kami masih mendalami apakah itu berdasarkan fakta atau ilustrasi dari tersangka," kata Kasat Reskrim Polres Serang Ajun Komisaris Polisi (AKP) Dedi Mirza kepada wartawan di kantornya, Selasa (18/4/2022).

Dijelasakan AKP Dedi Mirza, hasil pemeriksaan terhadap tersangka diketahui bisnis jual kain yang menjadi sumber pendapatan keluarganya mengalami kendala dalam kurun waktu satu tahun ini.

Untuk membiayai kehidupan sehari-hari keluarganya, lanjut Dedi, Supriyadi pun meminjam uang sehingga memiliki utang ke sejumlah orang.

"Ada hambatan permasalahan bisnis yang digelutinya yang mendorong tersangka memiliki utang kepada orang," ujar Dedi.

Terkait besaran utangnya, Dedi mengaku akan terus mendalaminya karena saat ini kondisi tersangka belum stabil.

"Kalau faktanya, dia (tersangka) dapat mempertanggungjawabkan secara hukum. Nanti kita dalami lagi dengan pertanyaan berapa utangnya," jelas Dedi.

Selama tinggal di Kampung Baru, Desa Sentul, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, kata Dedi, tersangka tidak pernah bertengkar dengan istri dan dikenal keluarga harmonis.

"Keterangan dari tetangga lingkungan sekitar rumahnya dan keluarganya sejauh ini tidak pernah terdengar (bertengkar), dari yang bersangkutan (tersangka) juga dia akur-akur saja," kata AKP Dedi Mirza.

Dibunuh jelang sahur

Dedi juga mengungkapkan, Supriyadi membunuh istri dan anaknya saat tertidur di dalam kamar rumahnya menjelang sahur atau pukul 01.30 WIB.

Supriyadi membunuh keduanya dengan menggunakan senjata tajam jenis pisau.

"Korban sedang tidur sempat terbangun dan melakukan perlawanan. Dari lokasi kita lihat ada jejak darah yang bertebaran dari ruang tengah ke kamar," kata AKP Dedi Mirza.

Dedi mengatakan, tersangka akan dijerat pasal berlapis yaitu Pasal 44 ayat 3 Undang-undang Nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga dan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan.

"Pasal 44 ancaman penjara 15 tahun dan Pasal 338 ancaman pidana 20 tahun penjara," tandas AKP Dedi Mirza.

Kronologi

Seorang ABG berinisial IH tampak pilu usai mengalami tragedi mencekam jelang sahur, Jumat (8/4/2022).

Betapa tidak, remaja berusia 15 tahun itu harus melihat pemandangan memilukan yang dialami keluarganya.

Tak tahan dengan apa yang dilihatkan, remaja yang tinggal di Desa Sentul, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten itu pun berteriak histeris.

Bukan tanpa alasan IH berteriak-teriak di tengah malam.

Ia ingin meminta bantuan tetangganya guna menyelamatkan nyawa dua orang kesayangannya yang sedang terancam.

Sekira pukul 01.30 WIB, IH ternyata menyaksikan perbuatan keji sang ayah.

Saat anak dan istrinya sedang tidur, pria bernama Supriyadi itu nekat membunuh keduanya.

Pria usia 44 tahun itu tega menghabisi nyawa dua anggota keluarganya, sang istri berinisial Tu (43) dan anak perempuannya berinisial Di (9).

Aksi Supriyadi itu dilakukan dengan menggunakan senjata tajam yang telah ia siapkan.

Melihat aksi keji yang dilakukan sang ayah, putra sulung Supriyadi pun langsung keluar rumah.

IH tak kuasa melihat ibu dan adiknya yang masih duduk di bangku kelas 3 SD itu meregang nyawa di tangan sang ayah.

Mendengar teriakan IH yang tampak ketakutan, warga berhamburan keluar.

Mereka segera menyantroni rumah IH dan melihat kejadian memilukan.

Pelaku Hendak Bunuh Diri

Kasus pembunuhan yang dilakukan Supriyadi itu segera ditangani Polres Serang.

Kapolres Serang AKBP Yudha Satria mengurai detik-detik anak sulung pelaku menyelamatkan diri seraya meminta bantuan.

"Saat kejadian salah satu anak pelaku yang berusia 15 tahun berlari keluar rumah untuk meminta pertolongan warga," kata AKBP Yudha Satria dilansir dari Kompas.com.

Warga yang mendengar teriakan minta tolong dari IH kemudian mendatangi rumah pelaku.

Mereka hendak meringkus dan menghakimi Supriyadi.

Namun saat yang bersamaan, pelaku sedang berusaha bunuh diri dengan cara keji.

"Pelaku juga sempat mencoba bunuh diri dengan mengambil pisau dapur dari rumah saudaranya untuk melukai tangannya namun gagal," imbuh AKBP Yudha Satria.

Berhasil menangkap pelaku, warga pun bergegas masuk ke dalam kamar korban.

Alangkah terkejutnya warga melihat Tu dan anaknya, Di bersimbah darah.

Ibu dan anak itu sudah tidak bernyawa dalam kondisi penuh luka di bagian leher.

"Kedua korban ditemukan kondisi tewas di dalam kamar," pungkas AKBP Yudha Satria.

Kedua korban kini dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Banten untuk penanganan lebih lanjut oleh tim forensik.

Sementara pelaku kini dirawat di Rumah Sakit Hermina Ciruas karena bagian lengan tangan kirinya terdapat luka sayatan.

Hingga saat ini, polisi masih mendalami motif peristiwa.

Dilansir dari Tribun Banten, pelaku sampai saat ini masih belum bisa dimintai keterangan.

(*/ Tribun-Medan.com)

Artikel ini sudah tayang di Tribun Bogor

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved