Tips dan Trik
KAMU Punya Pasangan Kekasih yang Posesif? Nih Dia Tips Menghadapinya
Memiliki hubungan asmara yaang sehat dan saling mengerti hingga saling mendukung satu dengan lainnya, adalah impian banyak orang.
Pacar bisa menilai secara langsung bahwa hubungan kita hanya sebatas teman dan tak ada yang perlu dikhawatirkan. Selain itu, mungkin saja kenalan kita bisa jadi sahabat baru bagi pacar yang memberikan dampak positif.
Jelaskan soal pentingnya privasi
Tegaskan sejak awal kepada pacar soal pentingnya space dan privasi dalam hubungan. Sampaikan pula bahwa kita membutuhkan waktu dan ruang pribadi sebagai bagian dari privasi. Permintaan ini bukan berarti dia tidak lagi penting namun ini dibutuhkan untuk kesehatan mental kita.
Fase terpisah ini juga membuat kita lebih leluasa bergaul atau melakukan berbagai hal yang disukai. Beritahu pula bahwa dia bisa menikmati hal yang sama bersama sahabat, saudara atau keluarganya. Mungkin saja ia akan merasakan manfaatnya sehingga sikapnya lebih kendur.
Jangan berbohong
Kemudian, usahan jangan berbohong. Hal tersebut hanya akan berdampak buruk dalam jangka panjang.
Kita akan terbiasa berbohong terus menerus dan pasangan bisa terjebak pada sikap toxicnya.
Biasakan untuk selalu berkata jujur meski pacar akan marah atau tidak senang dengan hal itu. Paling tidak ia tahu bahwa kita menghargainya dengan sikap jujur sedangkan perilaku paranoidnya sama sekali tidak berguna.
Quality time bersama
Atur quality time bersama pasangan dengan sekedar nongkrong bareng di coffee shop atau berjalan-jalan ke alam.
Cara ini membuat pacar merasa senang, diinginkan dan mendapatkan perhatian kita. Secara bertahap. ini akan menghilangkan kegelisahannya yang memicu sikap posesifnya itu.
Dia akan menyadari tanpa perlu menuntut, kita akan tetap memberikan waktu dan perhatian utama padanya. Sikap posesif bisa menjadi salah satu pertanda toxic relationship. Jika belum terlalu berat, kita bisa mencoba menyelamatkan hubungan dengan mencari solusinya bersama.
Namun jika sikap posesif pacar sudah terlalu membahayakan maka segera minta bantuan kepada ahlinya. Jika dirasa berdampak buruk pada diri sendiri, tidak ada salahnya mempertimbangkan untuk mengakhiri hubungan sebelum terlanjur parah.
(cr18/tribun- medan.com)