Berita Seleb
Lihat Video Mesra Celine Evangelista dan Marshel Widianto, Sosok W : Berhasil Juga Dukunnya
artis Celine Evangelista menjadi sorotan publik. Kini, paranormal Wirang Birawa ikut berkomentar.
Lantas, Ridho membahas jika cinta itu memang buta.
"Gapapa sayang, cinta itu buta," ujar Ridho pada Dinar Candy.
"Cinta itu buta ya emang. Saking butanya gelap," timpal Dinar Candy.
"Cinta itu bukan dari seberapa gantengnya dia. Bukan dari fisik. kegantengannya itu kan, kecantikan itu akan sirna akan hilang by the time," jelas Celine.
"Jadi menurut aku, cinta itu harus dari hati," tambahnya.
Penampilan Fisik Dalam Hubungan, Pentingkah?
Meski ada yang bilang cinta itu buta, nyatanya, penampilan fisik masih memiliki peran penting dalam mencipta persepsi cinta dalam diri seseorang.
Peran penampilan terhadap persepsi kesukaan terhadap orang lain tidak hanya berlaku pada pria terhadap wanita, sebaliknya pun berlaku.
Wulan Danoekoesoemo, psikolog klinis lulusan Universitas Indonesia, dalam sebuah acara yang digelar lembaga Hitman System, bertajuk Revolusi Cinta, beberapa waktu lalu mengungkap, secara psikologis ada 3 hal utama yang membuat seseorang tertarik terhadap lawan jenisnya; fisik (kecantikan, kepercayaan diri), interaksi positif, dan kesukaan akan hal yang sama.
Untuk interaksi positif dan kesamaan kesukaan sudah jelas. Tetapi, bagaimana dengan penampilan? Apakah pengaruhnya mutlak? Baik untuk perempuan dan laki-laki?
Menurut Louann Brizendine, profesor psikologi klinis di University of California, San Fransisco, AS, juga pengarang buku The Female Brain, pria dan wanita sama-sama menilai bahwa fitur fisik seseorang adalah hal yang penting, baik disadari maupun tidak.
Namun, memang, pria menilai keindahan fisik itu lebih penting jika dibandingkan dengan cara pandang wanita. Menurut Brizendine, saat proses ketertarikan terjadi, bagian otak pria yang terasosiasi dengan proses informasi visual lebih aktif.
Baca juga: Maksa Ngemis Warisan Lina, Terungkap Penghasilan Teddy jadi Tukang Pijat dan Berkebun
Hal ini juga terjadi di otak perempuan, namun, saat yang bersamaan, di otak wanita berlangsung proses pengambilan keputusan, yang artinya wanita berpikir lebih banyak dari sekadar menilai penampilan fisik.
Bagaimana dengan ujar-ujar "cinta buta"? Brizendine mengatakan, tak selalu berarti begitu.
"Saat berada dalam sebuah hubungan, Anda pasti menyadari dan mengerti kekurangan dari si pasangan, namun otak Anda juga mengatakan bahwa hal-hal itu boleh ditolerir dan ditutupi," jelas Lucy Brown, Ph.D., profesor neuroscience di Albert Einstein College of Medicine, New York, AS, yang mengambil spesialisasi pada respon otak terhadap cinta, seperti dikutip dari Real Simple.