Rusia vs Ukraina
Media Ternama Rusia Mendadak Berani Beritakan Ukraina Bisa Menang dan Mengalahkan Pasukan Rusia
Pemberitaan RT tersebut mengutip pernyataan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, pada Minggu (15/5/2022).
TRIBUN-MEDAN.COM - Mendadak pemberitaan media ternama Rusia, Russia Today (RT), yang menyebutkan Ukraina dapat mencetak kemenangan dalam perjuangannya melawan pasukan Rusia.
Pemberitaan tersebut tayang pada Selasa (17/5/2022).
Hal itu karena situasi di medan pertempuran tidak berkembang sesuai dengan rencana Moskow.
Pemberitaan RT tersebut mengutip pernyataan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, pada Minggu (15/5/2022).
Stoltenberg mengungkapkan bahwa topik utama dari diskusi adalah "dukungan kuat untuk Ukraina.
Penguatan lebih lanjut dari pencegahan dan pertahanan NATO, dan implikasi jangka panjang dari perang, " termasuk sikap masa depan aliansi terhadap Rusia.
"Perang Rusia di Ukraina tidak berjalan seperti yang direncanakan Moskow. Mereka gagal merebut Kiev. Mereka mundur dari sekitar Kharkiv, serangan besar mereka di Donbass telah terhenti. Rusia tidak mencapai tujuan strategisnya," kata Stoltenberg.
Dia menambahkan bahwa, bertentangan dengan dugaan keinginan Presiden Rusia Vladimir Putin, Ukraina melanjutkan perjuangannya.
"NATO lebih kuat dari sebelumnya dan AS dan Eropa bersatu dengan kokoh," ungkapnya.
"Ukraina bisa memenangkan perang ini. Ukraina dengan berani membela tanah air mereka," kata Sekretaris Jenderal aliansi.
Ia juga menambahkan bahwa pasokan senjata dan dukungan lain dari para pendukungnya " membuat perbedaan nyata di medan perang."
Oleh karena itu, Stoltenberg berpendapat, blok tersebut harus terus mendukung Ukraina.
Sekretaris Jenderal mengungkapkan bahwa KTT NATO bulan Juni di Madrid akan melihat anggota membuat" keputusan penting" termasuk langkah-langkah yang bertujuan untuk memperkuat postur pencegahan blok itu.
Sementara itu, Rusia bersikeras bahwa mereka memenuhi semua tujuannya di Ukraina dan tidak akan mematikan jalur yang dimaksudkan.
Selama siaran TV pada hari Sabtu, Duta Besar Rusia di AS mengatakan tidak akan ada penyerahan.
