Ramadhan 1443 Hijriyah

Puasa Bolong Wajib Hukumnya Membayar Fidyah, Berikut Cara dan Takaran yang Harus Dibayar

Dimaksudkan oleh para ulama pada golongan orang-orang yang dianggap sakit, jika ada di antara kalian

Editor: Dedy Kurniawan
Ist
Uztadz Adi Hidayat 

TRIBUN-MEDAN.com - Inilah cara membayar fidyah bagi orang yang sulit atau meninggalkan berpuasa, berdasarkan penjelasan Ustaz Adi Hidayat.


Simak juga takaran hingga bentuk yang diberikan dalam membayar fidyah.

Seperti yang diketahui, di bulan Ramadhan umat muslim diwajibkan untuk menunaikan ibadah puasa selama satu bulan penuh.

Baca juga: Niat dan Tata Cara Sholat Lailatul Qadar, Berikut Bacaan Doa yang Diajarkan Nabi Muhammad SAW

Baca juga: Inilah Amalan Terbaik Sering Dilakukan Nabi Muhammad di 10 Ramadhan Terakhir

Namun ada pengecualian bagi orang yang tidak bisa menjalankan puasa misalnya sakit dan dalam beberapa kondisi yang tidak memungkinkan untuk berpuasa.

Lantas yang dilakukan orang tersebut ialah dengan membayarkan fidyah.

Baca juga: Inilah Amalan Terbaik Sering Dilakukan Nabi Muhammad di 10 Ramadhan Terakhir

Fidyah merupakan cara yang dilakukan oleh orang yang tidak mampu untuk berpuasa yakni dengan mengganti puasanya.


Cara mengganti puasa dengan membayar fidyah berupa bahan makanan atau makanan yang diberikan kepada orang miskin.

Nah, agar lebih paham dan mengerti cara membayar fidyah puasa, berikut penjelasan lengkapnya yang dibagikan oleh Ustaz Adi Hidayat melalui akun Facebook Motivasi Dakwah.

Cara Membayar Fidyah Puasa


Inilah satu golongan spesial yang diperbolehkan tidak berpuasa saat Ramadhan bahkan tidak perlu puasa selama Ramadhan.

Baca juga: Berikut Keistimewaan Ibadah Itikaf, Amalan Penyempurna Lailatul Qadar, Para Malaikat Berdoa


Dan tidak usah mengganti setelah Ramadhan, tapi dia diperkenankan oleh Allah untuk mengganti setiap puasanya dengan memberikan makanan pada orang-orang miskin.

Hal ini tercantum dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat 184 yang disebutkan dengan golongan orang-orang yang sulit berpuasa selama hidupnya.


اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗ وَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ


(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

"Ada orang-orang yang kata Alquran kalo dia puasa itu sulit, diibaratkan seperti kerah yang sempit, kalo orang pakai itu terasa seperti tercekik," ujar Ustaz Adi Hidayat.

Baca juga: Lama tak Muncul di TV, Artis Marshanda Bicara Kriteria Calon Suami, Mau Menikah Lagi?

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved