Serangan Mematikan Pasukan Rusia
SERANGAN MEMATIKAN Pasukan Rusia Buat Komandan Ukraina Putus Asa, Senjata Lama Barat Tak Berguna
Seorang komandan Ukraina membuat permohonan putus asa agar diberikan bantuan senjata dan tank untuk pasukan militernya.
SERANGAN MEMATIKAN Pasukan Rusia Buat Komandan Ukraina Putus Asa, Senjata Lama Barat Tak Berguna
TRIBUN-MEDAN.COM - Seorang komandan Ukraina membuat permohonan putus asa agar diberikan bantuan senjata dan tank untuk pasukan militernya.
Ia memohon agar bantuan tersebut lekas diberikan demi bisa memerangi pasukan Rusia di bagian Timur Severodonetsk.
Dikutip dari Express.co.uk, komandan Svoboda atau Batalyon Kebebasan Ukraina, Petro Kuzyk ini menyatakan terimakasihnya atas senjata yang telah diberikan pada Ukraina dari negara sekutu.
Hanya saja, Kuzyk menegaskan bahwa kini sekutu Ukraina perlu mengirimkan senjata lain yang lebih serius dan lebih canggih.
"Kami membutuhkan peralatan serius dan membutuhkan lebih banyak tank. Saat ini, kami mendapatkan peralatan untuk tentara infanteri."
“Akibatnya, kita harus melakukan perang gerilya, NLAW (Inggris) menghancurkan sebuah tank dari jarak 400 meter," katanya.
Diakui oleh Kuzyk, banyak peralatan yang tidak bisa difungsikan karena banyaknya puing di Severodonetsk.
Di antaranya adalah lembing bantuan dari Amerika Serikat.
Diakui oleh Kuzyk, pasukan Rusia terus menyerang mereka dari jarak dua kilometer dan bersembunyi di balik gedung.
Untuk menghancurkan pasukan Rusia, Kuzyk mengaku harus mati-matian menyergap dengan artileri kecil.
"Untuk menghancurkan mereka, kita harus menyergap mereka di bawah tembakan artileri terus-menerus. Itu berarti kerugian terus-menerus."
Kuzyk menegaskan bahwa pasukan Ukraina telah mempertahankan kendali sekitar 40-60 persen dari Severodonetsk.
Namun ia mengatakan bahwa garis depan peperangan terus berubah.
"Bangunan yang kami pegang kemarin akan dihancurkan oleh artileri mereka hari ini."