Ikan Porapora Muncul
Setelah 3 Tahun Jarang Muncul, Kini Ikan Pora-pora Ditemukan Nelayan Danau Toba, Kembali Dijual
Setelah 3 tahun menghilang, kini ikan pora-pora kembali muncul. Seorang pedagang viral setelah menunjukkan telah menjual ikan pora-pora.
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Tommy Simatupang
TRIBUN-MEDAN.com, TOBA - Kemunculan ikan pora-pora mendadak menjadi viral setelah seorang ibu-ibu menjual ikan air tawar itu.
Ikan pora-pora yang dulu disebar oleh Presiden Megawati memang belakangan jarang muncul di Danau Toba.
Ikan porapora memang selama 3 tahun belakang jarang muncul di Danau Toba.
Viralnya kembali ikan pora-pora setelah penjual ikan di Pasar Tradisional Ajibata Lydiana Situmorang membuat postingannya soal kemunculan ikan porapora di Danau Toba.
“Ikan porapora sudah muncul lagi di Danau Toba. Semoga semakin berkembang biak supaya masyarakat sekitar Danau Toba bisa menikmati hasilnya. Mengingat sudah hampir 3 bulan ini ikan jahir semakin langka dan sedikit dapat nelayan,” tulis Lydiana Situmorang pada postingannya di media sosial facebook.
Selanjutnya, tribun-medan.com mendapat keterangan resmi dari pemilik akun tersebut dan mengatakan bahwa dirinya sudah berjualan ikan pora-pora di Pasar Tradisional Ajibata sekitar 2 minggu.
“Kalau ikan pora-pora tersebut muncul sekitar 3 minggu lalu. Tapi, kalau menjualnya baru 2 minggu ini,” ujar Lydiana Situmorang, Jumat (8/7/2022).
Lydiana Situmorang mengetahui keberadaan ikan pora-pora tersebut karena ia melihat postingan seorang tauke yang kemudian kepadanya ia memesan ikan pora-pora tersebut.
“Saya ketahui dari postingan seorang tauke lalu saya minta untuk saya jual. Ikan porapora tersebut ditemukan di kawasan Repasileutu, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun. Berdasarkan keterangan tauke itu, nelayan tersebut tidak sengaja menemukan porapora tersebut karena mereka ikan ingin memancing ikan yang lain untuk pakan mereka,” ujarnya.
Dari hasil tangkapan para nelayan tersebut, ia bisa mendapat pasokan ikan porapora sekitar 25 kilogram.
“Dan ternyata ikan pora-pora tersebut masuk pada perangkap ikan yang mereka pasang. Paling banyak yang kuambil dari mereka ada sekitar 25 kilogram. Itu saya dapatkan setiap hari selama dua minggu ini dari tempat yang sama,” terangnya.
“Tampaknya hanya di tempat itu yang ada karena banyak juga para nelayan yang menelepon saya karena memang dulu ikan ini ditangkap dalam jumlah besar, berton-ton bisa mereka dapat,” sambungnya.
“Kita berharap semoga ikan ini berkembang. Karena beberapa bulan ini, ikan mujahir sudah mulai langka. Saya lihat ikan pora-pora ini punya peluang bisnis. Maka, kita berharap, ikan ini bisa berkembang,” pungkasnya.
(cr3/tribun-medan.com)