PROFIL Odekta Naibaho Peraih Emas SEA Games, Tak Lolos Seleksi Tentara dan Sempat Tak Direstui Ortu
Odekta Naibaho mencapai garis finis setelah berjuang selama 175 menit 27 detik atau setara 2 jam 55 menit dan 27 detik.
Bakat lari Odekta Naibaho terus berkembang hingga akhirnya memenangkan berbagai perlombaan lari. Odekta pun memberanikan diri ikut seleksi atlet DKI Jakarta pada 2016. Ia makin aktif ikut kejuaraan daerah dan berhasil lolos seleksi PON 2016.
Odekta memfokuskan diri untuk persiapan PON XIX 2016 Jawa Barat mewakili DKI Jakarta. Di PON perdananya, dia turun di tiga nomor, yaitu 5.000 meter, 10.000 meter, dan maraton. Hasilnya, medali perunggu di nomor maraton putri.
Usai berprestasi di PON, Odekta memutuskan fokus meniti karir di dunia atletik. Dia melihat cabang olahraga atletik memiliki masa depan cerah untuk hidupnya.
Odekta pun masuk pelatihan nasional (pelatnas) atletik dan berlaga di berbagai ajang internasional, termasuk Asian Games 2018 dan SEA Games 2019.
Di SEA Games Filipina 2019, Odekta mendapat medali perunggu di nomor 10.000 meter putri. Sebenarnya, Odekta saat itu berpeluang meraih emas di nomor full maraton 42K. Ia memimpin sejak awal perlombaan. Sayang, dia mendapat serangan heat stroke —kondisi di mana tubuh mengalami peningkatan suhu secara drastis— sekitar 500 meter jelang finis. Odekta terjatuh dan pingsan sehingga gagal finis.
Di ajang PON Papua 2021, Odekta Naibaho makin mengukuhkan dirinya sebagai atlet terbaik. Odekta yang turun membela DKI Jakarta, memborong tiga medali emas sekaligus di nomor maraton putri, 5.000 meter, dan 10.000 meter.
Baca juga: Pesepeda Zaenal Fanani Raih Medali Emas pada Nomor MTB-XCO di SEA Games 2022 Vietnam
Sempat Tak Direstui Ortu
Tulisan dan foto orang tua yang diperlihatkan Odekta sesaat setelah memastikan medali emas SEA Games 2021, ternyata punya cerita lain.
Siapa sangka, keputusan Odekta berkarier di cabang olahraga atletik ternyata sempat tidak disetujui orang tua dan keluarganya.
Kedua orang tuanya kala itu masih menganggap bahwa profesi atlet tidak menjamin masa depan yang cerah. Odekta bahkan sempat dipaksa orang tuanya untuk ikut tes tentara meski akhirnya tidak lolos.
Berbagai cara dilakukan Odekta untuk meyakinkan orang tua dan keluarganya terhadap pilihan hidup yang dia ambil.
Upaya Odekta membujuk orangtuanya cukup panjang, berkisar 7 tahun. Hingga pada ajang Asian Games 2018, Odekta berinisiatif memboyong seluruh keluarganya ke Jakarta untuk menyaksikan dirinya bertanding.
Perjuangan Odekta saat berlomba melawan atlet-atlet dunia akhirnya berhasil membuka mata dan pikiran keluarga besarnya.
Sementara itu, ibunda Odekta, Nurcahaya Manalu merasa terharu atas selebrasi anaknya yang mempersembahkan kemenangan itu untuk orangtuanya.
"Saya sangat terharu sekali pak atas prestasi anak saya. Enggak bisa lagi saya menjelaskan perasaan senang di hati saya ini," ujarnya kepada Tribun Medan, Kamis (19/5/2022).