Bayi Kembar Asal Asahan

KONDISI TERKINI Bayi Kembar Siam Asal Asahan, Dokter Sebut Tak Bisa Dipisahkan, Begini Penjelasannya

Ada alasan mendasar mengapa hal itu dilakukan mengingat ada beberapa organ tubuh bayi kembar bernama Ratih dan Ririn yang tidak utuh dan menyatuh.  

Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/Anugrah Nasution  
Sekretaris Tim Penanganan Bayi Kembar Siam RSUPHAM dr Rizky Adriansyah MKed(Ped) SpA(K) saat memberikan keterangan mengenai perkembangan bayi kembar asal Kabupaten Asahan, Rabu (7/6/2022) 

TRIBUN-MEDAN. com, MEDAN- Tim dari dari Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUPHAM) Medan yang menangani bayi kembar siam asal Kabupaten Asahan menyatakan kemungkinan besar tidak akan melakukan pemisahan.

Hal ini disampaikan Sekretaris Tim Penanganan Bayi Kembar Siam RSUPHAM dr Rizky Adriansyah MKed(Ped) SpA(K), Jumat (24/6/2022). 

"Belum dioperasi dan kemungkinan tidak dioperasi pemisahan," ungkapnya. 

Ada alasan mendasar mengapa hal itu dilakukan mengingat ada beberapa organ tubuh bayI kembar bernama Ratih dan Ririn yang tidak utuh dan menyatuh.  

Baca juga: DIJENGUK Gubernur Edy Rahmayadi, Orang Tua Bayi Kembar Siam Berharap Pengobatan Difasilitasi

Bayi jenis kelamin perempuan lahir dengan kondisi kembar siam di RSU Bunda Mulia Kisaran, Selasa(7/6/2022) pagi.
Bayi jenis kelamin perempuan lahir dengan kondisi kembar siam di RSU Bunda Mulia Kisaran, Selasa(7/6/2022) pagi. (HO)

Rizky mengatakan bila operasi pemisahan harus dilakukan salah satu bayi akan mengalami cacat dan dinilai sangat tidak etis. 

"Karena misalnya dipisahkan, (mereka) akan dalam kondisi cacat, sebab kakinya cuma satu pada masing masing bayi. Kemudian yang satu juga harus pakai kolostomi, karena lubang anusnya juga satu. Jadi itu tentu kurang etis," jelasnya.

Oleh sebab itu, Rizky menuturkan, pihaknya menyimpulkan sejauh ini pemisahan tidak dilakukan.

Hal sama juga pernah dialami bayi kembar siam yang tinggal di Kecamatan Percut Sei tuan. 

"Sama dengan bayi kembar yang di Percut tidak kita pisah. Itu kita pulangkan juga," terangnya.

Menurut dia, yang perlu dilakukan saat ini adalah agar menyiapkan orang tua bayi kembar siam itu siap merawat bayinya dengan kondisi tersebut. 

Baca juga: Akan Bantu Biaya Operasi Bayi Kembar Siam asal Asahan, Edy Rahmayadi: Kan Dia Punya Gubernur

Karenanya, imbuh Rizky, harus dilakukan edukasi untuk menyiapkan mental, fisik dan lainnya untuk merawat keduanya.

"Perawatan khusus dari medis tentu tumbuh kembangnya terus dipantau. Misalnya apakah perkembangannya sesuai dengan usianya atau tidak," ucapnya. 

Namun, tambah Rizky, jika harus dievaluasi lagi terkait upaya pemisahan hal itu akan dilakukan saat usia Ratih dan Ririn menginjak satu tahun. 

"Itu pun apabila masih memungkinkan atau tidak," pungkasnya.

Bayi kembar siam asal Kabupaten Asahan itu lahir dari pasangan Jumat dan Sri Suarni yang lahir pada Selasa (7/6/2022) lalu di rumah sakit RS Bunda Mulia Kisaran. 

Jumat (45) orang tua kedua bayi malang itu tinggal di  Desa Urung Pane, Kecamatan Setia Janji, Kabupaten Asahan. 

Jumat (45), warga Desa Urung Pane, Kecamatan Setia Janji, Kabupaten Asahan, ayah bayi kembar saat ditemui di RSUP Adam Malik  
 
 
Jumat (45), warga Desa Urung Pane, Kecamatan Setia Janji, Kabupaten Asahan, ayah bayi kembar saat ditemui di RSUP Adam Malik       (TRIBUN MEDAN/Anugrah Nasution)

Bayi kembar siam itu adalah anak ke 5 Jumat yang lahir secara tidak normal. 

"Lahirnya semalam pagi sekitar pukul 08.00 WIB secara normal di RS Bunda Mulia. Allhamdulilah kondisi bayi sehat karena begitu lahir dia menangis kuat. Namun kondisinya dengan dada berdempet dan kakinya cuma tiga dan telapak tangan menempel di kaki," kata Jumat kepada Tribun, Rabu (7/6/2022). 

Jumat mengatakan, mulai mendapatkan informasi jika kandungan istrinya memiliki kelainan saat menjalani USG diusia kandung sang istri yang ke enam bulan. 

"Sudah lima kali USG cuman yang terakhir itu sekitar usia kandungan bulan enam baru tau sudah ada kelainan kata dokter. Karena bayi nya kepalanya tidak mau ke bawah gitu," kata Jumat. 

Mesti begitu, bagi Jumat kedua putrinya tersebut adalah karunia yang mesti dijaga dan dirawat. Dia barharap agar anaknya itu dapat tumbuh dan sehat.

Baca juga: BERITA POPULER Hari Ini, Final NBA 2022 Game 3 hingga Pemisahan Bayi Kembar Siam Asal Asahan

"Ya meski gitu saya berharap agar segera dapat dioperasi agar dapat dipisahkan, apa pun hasilnya saya terima," lanjutnya. 

Namun Jumat mengaku sempat binggung awal sekali soal biaya rumah sakit. Belum lagi, dia tak punya BPJS kesehatan. 

Jumat yang tidak punya uang hanya bisa pasrah ketika anaknya harus dirujuk ke RSUP Adam Malik mendapatkan perawatan lebih lanjut. 

"Istri saya masih di Rumah Sakit Bunda Mulia, kondisi sehat. Lahirnya kan dioperasi, kita kan gak tau seperti ini, jadi awalnya kita binggung mau kesini kita kan tau biaya besar, jadi sempat binggung sekali dan saya hanya bisa menunggu bantuan," lanjut Jumat. 

Untungnya pihak Pemerintah Kabupaten Asahan cepat bertindak. Bupati Asahan H Surya langsung menemui Jumat dan istrinya di rumah sakit.  Kedua bayi kembar siam itu pun kemudian dibawa ke rumah sakit RSUP Adam Malik. 

(cr17/tribun-medan.com) 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved