Masih Ingat Dokter Wanita Nekat Bakar Rumah Ibu Kekasihnya, Datang Gendong Bayi saat Diadili
Masih ingat dengan seorang dokter wanita di Tangerang yang nekat membakar rumah ibu kekasihnya atau calon mertunya sendiri.
"Sesampainya dirumah, kakak saya menjelaskan kepada ibu saya bahwa kekasihnya itu hamil dan meminta segera dinikahkan. Tapi, Mery meminta enam tuntutan apa saja yang dibutuhkan saat pernihakan nanti," ungkapnya.
"Jawaban ibu saya saat itu, menjelaskan akan menikahkan kaka saya dengan kekasihnya itu. Tapi untuk enam permintaan kekasihnya, ibu saya bilang akan mengusahakan semaksimal mungkin, karena tuntutannya itu ada enam. Dan setelah membicarakan itu, kaka saya kembali pergi lagi ke Hotel Olive, dengan kembali diantar oleh orang yang bekerja di bengkel saya," terangnya.
Selanjutnya, Fernando pun menjelaskan detik-detik menjelang terjadinya peristiwa naas tersebut. Yakni, ketika pukul 22.30 WIB, LE pulang dengan tergesa-gesa, sambil mengatakan kepadanya, bahwa Mery sudah membakar bengkel dan rumahnya tersebut.
Mengetahui hal itu, seluruh anggota keluarga yang sedang berada di lantai dua bangunan rumah tersebut, bergegas hendak turun dan keluar dari rumah itu. Namun, melihat api telah berkobar, mereka pun memutuskan kembali ke atas, untuk menyelamatkan diri.
Naas, kondisi rumah yang gelap lantaran listrik yang mati, membuat keluarga tersebut terpisah dalam perjalanan menuju lantai 3 dan lantai 4. Fernando dan kakak perempuannya, berhasil selamat sampai di lantai paling atas rumah itu.
Namun sayang LE, LI dan ED (ayah), menjadi korban tewas dalam kejadian itu.
"Selanjutnya, kakak saya datang sambil menggedor pintu kamar dan mengatakan bahwa Mery telah menyalakan api dan membakar bengkel dan rumah. Kita semua melihat api yang sudah membesar, memutuskan naik ke lantai paling atas (lantai empat), dengan kondisi gelap, karena lampu yang putus."
"Sesampainya saya di atas, saya melihat ayah, ibu, dan kakak laki-laki saya tidak ada, akhirnya saya kembali mencoba turun melewati tangga, namun saya lihat api sudah sangat besar, makanya saya mengurungkan niat saya untuk kembali turun ke bawah," paparnya.
"Saat mau naik kembali, setelah mencoba mengecek orangtua saya itu, saya sempat tersandung oleh jasad kaka saya yang sudah tewas, tapi selanjutnya saya naik lagi menyelamatkan diri. Dan sebelum kejadian itu, waktu kaka saya menggedor pintu saya sempat dengar, kalau diluar warga sudah teriak mengatakan 'jangan neng, jangan neng,' seperti itu," tutur Fernando sambil mengusap air mata.
Setelah berjibaku melompat ke balkon yang berada di lantai empat, akhirnya hanya Fernando dan kakak perempuannya yang selamat dari kejadian itu, dan selanjutnya dievakuasi oleh petugas pemadam kebakaran.
Saat berhasil dievakuasi, Fernando mengaku sempat melihat Mery berada di depan bengkel, sambil menanyakan kondisi kakak dan orangtuanya tersebut, dan selanjutnya ia dan kakak perempuannya dibawa menuju puskesmas dan kemudian ke rumah sakit, guna menjalani perawatan.
"Setelah berteriak meminta tolong sambil memadamkan api, akhirnya saya dan kakak perempuan dievakuasi sama petugas pemadam kebakaran. Kalau kata petugas kebakaran, kedua orangtua saya ditemukan meninggal di lantai tiga," ucapnya.
"Saat ingin dibawa ke puskesmas, di depan bengkel ada Mery yang menanyakan kondisi kekasih sama orangtua saya. Dia (Mery) menanyakannya sambil menangis, tapi seperti biasa saja, baru selanjutnya saya dibawa ke puskesmas dan kemudian ke rumah sakit," tutup Fernando Syahputera.
Baca juga: Kini Jarang Muncul di Sinetron TV, Nasib Artis Cantik Ini Berubah Drastis setelah Menikah
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com
Masih Ingat Dokter Wanita Nekat Bakar Rumah Ibu Kekasihnya, Datang Gendong Bayi saat Diadili