TRIBUNWIKI
SOSOK Teruna Siahaan, Anak Medan Berdarah Batak Berprestasi, Mendapatkan Gelar Profesor Terhormat
Teruna Siahaan alumni dari SD Methodist, melanjutkan ke SMP Katholik St. Thomas dan menempuh pendidikan SMA Katholik St. Thomas di Medan.
Penulis: Tria Rizki | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN – Berkarir menjadi seorang guru ataupun dosen bukan hal yang mudah, pasalnya sosok ini akan di tiru dan menjadi contoh oleh muridnya.
Perannya juga sangat penting bagi masa depan generasi muda, hingga ada yang berhasil mengajar di Negeri Paman Sam dan meraih segudang penghargaan.
Diantaranya Prof Teruna J. Siahaan lahir di Medan, Indonesia (1 Desember 1957), Ia merupakan putra batak yang menjadi profesor terhormat dan pimpinan asosiasi Departemen Kimia Farmasi di University of Kansas.
Teruna Siahaan alumni dari SD Methodist, melanjutkan ke SMP Katholik St. Thomas dan menempuh pendidikan SMA Katholik St. Thomas di Medan.
Baca juga: Respons Billy Syahputra Saat Dipertemukan Lagi dengan Hilda Vitria: Kemarin Sempat WhatsApp
Tak cukup di bangku sekolah, Dia meneruskan pendidikan di Universitas Indonesia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan mengambil jurusan kimia hingga tahun 1979.
Selama masa kuliah, Dia juga mengemban sampingan menjadi pengajar di sebuah lembaga bimbingan belajar di kawasan Prambors.
Setelah mendapat gelar sarjana sains, ia melanjutkan pendidikan dan berhasil mendapatkan gelar magister bidang kimia organik di Universitas Indonesia tahun 1982.
Kemudian Teruna Siahaan memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di Universitas Arizona di bidang kimia organik dengan gelar Ph.D tahun 1986.
Dan mengikuti training sebagai Postdoctoral Fellow di Department of Chemistry, Universitas of California, Santa Barbara, USA.
Setelah lulus, ia kemudian bergabung dengan Yayasan Penelitian Kanker La Jolla atau Institut Burnham dan meneliti serta merancang peptida RGD siklik tahun 1987 hingga 1989.
Pada tahun 1985, Dia mendapatkan penghargaan dari Clark W. Smith untuk Mahasiswa Produktif dalam Riset S3 di Jurusan Kimia, di Universitas Arizona.
Dua tahun kemudian, ia pindah dengan melakukan penelitian dalam mendesign molekul yang berasal dari peptide dan protein untuk obat penyakit kanker dan autoimmune.
Baca juga: Akhirnya Raffi Ahmad Jawab Isu Selingkuhi Mimi Bayuh di Belakang Nagita, Ada Kode Gerakan Kepala
Teruna Siahaan dipercaya menjadi asisten profesor di Departemen Kimia Farmasi Universitas Kansas tahun 1991 dan meraih penghargaan berupa Dana Beasiswa Penelitian dari Madison dan Lila Self Fellows.
Selain itu, Dia juga mendapatkan penghargaan dari Honorable Mention Penghargaan Eurand, Controlled Release Society dan Penghargaan dari Lecktor J. Clarence Karcher Universitas Oklahoma tahun 2005.
Berkat kerja kerasnya, Dia berhasil menjadi profesor penuh dengan menjabat sebagai satu diantara Dewan Direktur Globalization of Pharmaceutics Education Network (GPEN) tahun 2013.