Kontroversi Tewasnya Brigadir Yosua
DITEMUKAN Handphone Brigadir J Ternyata Tidak Hilang, CCTV Dibuka?Mantan Petinggi Polri: Tidak Rusak
Sebelumnya polisi mengatakan, barang bukti handphone Brigadir J tersebut hilang. Tapi kini polisi mengatakan, handphone tersebut tidak hilang.
TRIBUN-MEDAN.com - Akhirnya terungkap di mana keberadaan tiga handphone Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Sebelumnya polisi mengatakan, barang bukti handphone Brigadir J tersebut hilang.
Tapi kini polisi mengatakan, handphone tersebut tidak hilang.
Mabes Polri akhinya angkat bicara soal keberadaan ponsel milik Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang masih ditemukan dan sempat dipertanyakan oleh pihak keluarga.
Baca juga: Senjata Jenis Glock 17 yang Digunakan Bharada E, Mantan Kabais: Itu Senjatanya Raja-raja
Baca juga: Mantan Kabareskrim Susno Duadji Yakin CCTV Tidak Rusak, Akan Dibuka | Soleman: Logika Waras Publik

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyatakan bahwa ponsel milik Brigadir J berada di Puslabfor Polri.
"HP sudah ada di Puslabfor," kata Dedi saat dikonfirmasi, Senin (18/7/2022).
Dedi menuturkan bahwa ponsel tersebut dikirim ke Puslabfor untuk diteliti oleh penyidik Polri.
"Penyidik sudah memintakan untuk diteliti oleh labfor Polri," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Tim Kuasa Hukum Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J mempertanyakan ponsel kleinnya yang sampai saat ini masih belum ditemukan seusai dinyatakan tewas di Rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.
Hal itu diungkapkan oleh Kuasa Hukum Brigadir Yosua, Kamarudin Simanjuntak saat akan membuat laporan polisi di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan pada Senin (18/7/2022).
"Handphonenya almarhum ada tiga tempat itu sampai sekarang belum ditemukan" kata Kamarudin.
Dalam kasus ini, Kamarudin mengungkapkan pihaknya juga melaporkan dugaan kasus pencurian atau penggelapan ponsel milik Brigadir J ke Bareskrim Polri.
Namun, terlapor dalam kasus ini masih dalam penyelidikan.
Selain itu, kata dia, Kamarudin mempertanyakan dugaan peretasan yang dialami oleh keluarga Brigadir J. Tak hanya seorang, hampir seluruh pihak keluarga mengalami peretasan.
"Peretasan itu yaitu meretas atau menyadap orangtua almarhum ayah, ibunya berikut dengan adiknya," pungkasnya.