Kasus Perkelahian

KESAKSIAN Warga yang Melihat Pertikaian Penggembala dan Pengendara yang Tabrak Lembu dengan Sengaja

Seorang saksi mata bernama Arbi (44), menyaksikan pertikaian pengembala lembu dengan pengendara sepeda motor.

KESAKSIAN Warga yang Melihat Pertikaian Penggembala dan Pengendara yang Tabrak Lembu dengan Sengaja

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Seorang saksi mata bernama Arbi (44), menyaksikan pertikaian pengembala lembu dengan pengendara sepeda motor.

Kejadian tersebut terjadi di Jalan Simpang Kariman, Pasar III, Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, pada Sabtu (9/4/2022) lalu.

Pertikaian itu pun, berujung pada penangkapan terhadap Sandra Ramadhan (23) dan Alta Rizki (30) oleh personel Polsek Percut Sei Tuan.

Saat itu, dua orang pengembala lembu bernama Sandra Ramadhan (23) dan Alta Rizki (30) hendak pulang ke rumahnya membawa puluhan lembunya.

"Waktu itu saya pulang dari rumah mandi. Tiiba - tiba ada keramaian, saya lihat ada perkelahian. Dua orang yang berkelahi," kata Arbi kepada Tribun-medan, Rabu (18/5/2022).

Ia menceritakan, sebelum kejadian pengendara sepeda motor tersebut melintas dari arah Jalan Simpang Kariman menuju simpang Monyet.

Perkelahian itu dipicu lantaran, pengendara motor tidak sabar menunggu sapi melintas di jalan raya.

"Adalah lembu 50 ekor, si pengendara nggak sabar ngelakson - ngelakson, namanya lah binatang nggak mau minggir lah," sebutnya.

Arbi menjelaskan, karena lembu - lembu itu tidak mau minggir pengendara yang tidak diketahui identitasnya itu pun langsung menabrakkan salah satu lembu hingga patah kaki.

Melihat lembu nya ditabrak, Rizki kemudian menegurnya dan terjadilah pertikaian antara keduanya.

"Nggak sabar ditabraknya, pincanglah. Yang menabrak tadi jatuhlah, setelah itu bangkit yang pengangnon (pengembala) itu mungkin emosi namanya dalam keadaan puasa, terjadi lah perkelahian," tuturnya.

Lalu, ia menyebutkan para warga yang melihat pertikaian itu langsung mencoba memisahkan keduanya.

"Masyarakat disinikan tidak mau ada perkelahian, jadi direlailah. Kalau pengeroyokan tidak ada, satu lawan satu, kalau lukanya ada pengendara tadi cuma, luka tadi entah setelah menabrak lembu tadi atau terjadi setelah perkelahian tadi, tidak tau," ucapnya.

Setelah dipisahkan oleh warga, kedua belah pihak pun langsung pergi masing - masing dan tidak ada yang mengalami luka yang serius.

"Sempat pukul - pukulan lalu dipisah sama warga. Setelah itu pulang masing-masing, pengendara itu tidak ada pingsan," tuturnya.

Dirinya mengaku sempat terkejut, dua orang pengembala lembu yang dikenal warga sebagai sosok yang ramah di tangkap oleh personel Polsek Percut Sei Tuan.

Bahkan menurutnya, dari awal kejadian hingga saat ini polisi belum ada tampak berada di lokasi kejadian untuk melakukan pemeriksaan, dan meminta keterangan kepada warga yang menyaksikan kejadian itu.

"Nggak ada polisi datang minta keterangan sama warga sampai saat ini," pungkasnya.

(cr11/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved