PMK ternak

Gubernur Sumut Beberkan 598 Hewan Ternak Diduga Positif PMK, Ini Langkah Edy Rahmayadi

Sebanyak 598 hewan ternak di dua kabupaten di Sumatera Utara diduga terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).

Gubernur Sumut Beberkan 598 Hewan Ternak Diduga Positif PMK, Ini Langkah Edy Rahmayadi

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Sebanyak 598 hewan ternak di dua kabupaten di Sumatera Utara diduga terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).

Di mana PMK ini sebelumnya telah mewabah di dua provinsi di Indonesia yakni Aceh dan Jawa Timur.

Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementrian Pertanian RI, 598 hewan ternak tersebut berasal dari Kabupaten Langkat (337) dan Kabupaten Deliserdang (261).

Adapun rincian jumlah hewan ternak yang diduga PMK yakni Kecamatan Galang sebanyak 50, Hamparan Perak 17, Pagar Merbau 20, Prcut Sei Tuan sebanyak 29 dan Tanjung Morawa sebanyak 147.

Kecamatan Besitang sebanyak 204 dan Pematang Jaya sebanyak 133.

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi memastikan pihaknya melakukan pencegahan dini masuknya PMK ke Sumut.

"Jadi dua hari yang lalu kita menyikapi informasi tentang penyakit mulut dan kuku untuk ternak, kerbau, sapi, domba, kambing dan babi. Saat ini sudah ada 3 ribuan sapi, kambing dan kerbau di perbatasan Acah Tamiang. Kita tahu kalau sudah cerita Tamiang berarti kita berbatas dengan Besitang," kata Edy usai Rapat Koordinasi PMK di Aula Tengku Rizal Nurdin Medan, Jumat (13/5/2022).

Adapun langkah antisipasi yang dilakukan, terang Edy yakni mengumpulkan seluruh kepala dinas peternakan kabupaten kota untuk segera melakukan tiga langkah pencegahan.

"Yang pertama adalah kita mencari dan memastikan ternak-ternak kita itu dalam kondisi apa. Deteksi dini. Yang kedua kita akan mensosialisasikan berupa brosur. Brosur disiapkan oleh Kepala Dinas Peternakan dengan masukan-masukan yang ada sehingga tahu persis rakyat itu berbuat apa dan petugas siapa berbuat apa. Dia memahami benar. Karena tak semua orang tahu penyakit mulut dan kuku itu," ucapnya.

Sementara itu, yang ketiga kata Edy, pihaknya melakukan isolasi terhadap jalur keluar masuknya hewan ternak sementara dari perbatasan Aceh.

"Kita punya 17 ribu ekor yang siap potong. Dalam kondisi ini kita sampaikan ke para pedagang untuk tidak melakukan perdagangan keluar dan masuk ternak tersebut," katanya.

Direktur Kesehatan Hewan (Dirkeswan) Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nuryani Zainuddin mengatakan sejak 9 Mei 2022 Provinsi Aceh dan Jawa Timur resmi ditetapkan sebagai wilayah wabah oleh Menteri Pertanian.

Sementara untuk Sumatera Utara, Nuryani mengatakan masih menunggu hasil uji laboratorium.

"Sumatera Utara masih dilakukan pengujian laboratorium. Memang harusnya pengujian dilakukan selama 2 hari paling cepat tapi karena banyak masuk sampel jadi sedikit terhambat," katanya.

Saat ini, kata Nuryani, pengujian sampel di Medan masih dilakukan optimalisasi laboratorium untuk mempercepat proses pengujian sampel.

"Medan sedang memgoptimasi kesiapannya dalam waktu dekat. Untuk vaksin kita masih melakukan kesediannya dalam waktu dekat," katanya.

(cr14/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved