Calon TKI Dibakar Hidup hidup
Ini Dua Pelaku yang Bakar Calon TKI Asal Percut Seituan Sampai Mati, Polisi Ungkap Motifnya
Polres Tanjungbalai akhirnya memamerkan dua tersangka yang membakar calon TKI asal Percut Seituan sampai mati
Penulis: Alif Al Qadri Harahap | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM, TANJUNGBALAI - Masih ingatkah denga kasus calon TKI bernama Suriadi (36) yang dibakar hidup-hidup dan jasadnya dibuang di semak-semak Kota Tanjungbalai?
Polisi sudah menangkap dua pelakunya.
Adapun dua pelaku yang membunuh Suriadi masing-masing BW (32) dan S (37).
Keduanya warga Kota Tanjungbalai.
Menurut polisi, Suriadi yang merupakan warga Pasar V, Dusun 14, Gang Salak, Desa Tembung, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang ini dibunuh dengan cara dibakar karena dicurigai sebagai kaki tangan polisi.
Baca juga: Leher Digorok, Tubuh Ditikami, Seorang Pria Lalu Dibakar Hingga Melepuh dan Tewas di Tanjungbalai
Menurut Kapolres Tanjungbalai AKBP Triyadi, kasus pembunuhan Suriadi bermula saat dirinya ingin pergi ke Malaysia untuk mengubah nasib sebagai TKI.
Selanjutnya Suriadi berkomunikasi dengan rekannya yang berada di Malaysia.
"Sehingga, rekannya menunjukan ke pelaku yang kebetulan baru pulang dari Malaysia untuk menjenguk orang tuanya yang sedang sakit," jelas Kapolres Tanjungbalai, AKBP Triyadi, Kamis(12/5/2022).
Usai berkenalan, korban datang ke Tanjungbalai dan bertemu pelaku.
Namun, akibat korban meminta paspor dan kartu tanda pengenal (KTP) pelaku, pelaku mencurigai korban sebagai 'rusa' polisi yang hendak menangkap dirinya.
Baca juga: TERUNGKAP, Lelaki yang Kondisi Leher Digorok dan Dibakar Hingga Melepuh Warga Percut Seituan
"Karena hal tersebut, pelaku menghubungi dua orang rekannya S dan AM (DPO) dan berencana untuk membunuh korban di Jalan Lingkar, Kota Tanjungbalai," jelas Triyadi.
Sesampainya di lokasi, ketiganya langsung mengeksekusi korban dengan cara menyayat leher dan menikam tubuh korban.
"Selanjutnya korban dibakar dengan tujuan menghilangkan jejak dan identitas korban. Namun, ternyata api belum membakar korban seutuhnya dan masih jelas wajahnya," jelas Triyadi.
Identitas korban akhirnya diketahui setelah dilakukan tes inafis dengan menggunakan sidik jari yang merupakan warga Percut Seituan.
"Kami berkomunikasi dengan keluarga, dan mendapatkan informasi bahwa korban terakhir kali berkomunikasi dengan BW yang merupakan otak pelaku," katanya.