Dua Jenderal Putra Timtim
SOSOK Rui Fernando dan Antonio Rangel, Dua Jenderal TNI AD Putra Timor Timur (Timor Leste)
Sosok Rui Fernando dan Antonio Rangel. Keduanya merupakan Jenderal TNI AD putra Timor Timur (Timtim). Dulunya Timtim salah satu provinsi di Indonesia.
TRIBUN-MEDAN.COM - Sosok Rui Fernando dan Antonio Rangel.
Keduanya merupakan putra Timor Timur (Timtim).
Dulunya Timtim salah satu provinsi di Indonesia.
Kemudian, Timtim secara resmi merdeka menjadi negara Timor Leste pada 20 Mei 2002.
Hal itu setelah referendum yang diselenggarakan pada tanggal 30 Agustus 1999.
Sebanyak 78,5 persen pemilih untuk memisahkan diri dari Indonesia.
Namun, banyak pula memilih tetap menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).
Di antaranya keluarga Rui Fernando dan Antonio Rangel.
Kini keduanya merupakan jenderal TNI AD pertama dan kedua yang berasal dari Timor Timur.
Rui Fernando Guedes Palmeiras Duarte kini menyandang pangkat Mayor Jenderal (Mayjen) TNI.
Sedangkan Antonio Rangel Da Silva berpangkat Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI.
Sebanyak 24 perwira TNI AD mendapat kenaikan pangkat satu tingkat.
Brigjen TNI Antonio Rangel Da Silva merupakan Wakil Asisten Intelijen Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Bidang Manajemen Intelijen.

Brigjen TNI Antonio Rangel Da Silva dan Mayjen TNI Rui Fernando Guedes Palmeiras Duarte (kanan).
Dikutip dari akun Instagram mantan Kepala Staf Umum TNI, Letjen TNI (Purn) Johannes Suryo Prabowo, sosok kedua Jenderal TNI AD putra Timor Timur itu pun diungkap.
Menurut Suryo Prabowo, bahwa Rui Fernando merupakan prajurit Kopassus putra pejuang Timor Timur (alm) Jose Manuel Duarte.
Jose Manuel Duarte salah satu pemimpin pemberontakan terhadap Portugas di Viqueque, Timor Portugal pada 1959.
Jose Manuel bersama seluruh keluarganya dibuang ke Mozambique, negara jajahan Portugis di Afrika dan baru kembali ke Timor Timur pada 1986.
Sementara Antonio da Silva adalah prajurit Raider kelahiran Timor Portugis tahun 1966.
Ia merupakan alumnus Akademi Militer (Akmil) 1992.
Suryo Prabowo mengenal Antonio da Silva sejak bertugas sebagai instrukrur taktik bertempur di Pusat Kesenjataan Infanteri, Bandung, Jawa Barat.
"Saya bangga pernah mengenal dekat dengan mereka berdua," tulis Suryo Prabowo dalam unggahan di akun Instagram dikutip, Kamis (9/6/2022). "Mereka bisa, kita pun bisa," lanjut Suryo Prabowo.
Unggahan ini pun mendapat respons positif dari netizen.
Mereka bangga atas kesetiaan putra Timor Timur kepada Republik Indonesia.
"Beliau berdua adalah Perwira TNI yang hebat," tulis Bangkit Widodo.
"MasyaAllah ikut bangga sebagai warga Indonesia keturunan Timor Leste," kata abdulqodirdearaujo.
Namun, ada juga netizen mengatakan, bahwa sebetulnya ada sejumlah putra Timor Timur yang sudah menjadi perwira di TNI-Polri.
"Masih ada beberapa putra daerah Timor Timur yang kini sudah meraih pangkat Kolonel dan Kombes, seperti Kolonel Inf Joao Xavier Barreto Nunes, Kolonel Inf Dominggus Lopes, Kombes Pol Deonijiu de fatima dan Kombes Januario Jose Morais dan beberapa lainnya yang sudah berpangkat Letkol dan AKBP," tulis akun @lisbon_alfian.
"Ada Lektkol Inf Ilfonso De Camro (Dandim 1810/Tambrauw)," tulis akun @mhaeqaltriyono.
"Betul itu @mhaeqaltriyono, Letkol Ildefonso Alumni Akmil 2002 dan ada pula rekan seangkatannya di Akmil yang berasal dari Timor Timur juga," lanjut akun @lisbon_alfian.
Sosok Antonio Rangel Da Silva

Antonio merupakan pria kelahiran 17 Agustus 1968 di Timor Timur (Timor Leste).
Ia mengatakan bahwa sebuah kehormatan bisa mendapatkan kenaikkan pangkat menjadi brigadir jenderal (Brigjen).
“Sebuah kehormatan yang hakiki bagi setiap prajurit sehingga kesempatan tersebut dapat digunakan untuk berkarya secara profesional, efektif, efisien dan modern,” kata Antonio Rangel Da Silva kepada Kompas.com, Senin (30/5/2022) lalu.
Antonio merupakan abituren Akademi Militer (Akmil) angkatan 1992 dari kecabangan infanteri.
Dalam perjalanan di dunia ketentaraan, Antonio Rangel Da Silva tercatat pernah berdinas di Batalyon Infanteri 408/Suhbrastha dan Batalyon Infanteri 410/Alugoro.
Kemudan, ia juga pernah dipercaya menjadi instruktur perang di Pusat Pendidikan Infanteri Bandung, Jawa Barat.
Selain itu, Antonio Rangel Da Silva juga pernah menjadi Perwira Pembantu Madya Pam Sinteldam VI/Mulawarman, Kasi Intel Korem 101/Antasari, dan Asops Satintel Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI.
Kemudian, Staf Ahli Pangdam IX/Udayana Bidang Ekonomi, dosen Sesko TNI, Paban IV/Log Ditum Sesko TNI, hingga Pamen Denma Mabesad.
Antonio Rangel Da Silva juga tercatat menjadi salah satu perwira yang turut mendesain pembentukan satuan Raider, sebuah pasukan elite yang dimiliki TNI.
Momentum Meningkatkan Motivasi
Jenderal Dudung mengatakan, kenaikkan pangkat ini menjadi momentum untuk meningkatkan motivasi para perwira dalam pengabdiannya kepada TNI AD, bangsa dan negara.
“Dengan pangkat yang lebih tinggi, berupaya lah untuk menjadi semakin bermanfaat bagi orang lain terutama bagi anggota dan satuan tempat kita bertugas,” kata Dudung.
Kepada semua perwira tinggi TNI AD yang naik pangkat, Dudung mengajak mereka untuk terus memberikan teladan dan inspirasi yang baik kepada bawahan dalam bersikap dan bertindak.
Selain itu, ia mengingatkan agar tidak lupa memberikan perhatian terhadap kesejahteraan anggota dan keluarganya.
“Jadilah pemimpin yang tegas dan berani mengambil keputusan dengan dilandasi keinginan untuk memberikan pengabdian terbaik kepada bangsa dan negara,” kata KASAD Dudung.
(*/tribun-medan.com/kompas.com/tribun-bali.com)