Berita Langkat

ORANGUTAN Terpantau Makan dari Tumpukan Sampah di Bahorok, BKSDA Peringatkan Wisatawan

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sumut angkat bicara soal seekor Orangutan Sumatera (Pongo Abelii) memakan tumpukan sampah

Penulis: Satia | Editor: Tommy Simatupang
TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI
Sebuah video memperlihatkan seekor Orangutan Sumatera (Pongo abelii) bersama anaknya mencari makan di tumpukan sampah di kawasan hutan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Kecamatan Bukit Lawang, Kabupaten Langkat, Sumut, Minggu (23/5). 

TRIBUN MEDAN.com, STABAT - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sumut angkat bicara soal seekor Orangutan Sumatera (Pongo Abelii) memakan tumpukan sampah di kawasan hutan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Kecamatan Bukit Lawang, Kabupaten Langkat.

Dalam video, orangutan itu tampak mengais-ngais tumpukan sampah.

Orangutan tersebut tampak memakan kulit pisang yang telah membusuk, dan mencoba makan-makanan sisa dari kemasan plastik.

Kepala Seksi PTN V Bahorok Palber Turnip membenarkan, bahwa Orangutan tersebut terlihat di tempat sampah.

Akan tetapi, hewan dilindungi tersebut tidak memakan sampah, seperti plastik dan yang berbahaya lainnya,.

Hanya saja, orangutan tersebut memakan kulit pisang dan buah-buahan dari pembuangan masyarakat sekitar.

"Yang dimakan itu bukan plastik atau berbahaya lainnya. Makan sisa-sisa buah yang terbuang," katanya, Sabtu (28/5/2022).

Baca juga: DISDIK Medan Proses Aduan Pungli di Sekolah, Sejumlah Kepsek dan Guru Masuk Penyelidikan

Baca juga: FINAL UCL Liverpool Vs Real Madrid, Warning Courtois untuk The Reds, El Real Selalu Menang di Final

Diakuinya, bahwa lokasi tempat orangutan tersebut terekam bukan berada di hutan lindung, melainkan Hutan Produksi Terbatas (HPT).

Yang di mana, masyarakat sudah mendiami lokasi tersebut, dan hewan ini masuk ke pekarangan tempat masyarakat.

"Lokasi itu hutan produksi terbatas. Sudah lama dikuasai oleh masyarakat untuk tempat wisata. Masyarakat kemungkinan lupa membersihkan sampah yang ada di tempat itu, sehingga memancing orangutan datang," ungkapnya.

Palber mengatakan, pihaknya terus rutin mengimbau masyarakat agar tidak membuang sampah sembarang di lokasi hutan lindung.

Sebab, jika itu terjadi, akan dapat membahayakan keselamatan hewan yang ada di dalam hutan.

"Kesadaran sampah di Bukit Lawang sudah sangat bagus, ada insiden kali ini kita beritahukan kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarang," ucapnya.

Intinya, kata dia orangutan tersebut tidak memakan sampah plastik atau yang membahayakan bagi kesehatan hewan tersebut.

"Artinya bukan sampah plastik, dan kita terus pantau kesehatan hewan-hewan yang ada di dalam itu," ungkapnya.

Lokasi sampah tersebut tidak jauh dari lokasi Home Stay jalur jungle trekking yang biasa dilalui wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara

Rahmad Suryadi sebagai pemerhati lingkungan mengatakan, orangutan mencari makan di pembuangan sampah di Bukit Lawang sangat miris dan memprihatinkan.

Hal ini perlu menjadi perhatian serius bagi pihak terkait.

"Perlu tata kelola yg baik dalam mengembangkan jasa wisata lingkungan di kawasan Bukit Lawang, dan yang paling penting bagaimana pengelolaan pariwisata di kawasan tersebut harus memperhatikan ekosistem keberlanjutan," ujar Rahmad.

"Orangutan mencari makan di sampah itu hal yang miris dan harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah maupun aktivis lingkungan," sambungnya.

Baca juga: Ayu Ting Ting Larang Pria Ini Pulang Dari Rumahnya, Minta Syifa Langsung Kunci Pintu

Baca juga: BKN Ungkap Gaji Jadi Salah Satu Alasan CPNS Mengundurkan Diri, Berapa Sebenarnya Besaran Gaji PNS?

(wen/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved