TRIBUNWIKI

KESULTANAN Langkat Salah Satu Monarki Tertua yang Pernah Ada di Sumut, Daftar Nama Raja-rajanya

Pohon langkat memiliki buah yang lebih besar dari buah langsat namun lebih kecil dari buah duku.

Penulis: Satia | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/M ANIL
MASJID Azizi, masjid peninggalan Kesultanan Langkat yang berada di Kota Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Rabu (18/3/2020). 

Konsesi pertama eksploitasi minyak bumi diberikan oleh Sultan pada tahun 1883.

Dua tahun kemudian, dilakukan pengeboran pertama minyak bumi dari perut bumi. Pada tahun 1892 kilang minyak Royal Dutch yang menjalankan usaha eksploitasi mulai melakukan produksi massal.

Berkat ditemukannya ladang minyak tersebut, pihak Kesultanan Langkat menjadi kaya raya akibat pemberian royalti hasil produksi minyak dalam jumlah besar.

Secara umum bila di bandingkan dengan kesultanan-kesultanan Melayu di Sumatra Timur saat itu, Langkat jauh lebih makmur melebihi harapan.

Bersama Kesultanan Siak, Kesultanan Kutai Kartanegara, dan Kesultanan Bulungan, Langkat menjadi salah satu negeri terkaya di Hindia Belanda saat itu.

Salah satu sisa kejayaan Langkat yang dapat disaksikan sekarang adalah Masjid Azizi di Tanjung Pura.

Baca juga: Kapolres Langkat Berikan Bantuan ke Korban Puting Beliung

Masa Pendudukan Jepang

Pada masa Sultan Mahmud Abdul Jalil Rakhmat Shah, tepatnya saat tentara Kekaisaran Jepang masuk dan membuat Belanda mundur, sejumlah catatan menunjukkan penderitaan rakyat Langkat saat itu.

Rakyat diperas dan diperbudak untuk mengerjakan proyek-proyek Jepang.

Disini tak ditemukan bagaimana relasi, kontestasi, dan peta politik Langkat dengan kerajaan-kerajaan tetangga.

Beberapa bulan setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dibacakan oleh Soekarno dan Hatta, kabar mengenai proklamasi bahkan belum sampai ke Kesultanan Langkat.

Tapi tak lama kemudian, suasana mulai memanas.

Laskar-laskar terbentuk. Dan pada 5 Oktober 1945, Sultan Mahmud Abdul Jalil Rakhmat Shah kemudian menyatakan bergabungnya kesultanan dengan negara Republik Indonesia.

Pada tanggal 29 Oktober, Tengku Amir Hamzah diangkat menjadi Asisten Residen (Bupati) Langkat dan berkedudukan di Binjai oleh Gubernur Sumatra, Teuku Muhammad Hasan.

Kesultanan Langkat runtuh bersamaan dengan meletusnya Revolusi Sosial yang didukung pihak komunis pada tahun 1946.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved