Ramadhan 1443 Hijriyah

CERITA Lily, Warga Medan yang Jadi Mualaf, Menyukai Agama Islam karena Kebersihannya.

Bendaraha Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) cabang Medan ini mengaku menyukai agama islam karena kebersihannya. 

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ANISA
Lily saat sedang membaca Alquran di rumahnya 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- "Kebersihan itu sebagian dari iman" hal tersebut inilah yang akhirnya membuat Lily memantapkan hatinya untuk masuk ke agama Islam. 

Pemilik lengkap Hj Lily S merupakan warga Medan keturunan Tionghoa yang memutuskan menjadi mualaf  sejak 20 tahun lalu. 

Bendaraha Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) cabang Medan ini mengaku menyukai agama islam karena kebersihannya. 

Baca juga: PENGERTIAN dan Hukum Zakat Fitrah dalam Islam, Ini Delapan Golongan Penerima Zakat

"Awal mula itu tempat tinggal saya dikelilingi orang beragama muslim, jadi setiap mereka sedang salat saya lihat mereka harus bersih. 

Dulu suami saya itu orang Aceh, agamanya kuat sekali, saya lihat bagaimana cara dia beragama membuat saya takjub," tuturnya. 

Sejak itu dirinya memutuskan untuk masuk agama Islam. 

"Tidak ada paksaan tapi saya merasa yakin ini agama yang baik karena mereka selalu beribadah setiap waktu, kebersihannya juga luar biasa, membesarkan nama sang pencipta itu luar biasa amalan yang harus dilakukan," terangnya.

Saat awal memeluk agama islam, diakui Lily tidak ada keluarga yang merasa keberatan.

"Alhamdulillah keluarga saya terbuka sekali jadi kami dua bersaudara itu agamanya berbeda-beda, Abang saya Katolik, Ibu saya Buddha saya Islam," jelasnya. 

Baca juga: Bobby Nasution Sebut Bukan Hanya Tempat Ibadah, Masjid Harus Jadi Pusat Peradaban Islam

Cerita Lily pertama kali belajar agama Islam sangat menyenangkan.

"Saya masuk Islam ketika mau menikah, jadi setelah menikah itu suami yang benar-benar sabar dalam menghadapi saya yang sulit menghafal Al-Fatih dan bacaan solat," ceritanya.

Meski sempat mengalami kesulitan dalam menghafal gerakan beserta bacaan salat, Lily tak menyerah. 

"Tidak menyerah karena saya sudah yakin, memang ada rasa capek saat ibadah tapi setelah masuk Islam keyakinan saya lebih kuat, kalau sudah yakin dan niat pasti gak akan ngeluh lagi," ceritanya. 

Kini Lily sudah menjadi mualaf selama 20 tahun, dimana hatinya semakin mantap dan ibadahnya juga semakin lancar. 

Diakui Lily bahwa semenjak sang suami meninggal, ia semakin taat dalam beribadah.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved