Berita Seleb

Siskaeee Dihukum 10 Bulan Penjara dan Denda 250 Juta Karena Sering Sebarkan Konten Vulgarnya

Sementara terdakwa Siskaeee berada di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Klas II B Yogyakarta di Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul.

Kolase Tribun Medan/Instagram
Siskaeee 

TRIBUN-MEDAN.com - Pengadilan Negeri Wates, Kulon Progo, DI Yogyakarta, menjatuhkan hukuman 10 bulan kurungan penjara pada Fransiska Chandra Novitasari (FCN) binti Parsono alias Siskaeee setelah terbukti bersalah memproduksi hingga menyebarkan konten pornografi, bahkan secara berulang.

Selain menjatuhkan pidana, pengadilan juga menetapkan denda Rp 250.000.000 subsider tiga bulan penjara kepada Siskaeee.

Putusan didasari terdakwa yang terbukti melanggar Pasal 29 Jo Pasal 4 ayat (1) UU RI Nomor 44 tahun 2008 tentang Pornografi junto Pasal 64 ayat (1) KUHP.

Terdakwa dinyatakan sah dan terbukti bersalah melakukan tindak pidana memproduksi, membuat, menyebarluaskan, menawarkan, memperjualbelikan dan menyediakan pornografi secara terus menerus sebagai perbuatan yang dilanjutkan.

"Majelis hakim menjatuhkan pidana penjara selama 10 bulan dan denda Rp 250.000.000, dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar, maka diganti dengan pidana kurungan selama tiga bulan," kata Juru Bicara PN Wates, Kemas Reynald Mei usai sidang putusan perkara pornografi di PN Wates, Kamis (28/4/2022).

Dalam sidang, hakim mengungkap sejumlah hal yang memberatkan dari perbuatan Siskaeee, yakni meresahkan dan mengganggu ketertiban masyarakat. Ia juga menikmati perannya dan mencari keuntungan dari perbuatan pornografi itu melalui situs dewasa berbayar, Onlyfans.

Sementara, hakim juga mempertimbangkan hal yang bisa meringankan. Di antaranya, terdakwa belum pernah dihukum, mengaku perbuatannya, dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya kembali. Terdakwa perlu rehabilitasi untuk masa depan lebih lanjut.

Ketua majelis hakim Ayun Kristiyanto bersama dua hakim anggota, Nurjenita dan Evi Insiyati, memimpin sidang ini. Dalam sidang diputuskan bahwa hukuman lebih ringan dua bulan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum yang menuntut satu tahun penjara dengan denda Rp 250 juta.

Sidang putusan merupakan sidang keenam sejak sidang perdana digelar pada 28 Maret 2022. Sepanjang sidang selalu berlangsung tertutup.

Suasana berbeda dengan sidang putusan. Pengadilan membuka sidang putusan untuk publik.

Jaksa Penuntut Umum hadir di ruang sidang diwakili Kepala Seksi Tindak Pidana Umum Kejaksaan Negeri Wates, Martin Eko Priyanto. Penasihat hukum terdakwa juga di ruang sidang.

Sementara terdakwa Siskaeee berada di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Klas II B Yogyakarta di Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul.

Tampak FCN mengenakan baju putih dan berkerudung putih kemerahmudaan. Ia mengikuti sidang dengan menggunakan headset. Sidang sendiri berlangsung sekitar 60 menit.

Jaksa Martin juga mengungkapkan, pihaknya masih pikir-pikir dan akan membicarakannya di internal tim JPU.

“Kami akan minta petunjuk pimpinan karena ini perkara Kejaksaan Tinggi, apakah nanti sikap kami banding atau menerima daripada putusan itu,” kata Martin.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved