Kontroversi Tewasnya Brigadir Yosua

Kasus Baku Tembak di Rumah Kadiv Propam, Ketua RT Kini Enggan Bicara, Wartawan Dapat Intimidasi OTK

Tindakan intimidasi OTK terhadap wartawan yang ingin melakukan peliputan di sekitar rumah Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo terjadi hari ini.

Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti
Polisi Olah TKP di Lokasi Tewasnya Brigadir Yosua Hutabarat, 

TRIBUN-MEDAN.com - Tindakan intimidasi orang tak dikenal (OTK) terhadap wartawan yang ingin melakukan peliputan di sekitar rumah Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo, terjadi pada Kamis (14/7/2022).

Dikutip dari Tribunnews.com, korban intimidasi dari OTK adalah dua wartawan media nasional.

Ketika itu, OTK yang berjumlah tiga orang dengan ciri-cirinya mengenakan kaos hitam dan berperawakan tegas serta berambut cepak, mengintimidasi dengan cara menghapus foto dan video hasil liputan sang wartawan.

Baca juga: KontraS Ungkap Ada 7 Kejanggalan Atas Kasus Tewasnya Brigadir J, Komnas HAM akan Panggil Ferdy Sambo

Salah satu wartawan yang tidak mau disebutkan namanya menyebut awalnya dia bersama rekannya hendak mewawancarai Ketua RT 05 RW 01, Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

"Pertama ke rumah Pak RT kan, didatenginnya sama Ibunya yang keluar, nanya-nanya kan, katanya Bapaknya itu nggak mau ngomong lagi," kata wartawan tersebut, Kamis (14/7/2022).

Di rumah Pak RT kedua wartawan itu mendapatkan informasi jika kediaman rumah Pak RT didatangi lima orang polisi pada Rabu (13/7/2022) malam.

TIM Kabareskrim Komisaris Jenderal Agus Andrianto olah TKP di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, Rabu (13/7/2022) dini hari. TIGA Petugas Inafis Mabes Polri tampak membawa dua unit koper dari dalam rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo saat oleh TKP Kasus baku tembak dua anggota Polri, Selasa (12/7/2022) malam di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan. (KOMPAS.com/Tria Sutrisna)
TIM Kabareskrim Komisaris Jenderal Agus Andrianto olah TKP di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, Rabu (13/7/2022) dini hari. TIGA Petugas Inafis Mabes Polri tampak membawa dua unit koper dari dalam rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo saat oleh TKP Kasus baku tembak dua anggota Polri, Selasa (12/7/2022) malam di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan. (KOMPAS.com/Tria Sutrisna) (KOMPAS.com/Tria Sutrisna)

Usai dari rumah pak RT, kedua wartawan itu kembali berjalan bermaksud untuk mencari saksi lain bernama Asep.

Asep diketahui merupakan seorang petugas kebersihan.

"Ketemu lah Pak Asep lah di pertigaan tuh di pinggir jalan. Oh iya saya Pak Asep, oh ya udah. Sambil wawancara tuh sempat ada orang nyamperin, manggil si Pak Asep, terus ya udah kita lanjut wawancara tuh sama Pak Asep sambil videoin segala macam," ucapnya.

Di tengah wawancara, datang lagi tiga orang berbaju hitam dan langsung mengambil handphone kedua wartawan itu dan menghapus foto hingga video.

Di samping itu, tas keduanya juga diperiksa oleh orang tidak dikenal tersebut.

Baca juga: Usai Kasus Tewasnya Brigadir J, Ferdy Sambo Menangis di Pelukan Kapolda Metro Jaya

"Pas udah agak jauh, disamperin lagi tuh bertiga. Langsung 'sini mana handphonenya mana handphonenya.' Langsung dihapus-hapusin (videonya). Ada 3 video," ucapnya.

Hingga berita ini dimuat, Tribunnews.com belum mendapatkan konfirmasi soal adanya dugaan intimidasi terhadap wartawan tersebut dari pihak kepolisian.

Baku Tembak 

Sebelumnya Kepolisian RI mengungkap alasan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J ditembak oleh Bharada E hingga tewas di kediaman Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat (8/7/2022).

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved