Kasus Perampokan
NURHAIDA Simanjuntak Ditemukan Tewas setelah Pergi Belanja, Polisi Masih Lakukan Autopsi
Teman sekampung korban yang bernama Martua Situmorang (67) menyampaikan sebelum korban dinyatakan hilang, ia dan korban masih bersama di pesta adat.
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, TAPANULI SELATAN - Seorang korban yang bernama Nurhaida Simanjuntak (63) ditemukan di kawasan Aek Latong, Sipirok pada Minggu (24/7/2022).
Ternyata, korban tersebut telah dinyatakan keluarga hilang pada Sabtu (23/7/2022) setelah ia pergi belanja ke pasar di Tarutung.
Terkait peristiwa ini, Humas Polres Tapanuli Selatan Briptu Rangga memberikan keterangan.
"Kalau sampai saat ini, kita masih lakukan penyelidikan dan hasil autopsi kan masih kita tunggu. Jadi, kita tunggu aja prosesnya dan kita akan follow up," ujar Briptu Rangga, Senin (25/7/2022).
"Kita temukan mayat memang kemarin jasad korban dengan identitas Nurhaida Simanjuntak (63), seorang ibu rumah tangga, yang beralamat di Jalan Firman Simamora Tarutung Siualuoppu, Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara," sambungnya.
Baca juga: KELUARGA Beberkan Kronologi Hilangnya Boru SImanjuntak, Diduga Perhiasan Korban Dirampok
Hingga saat ini, pihaknya masih mendalami kasus tersebut dan bakal segera sampaikan kepada publik secara detail apa yang menyebabkan kematian korban tersebut.
"Kita masih dalami saat ini. Korban masih di RS Bhayangkara Medan dan kita masih bekerja sampai saat ini," terangnya.
Sebelumnya, telah diberitakan, seorang ibu boru Simanjuntak atau yang dikenal dengan nama Mak Rejoel hilang di areal Pasar Tradisional Tarutung saat berbelanja sejak Sabtu (23/7/2022).
Sehari setelah hilang di Taput, ibu tersebut ditemukan sudah meninggal dunia di kawasan Aek Latong, Sipirok.
Terkait peristiwa ini, seorang teman sekampung korban yang bernama Martua Situmorang (67) menyampaikan, sebelum korban dinyatakan hilang, ia dan korban masih bersama dalam sebuah pesta adat.
"Jadi, kami sama-sama dari pesta pada Sabtu (23/7/2022) dan sekitar pukul 16.00 WIB, kami pulang dari pesta. Ia bersama dengan suaminya pulang ke rumah," ujar Martua Situmorang (67) saat dikonfirmasi tribun-medan.com, Minggu (24/7/2022).
"Setelah di rumah, ia mungkin buru-buru mau ke pasar karena di Tarutung itu hari pekannya hari Sabtu. Memang, ia pakai perhiasan, ada dua cincinnya, satu kalung pakai mainan dan ada anting. Tapi, antingnya enggak diambil," sambungnya.
Ia menyampaikan, kondisi korban dalam keadaan lemah ditambah lagi umur yang sudah tua. Usai berbelanja, ia berjalan kaki dengan membawa belanjaannya.
"Kondisi fisik inang itu memang kurang sehat. Ia mungkin pulang dari pasar sekitar 17.30 WIB, lalu, ia bawa belanjaan. Ia sudah agak tua, mungkin umurnya sekitar 60-an lah," tuturnya.
Baca juga: GADIS di Bawah Umur Dibawa Kabur dan Dicabuli, Korban Sudah Seminggu Menghilang dari Rumah
"Areal itu kan padat. Mungkin, ini kayak diajak dan berhasil menggiring inang ini karena memang inang ini sudah tua kan dan bawa belanjaan. Ia berhasil digiring naik mobil dan itulah hilangnya," sambungnya.
Selanjutnya, warga sekampung korban ternyata mendapatkan kabar bahwa ada penemuan mayat di Aek Latong, Sipirok.
"Nah, pada Minggu (24/7/2022), kita mendapatkan informasi bahwa ada penemuan mayat di areal Aek Latong, Sipirok sekitar 5 meter dari bahu jalan. Dan itulah langsung dilaporkan ke Polsek Sipirok," tuturnya.
"Kami di sini kan memposting bahwa ada kehilangan. Rupanya, dari sana (Aek Latong) juga ada postingan bahwa ada penemuan mayat. Fotonya dicocokkan, ternyata sama," sambungnya.
Ia yakin bahwa pelaku dugaan perampokan dan pembunuhan tersebut akan bisa didapatkan manakala menyelidiki CCTV yang ada di TKP awal.
"TKP penemuan mayat kan di Sipirok, tapi TKP awal kan di Tarutung, tepatnya di depan Hotel Perdana. Kalau memang nanti ada CCTV, pasti polisi tahu mobil yang bagaimana yang membawa ibu itu dan bisa juga nanti dicocokkan dengan CCTV yang ada di Sarulla," sambungnya.
Ia juga menjelaskan, kini korban tengah berada di RS Bhayangkara Medan untuk autopsi.
"Saya satu kampung dengan ibu yang hilang dan kemudian ditemukan sudah mayat. Kini masih diatopsi di RS Bhayangkara Medan," pungkasnya.
(cr3/tribun-medan.com)