Pungli Di Sidebuk debuk
VIRAL DUGAAN PUNGLI Di Tempat Wisata, Warga Net Pertanyakan Pemkab Setempat
Maraknya aksi pengutipan liar (pungli) di tempat wisata khususnya di Kabupaten Karo, dikeluhkan para pengunjung.
VIRAL DUGAAN PUNGLI Di Tempat Wisata, Warga Net Pertanyakan Pemkab Setempat
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Maraknya aksi pengutipan liar (pungli) di tempat wisata khususnya di Kabupaten Karo, dikeluhkan para pengunjung.
Tak jarang, pengunjung membuat video dugaan pungli dengan merekamnya secara diam-diam, dan viral di media sosial.
Meski demikian, namun para pelaku pungli yang mengatasnamakan penduduk setempat itu masih leluasa beraksi.
Pungutan berlapis yang terjadi di kawasan pemandian air hangat, tak juga menemui titik terang.
Meski Pemkab Karo merencanakan membuat perda terkait hal tersebut, namun hingga kini peraturan tersebut belum juga keluar.
Seperti video yang diunggah akun facebook milik Antifi, ia menuliskan caption "Gak tanggung-tanggung mereka meminta uang pungli dihitung perkepala Rp 10 ribu".
Dari informasi yang dihimpun, Senin (13/6/2022), aksi dugaan pungli ini terjadi di kawasan pemandian air hangat yakni Debuk-debuk.
Video tersebut pun menuai beragam komentar warga net, hingga mempertanyakan kerja aparat dan dinas terkait.
Seperti akun facebook, Agil Wilantara ia mengecam aksi premanisme dan sebut sudah mendarah daging.
"Gausah ngareplah sumut ini bisa maju. Praktik premanisme masih mendarah daging. Apalagi kalo udah ada embel-embel backup organisasi atau orang aparat, arogannya bukan main. Bilangnya untuk pemkab tapi surat selembar pun gak bawak sebagai bukti. Harusnya kalo emng itu pemungutan resmi, kan ada surat sepotong atau apapun lah sebagai pengesahan dan persetujuan," tulisnya.
"Pungli gak bisa dihilangkan, karna itu pendapatan mereka, kalau gak pungli ke mana lagi mereka mau cari makan, alangkah lebih baiknya gak usah ke sana, biar tutup sekalian tempat, wisatanya," tulis akun Abdiayahshahia Abdi.
"Mana yang katanya preman pungli sudah dibrangus, kok kayak yang diternak jadinya," tulis akun Muhammad Suprayitno.
Tak cuma itu, bahkan warganet mengetak nama menteri dan pejabat di lingkungan kepolisian.
"Sandiaga Salahuddin Uno, Polda Sumut, Polsek Kutabuluh, Polres Tanah Karo. Bapak ibu, 2 minggu yang lalu kami tampak bahagia karena mendapatkan kabar bahwa pungli di lokasi wisata sumut sudah tertangkap. Namun belum ada waktu yang cukup lama, pungli sudah beredar lagi. Mohon solusi terbaik. Kebijaksanaan bapak/ibu yang memiliki dan kewenangan untuk bertindak. Terima kasih," tulis akun Ir VAN BasTeen.
(*/tribun-medan.com)