Berita Medan

CERITA Miris, Siswi SMP di Medan Korban Rudapaksa Teman Sekelas, Kasus Mengendap Sebulan

Cerita miris datang dari siswi SMP di Kota Medan. Siswi ini korban rudapaksa teman sekolahnya.

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Tommy Simatupang
TRIBUN MEDAN / ANISA RAHMADANI
N korban rudapaksa teman sekolahnya. Keluarga korban sudah melaporkan kejadian ini bulan lalu ke Polrestabes Medan. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Cerita miris datang dari siswi SMP di Kota Medan. Siswi ini korban rudapaksa teman sekolahnya.

Korban berinisial N warga Kecamatan Medan Area ini mendapatkan kesulitan untuk lulus dari sekolah. 

Ia sempat dipersulit untuk ikuti Ujian Akhir Sekolah (UAS) karena alasan yang tak jelas.

Akhirnya siswi SMP ini bisa menuntaskan jenjang pendidikannya.

Menurut Ibu kandung korban, N merupakan korban dari pelecehan seksual oleh teman sebayanya.

Kasus anaknya sudah mengendap satu bulan di Polrestabes Medan.

"Tapi belum ada tindaklanjut untuk penangkapan pelaku," katanya saat disambangi di rumahnya Kecamatan Medan Area, Senin (23/5/2022).

Selain itu, tentang dipersulit UAS, anaknya tidak mau ke sekolah dan mengikuti ujian karena malu.

"Tapi di bujuk- bujuk biar dia mau sekolah dan ujian akhirnya maulah, tapi setiba di sekolah gurunya malah seperti tak acuh dan melempar bola saat menanyakan apakah anak saya bisa ikut ujian,"jelasnya.

Baca juga: DUA Maling Bobol Toko Curi Beras dan Rokok, Aksinya Terekam CCTV

Baca juga: PRIA SOK JAGO, Minta Uang Jatah SPSI Bongkar Semen ke Pemilik Toko Bangunan

Diceritakan, selama dua hari berturut-turut ia bersama sang anak di persulit untuk mengikuti proses ujian.

Sampai akhirnya ia jumpa dengan Kepala Sekolah untuk meminta penjelasan terkait pelaksanaan ujian akhir anak.

"Yang mempersulit itu guru-guru di sana, asal ditanya malah kami disuruh menghadap ke A kemudian dari A menghadap ke B begitu terus. Dan akhirnya baru tadi pagi jumpa kepala sekolah," jelasnya.

Ia berencana memang mendatangi Ombudsman.

"Di sana saya kaget karena kepala sekolah yang langsung datang nemui kami ketika sampai di sekolah tadi. Setelah itu kami diarahkan untuk ikut ujian," ceritanya.

Menurutnya, kepala sekolah sudah dihubungi pihak Dinas Pendidikan Medan.

"Katanya mereka ditelepon Disdik. Jadi anak kami bisa ikut ujian dan sekarang kami tinggal menunggu hasil rapat dari Kepala Sekolah dan guru terkait kelulusan anak kami," katanya.

Sementara dari Dinas Pendidikan maupun pihak pemerintah Kota Medan belum ada yang menemui sang anak.

"Baru Kemensos aja tadi yang datang ke rumah, kalau kasus pelaku yang melecehkan anak saya belum tertangkap, baru sekali kami dipanggil. Padahal sudah sebulan kasus ini berlalu," ucapnya.

Diakhir wawancara, ia berharap agar kiranya pihak pemerintah berlaku tegas.

"Berharap polisi segera menangkap anak saya, pemerintah juga bisa melihat kondisi anak saya yang secara psikologi masih dihantui ketakutan, " terangnya.

Sementara menurut Ibunya, N saat ini sudah bisa bermain bersama temannya, namun sesekali terlihat melamun dan mengurung diri di kamarnya.

Hingga saat ini Tribun Medan masih berupaya mengkonfirmasi Dinas Pendidikan Kota Medan.

Baca juga: Seorang Balita Dirudapaksa Oknum RT di Atas Motor, Ibu Korban Temukan Bercak Darah di Celana Dalam

Baca juga: Revitalisasi Pasar Balairung Balige tak Kunjung Rampung, Pemkab Sebut Banyak Kekurangan

(cr5/Tribun-medan.com)

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved