Berita Sergai
VIRUS LSD atau Kulit Berbenjol Serang Puluhan Sapi di Sergai, Belum Ada Obat dari Pemerintah
Virus Lumpy Skin Diseses (LSD) atau penyakit kulit benjol telah menyerang sapi di Kabupaten Serdangbedagai.
Penulis: Muhammad Anil Rasyid | Editor: Tommy Simatupang
TRIBUN-MEDAN.com, SERGAI - Virus Lumpy Skin Diseses (LSD) atau penyakit kulit benjol telah menyerang sapi di Kabupaten Serdangbedagai.
Sebuah kasus terjadi di Desa Sei Buluh, Kecamatan Teluk Mengkudu, Serdangbedagai (Sergai).
Puluhan ekor terserang LSD yang menyebabkan sapi tampak kurus. Selain itu, sapi-sapi itu juga terserang Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Seorang peternakan sapi di bawah naungan Kelompok Tani Sri Rahayu memperlihatkan dua ekor sapi yang terkena penyakit LSD dan juga diduga PMK.
Hal ini pun dibenarkan oleh Kepala Dusun 9 Suka Makmur, Supratman.
"Sudah ada sekitar 10 peternak di dusun ini yang sapinya terkena penyakit LSD," ujar Supratman.
Lanjut Supratman, dari 10 peternak di dusunnya ada sekitar 20 ekor sapi yang sudah terdampak LSD dan juga diduga terkena penyakit PMK.
"Seperti di peternakan Kelompok Tani Sri Rahayu ini. Dua ekor terkena penyakit LSD dan satu diantaranya diduga terkena PMK," ujar Supratman.
Kepala dusun ini kembali menjelaskan, sebelumnya pihaknya dan peternak sudah melaporkan kejadian ini ke Bhabinkamtibmas terkait penyakit LSD dan diduga PMK ini.
Namun, hingga sekarang belum ada tindakan.
"Penyakit sapi ini juga berdampak pada pemesanan sapi kurban tahun ini," ujar Supratman.
Sedangkan itu, para peternak masing-masing sudah memanggil mantri hewan untuk menyuntik sapi yang terkena LSD dan diduga PMK.
"Dan kemarin juga pengakuan mantri hewan, obatnya pun habis tidak mencukupi. Sejauh ini sapi yang terkena penyakit LSD dan diduga PMK di Dusun 9 Suka Makmur, Desa Sei Buluh, kian bertambah," ujar Supratman.
Baca juga: Pilu Ridwan Kamil Tertunduk Lesu Tiba di Bandara, Ikhlas Yakini Eril Meninggal Dunia
Baca juga: PRIA SOK JAGO, Tak Terima Ditegur Saat Ngebut, Pukul Tetangga Hingga Pendarahan di Hidung dan Mulut
Sementara itu, pengurus peternakan Kelompok Tani Sri Rahayu bernama Muhammad Hasan (16) mengatakan, jika sapi dipeternakan tersebut sudah terkena penyakit LSD dan diduga PMK selama dua Minggu belakangan ini.
"Sudah ada dua Minggu sapi ini terkena penyakit kayak gini. Makanya juga agak kurang, kalau jalan kakinya sakit," ujar Hasan.
