Penyebab Jari Brigadir J Putus
AHLI FORENSIK Ungkap Penyebab Jari Brigadir J Putus Usai Baku Tembak di Rumah Kadiv Propam
Berbagai jenis luka ditemukan pada jasad Brigadir J yang tewas dalam insiden baku tembak. Jari Brigadir J juga dilaporkan terputus.
AHLI FORENSIK Ungkap Penyebab Jari Brigadir J Putus Usai Baku Tembak di Rumah Kadiv Propam
TRIBUN-MEDAN.COM - Berbagai jenis luka ditemukan pada jasad Brigadir J yang tewas dalam insiden baku tembak.
Di samping mengalami luka tembakan, jari Brigadir J juga dilaporkan terputus.
Menanggapi hal ini, pihak kepolisian hingga ahli forensik menjelaskan penyebabnya.
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Budhi Herdi Susianto, membenarkan adanya jari Brigadir J yang putus.
Temuan itu diperoleh dari hasil autopsi sementara yang dilakukan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Budhi menjelaskan, semua jenis luka yang ada pada tubuh Brigadir J berasal dari luka tembak. Termasuk luka sayatan hingga jari yang putus.
"Bukan karena ada potongan atau yang lain. Saya tegaskan semua luka yang ada pada tubuh Brigadir J, berdasarkan hasil autopsi sementara, berasal dari luka tembak," kata Budhi di Mapolres Metro Jakarta Selatan, sebagaimana diberitakan Tribunnews.com sebelumnya.
Dikutip dari Tribunnews.com, saat baku tembak terjadi, Brigadir J memegang senapan jenis HS 16 menggunakan kedua tangannya.
Budhi menjelaskan, peluru yang dilesatkan Bharada E mengenai jari Brigadir J.
Peluru itu kemudian menembus jari lalu mengenai bagian tubuh yang lain.
"Disampaikan pula tadi ada peluru yang kena ke jari Brigadir J itu sendiri, yang kemudian tembus dan mengenai bagian tubuh yang lain," ujar Budhi.
Hal itu juga diperkuat dari penjelasan Dokter Forensik RSUD Moewardi dan RS UNS Surakarta, Novianto Adi Nugroho.
Menurut dr Novianto, dengan kekuatan senjata api, proyektil peluru bisa menembus kulit dan otot manusia.
Bahkan, proyektil peluru juga bisa menyebabkan patah tulang, terutama tulang dengan struktur pipih atau kecil seperti jari.