Penembakan Brigadir J
Terlihat Gagah, Ini Kedekatan Brigadir J dan Kadiv Propam, Kapolri: Sudah Bentuk Tim Khusus
Inilah foto-foto kedekatan Brigadir J dengan Kadiv Propam Mabes Polri. Kapolri mengaku sudah membentuk tim khusus
TRIBUN-MEDAN.COM,- Kasus penembakan terhadap Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, yang dituduh melakukan pelecehan terhadap istri Kadiv Propam Mabes Polri, Irjen Ferdy Sambo menyita perhatian publik.
Sejak kasus ini mencuat, beragam reaksi masyarakat muncul, termasuk kecurigaan atas kematian Brigadir J.
Setelah Brigadir J dimakamkan pihak keluarga, kerabat Brigadir J, Rohani Simanjuntak mengunggah foto-foto kedekatan antara mendiang dan Kadiv Propam Mabes Polri, Irjen Ferdy Sambo.
Dari beberapa unggahan foto itu, tampak bahwa Brigadir J terlihat gagah.

Tubuhnya tinggi tegap, dan dalam foto itu, terlihat Brigadir J berdampingan dengan Irjen Ferdy Sambo.
Dalam unggahannya di media sosial Facebook, Rohani Simanjuntak menuliskan caption yang cukup menohok disertai capture pemberitaan dari satu media online.
Rohani Simanjuntak menuliskan kalimat "Anak ku Brigpol Nofriansah Yosua Hutabarat Katanya bukan ajudan Jendera, inilah kebersamaan mereka,.
Di sisi lain, karena kasus ini begitu menyita perhatian publik, Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo turut angkat bicara.
Dalam satu kesempatan ketika melakukan jumpa pers, Jendral Listyo Sigit Prabowo mengatakan dirinya sudah membentuk tim khusus.
"Saya telah membentuk tim khusus, yang dipimpin pak Wakapolri, pak Irwasum, kemudian ada pak Kabareskrim, pak Kabid dan pak ASDM, termasuk juga fungsi Provost dan Paminal," kata Kapolri, sebagaimana dikutip Tribun-medan.com dari tayangan Youtube Kompas TV, Selasa (12/7/2022).
Menurut Kapolri, dia sudah menegaskan kepada tim khusus yang dibentuk, agar benar-benar menangani perkara ini.
"Saya sudah mint agar penanganannya dilakukan betul-betul dengan menggunakan prinsip-prinsip yang berlaku. Yaitu bagaimana kita mengedepankan scientifik crime investigation," katanya.

Kapolri juga menambahkan, bahwa dalam kasus ini ada dua laporan yang ditangani.
Pertama laporan menyangkut percobaan pembunuhan.
Kedua, terkait ancaman kekerasan terhadap perempuan.