Upaya Pembunuhan Pendeta
Pendeta GSJA Diduga Hendak Dibunuh, Diintai dari Jarak 20 Meter dari Bukit dan Ditembak Dadanya
Pendeta Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA) bernama Fernando Tambunan diduga hendak dibunuh dan diintai dari jarak 20 meter sebelum ditembak
TRIBUN-MEDAN.COM,DELISERDANG- Kasus pendeta ditembak OTK (orang tak dikenal) di Kabupaten Deliserdang kini masih ditangani Polresta Deliserdang.
Belakangan diketahui, bahwa pendeta Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA) bernama Fernando Tambunan itu diduga hendak dibunuh, karena disebut sudah diintai oleh pelakunya.
Sebelum ditembak OTK di bagian dada, korban sempat duduk di teras rumah, sebelum akhirnya dadanya jebol ditembus peluru dari jarak 20 meter.
Fakta pendeta ditembak OTK
Menurut keterangan yang diterima Tribun-medan.com di lapangan, kasus pendeta ditembak OTK ini bermula saat korban duduk di teras rumahnya yang ada di Komplek Victoryland di Dusun III, Desa jaharun A, Kecamatan Galang, Kabupaten Deliserdang.
Saat itu, waktu sudah memasuki pukul 21.00 WIB.
Sang pendeta baru saja selesai makan, dan duduk main handphone sendirian.
Tak lama berselang, korban tiba-tiba saja memegang dadanya.
Baca juga: KONFLIK Lagi, Jemaat Gereja HKBP Pabrik Tenun Minta Ephorus Gantikan Pendeta Rumondang Sitorus
Sang pendeta kemudian menemui sang istri, sembari jalan tertatih.
Malam itu, bagian dada korban bercucuran darah.
Sontak, istri sang pendeta yang merupakan seorang guru PAUD panik.
"Ketika saya datang ke rumahnya, beliau sudah dibawa ke rumah sakit," kata Kepala Dusun III, Desa Jaharun A, Suparno, Selasa (28/6/2022) pagi.
Suparno mengatakan, bahwa korban sempat dibawa ke klinik.
Lantaran klinik tak mampu menangani, sang pendeta yang ditembak OTK kemudian dibawa ke RSUD Amri Tambunan untuk mendapat perawatan intensif.
Baca juga: TERKENAL Suka Bimbing Pendeta Muda, Inilah Pesan Mendiang Pdt WTP Simarmata: HKBP Menjadi Berkat
Tidak ada suara tembakan
Kasat Reskrim Polresta Deliserdang, Kompol I Kadek Hery Cahyadi mengatakan bahwa pihaknya masih menyelidiki kasus ini.