Disangka Punya Jimat, Sobirin Maling Motor Ditembak 4 Masih Bisa Lari, Ternyata Saking Takutnya

Entah jimat apa yang dipakai Sobirin (25) warga Puspo, Pasuruan, tersangka sindikat pencurian kendaraan bermotor ini.

SURYA.CO.ID/Luhur Pambudi
Sobirin, tersangka maling sepeda motor, mobil dan sapi yang tidak tumbang saat 4 kali ditembak polisi saat dikeler di Mapolda Jatim, Jumat (22/7/2022). 

TRIBUN-MEDAN.com - Berkali-kali ditembak polisi, Sobirin tidak tumbang.

Polisi sampai bilang Sobirin sosok yang licin.

Dia selalu lolos, meski sempat terluka akibat peluru bersarang di betis, paha dan lengan badannya.

Entah jimat apa yang dipakai Sobirin (25) warga Puspo, Pasuruan, tersangka sindikat pencurian kendaraan bermotor ini.

Empat kali ditembak polisi dalam dua kali aksi penyergapan, tidak ada yang berhasil membuatnya tumbang. Padahal timah panas tersebut sempat bersarang di beberapa bagian anggota tubuhnya, seperti lengan betis dan paha.

Saat ditanyai ikhwal kekuatan dan daya tahan tubuhnya menahan rasa sakit ditembus timah panas, Sobirin selalu menggelengkan kepala. Ia mengaku, dirinya tidak mengantongi jimat dalam bentuk apapun.

Apalagi, soal amalan-amalan aneh yang dirapalkan.

Pemuda bertato pada kedua lengannya itu tetap berkilah tidak memilikinya.

"Enggak punya. Enggak ada amalan. Ditembak 4 kali (yang masuk kulit). Iya masih bisa lari. Saking takutnya, bikin bisa lari," ujar Sobirin saat ditanyai SURYA.CO.ID di sela pers rilis di depan Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim, Jumat (22/7/2022).

Saat ditanya bagaimana cara dia mengobati setiap luka akibat timah panas bersarang di kulit tubuhnya, Sobirin mengaku hanya mengobati semua luka tembak itu pakai obat alakadarnya.

Bahkan, dia juga meracik ramuan herbal obat oles agar luka tembak di kulitnya lekas sembuh. Yakni dengan ramuan serbuk perasan daun Binahong.

"Saya berobat sendiri, pakai ramuan Binahong. Iya diobati sendiri," pungkasnya.

Sementara itu, Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Lintar Mahardoni mengaku sosok tersangka Sobirin, terbilang licin.

Membaca berita acara pemeriksaan (BAP) tersangka Sobirin, Lintar hanya geleng-geleng kepala.

Ternyata, aksi penembakan tersebut terjadi saat petugas melakukan penangkapan terhadap Sobirin pada tahun 2015 dan 2018 di kawasan Pasuruan.

Tapi dia selalu lolos, meski sempat terluka akibat peluru bersarang di betis, paha dan lengan badannya.

"Dia ditembak 4 kali karena melawan. Tahun 2015 dan 2018 (kena di lengan) di Puspo, Pasuruan. Dia beraksi di Sidoarjo, terakhir," ujarnya saat ditemui awak media di Halaman Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim.

Bukan hanya sepeda motor, AKBP Lintar mengungkapkan, Sobirin bersama komplotannya yang beberapa di antaranya masin buron juga mencuri sapi di kawasan Pasuruan.

Dan juga mereka, komplotan Sobirin Cs pernah mencuri mobil pikap pada malam hari memanfaatkan kelengahan pemiliknya di kawasan Kabupaten Sidoarjo.

"Dia mencuri sapi di Palangsari, Pasuruan. Kalau mencuri pikap di Sidoarjo," pangkas mantan Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim itu.

Sementara itu sepanjang tahun 2022, sejak Januari hingga Juli, Polda Jatim berhasil mengamankan 152 sepeda motor hasil pengungkapan kasus curanmor yang tersebar di masing-masing kabupaten/kota wilaya Jatim.

(*/ Tribun-Medan.com)

Artikel ini sudah tayang di Surya

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved