Hutan Amazon

Tradisi Suku Zo’e di Amazon, Lakukan Poligami dan Tindik Bibir Bawah, Tinggal di Gubuk Jerami

Suku Zo’e adalah suku kecil yang terisolasi. Mereka tinggal jauh di dalam hutan hujan Amazon di Brasil utara.

Editor: AbdiTumanggor
intisari
Tradisi Suku Zo’e di Amazon 

Ketika kawanan besar babi hutan berkumpul, pria suku Zo’e berburu bersama, berlari dengan panik mengejar babi hutan dengan menembakkan panah.

Sementara para wanita mengambil bayi babi hutan yang ketakutan, lalu dibawa pulang sebagai hewan peliharaan atau ‘raimbe’.

Penduduk Zo’e juga memancing dengan tombak dan timbo, racun ikan yang dibuat dari tanaman merambat yang dihancurkan.

Baca juga: Ternyata Begini Cara Brutal Suku Wanita Amazon untuk Mendapatkan Keturunan

Suku Wanita Amazon
Suku Wanita Amazon (steemitimages.com)

Baca juga: Kehidupan Suku Wanita di Hutan Amazon Tanpa Pria, Ternyata Caranya Brutal demi Punya Anak

Tato tubuh dan ritual

Sejak usia sangat muda, semua penduduk Zo’e memakai ‘m’berpot’, yaitu gabus panjang yang dimasukkan ke bibir bawah.

Anak-anak Zo’e menindik bibir bawah mereka ketika usia mereka 7 hingga 9 tahun, seiring bertambahnya usia, maka colokan yang didapat akan lebih besar.

Suku Zo’e menceritakan bagaimana seorang leluhur bernama Sihie’abyr menunjukkan kepada mereka cara menggunakan sumbat bibir.

Tindik bibir bawah merupakan salah satu upcara terpenting dan bar mitzvah untuk anak-anak.

Dengan menggunakan tulang tajam di kaki monyet laba-laba dan masukkan ‘m’berpot’ kecil, biasanya ketika seorang anak perepuan berusia tujuh tahun dan anak laki-laki berusia sekitar sembilan tahun.

Colokan yang lebih besar dimasukkan seiring bertambahnya usia.

Para wanita mengenakan tutup kepala rumit yang terbuat dari bulu dada putih lembut burung nasar dan melapisi tubuh mereka dengan urum, pasta merah cerah yang terbuat dari biji rosewood yang dihancurkan.

Seperti halnya suku lain di Amerika Selatan, suku Zo’e menggunakan annatto balm untuk melapisi tubuh dan wajah mereka.

Ritual memandai banyak aspek kehidupan suku Zo’e, seperti kelahiran dan kematian, periode menstruasi pertama seorang gadis, dan tapir pertama yang diburu oleh seorang remaja laki-laki.

Seh’py, mungkin merupakan upacara kolektif terbesar yang digunakan untuk memperingati setiap peristiwa penting.

Ini dinamai dengan minuman fermentasi alami yang disajikan selama upacara, terbuat dari umbi apa pun yang sedang musim saat itu.

Para pria memakai rok serat panjang yang disebut ‘sy’pi’.

Sementara pria dan wanita menari sepanjang malam untuk bernyanyi dalam serangkaian tarian yang unik.

Sampai saat fajar tiba, para lelaki itu selesai minum dan muntah bersama.

Baca juga: Suku Wanita Amazon Sangat Benci Laki-laki, Jadi Bagaimana Cara Mereka Mendapatkan Keturunan?

(*/tribun-medan.com/intisari)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved