Berita Nasional

Polisi Sebut Kopda M Otak Penembakan Istri TNI di Semarang, Ungkap Motif dan Buru Pelaku

Polisi memastikan bahwa otak penembakan istri anggota TNI berinisial R (34) di Semarang merupakan Kopda M.

YouTube Tribun Jateng
Rekaman CCTV saat istri dari anggota TNI ditembak oleh orang yang tak dikenal di Banyumanik, Semarang pada Senin (18/7/2022). (YouTube Tribun Jateng) 

TRIBUN-MEDAN.com - Polisi memastikan bahwa otak penembakan istri anggota TNI berinisial R (34) di Semarang merupakan Kopda M.

Hal itu terungkap setelah polisi berhasil menangkap lima pelaku terkait penembakan istri anggota TNI tersebut

Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi mengungkapkan Kopda M sebelumnya telah berulang kali diketahui diduga berusaha membunuh istrinya, mulai dari meracuni, percobaan pencurian hingga menyantet korban.

"Motifnya punya pacar lagi," kata Luthfi di Polda Jateng, Senin (25/7/2022).

Baca juga: JENDERAL ANDIKA PERKASA Ungkap Keterlibatan Suami dalam Penembakan Istri TNI di Depan Rumah

"Jadi ada 8 saksi yang kita periksa diantaranya saksi W pacarnya (Kopda M)," katanya melanjutkan.

Dari penjelasan W terungkap bahwa Kopda M mengajaknya untuk kawin lari namun menolak.

"Sehingga dia (Kopda M) melakukan tindakan semacam ini melawan hukum, tindakan yang tidak patut," ujar Kapolda.

Dalam rilis kasus tersebut Lutfhi menjelaskan identitas kelima pelaku dan juga peran masing-masing dalam kasus ini, yakni Sugiono alias Babi berperan sebagai eksekutor, Ponco Aji Nugroho (satu motor dengan Sugiono) dan Supriono (naik motor beat) sebagai pengawas.

Lalu, Agus Santoso (naik motor beat) berperan sebagai pengawas serta Dwi Sulistyo pemasok senjata api diduga rakitan.

Sementara itu dalam rilis pengungkapan kasus penembaka tersebut turut hadir Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman dan Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Widi Prasetijono

Beli senjata

Irjen Luthfi mengatakan senjata api yang digunakan pelaku untuk menembak R dibeli dengan harga Rp 3 juta.

Senjata api rakitan ini dipakai oleh lima pelaku untuk menembak istri anggota TNI diduga atas perintah suaminya Kopda M.

Baca juga: Kasus Brigadir J Tak Kunjung Terungkap, Dalam 5 Hari Polisi Bongkar Pelaku Penembak Istri TNI

"H-3 terjadi transaksi senjata api disinyalir rakitan dengan harga sekitar Rp 3 juta," ujar Kapolda Jateng.

Luthfi menambahkan jika eksekutor melakukan penembakan sebanyak dua kali atas perintah suami korban, Anggota TNI Kopda M.

"Penembakan pertama tidak mematikan. Lalu ada perintah dari suami korban untuk menembak kedua kalinya," ujarnya.

Kapolda mengatakan penembakan terhadap istri anggota TNI, Rina Wulandari adalah pembunuhan berencana dan terancam hukuman penjara maksimal 20 tahun hingga hukuman mati.

Irjen Ahmad mengungkapkan dalang dari penembakan ini adalah suami korban yaitu Kopda M yang saat ini masih buron.

"Kami minta segera menyerahkan diri," ujar Kapolda.

Adapun kata Irjen Ahmad, motif pelaku mau untuk melakukan penembakan yaitu memperoleh upah.

Diduga Cinta Segitiga

Istri Anggota TNI Rina Wulandari (34)  di Jalan Cemara 3 Padangsari Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (18/7/2022) lalu.

Dia ditembak pria tak dikenal di depan rumahnya.

Baca juga: Penembakan Istri Anggota TNI di Semarang Bukan Orang Terlatih, Polisi Sebar Ciri-ciri Pelaku

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa sebelumnya mencium ada cinta segitiga di balik kasus penembakan itu.

"Dugaan memang kuat karena suami dari korban ini lari sejak hari pertama," kata Panglima TNI di Mako Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (23/7/2022) seperti dikutip dari Kompas.TV.

"Dan bukti-bukti investigasi sudah mengarah kepada beberapa orang yang kami lebih cenderung juga mengaitkan ke suami korban," ujarnya.

Menurut dia, petugas juga memeriksa jejak elektronik yang mengarah dengan adanya dugaan keterlibatan Kopda M.

Andika mengatakan pihaknya sudah mengantongi sejumlah saksi.

Diantaranya orang yang memiliki hubungan asmara dengan Kopda M.

"Kami sudah memiliki saksi-saksi, termasuk saksi yang memang memiliki hubungan khusus asmara dengan suami korban ini," ucap Andika.

Saat ini, kata dia, TNI juga tengah mencari suami korban yang buron.

"Sejak hari pertama kita sudah dan dugaan memang kuat karena suami dari korban ini dari sejak hari pertama. Dan bukti-bukti investigasi sudah mengarah kepada beberapa orang yang kami lebih cenderung juga mengaitkan ke suami korban," kata Andika.

Andika juga mengatakan TNI akan menjerat pelaku dengan pasal-pasal maksimal yang bisa diterapkan.

Ia pun meminta publik percaya pihaknya akan menuntaskan kasus tersebut.

"Jadi ini adalah masalah-masalah yang menurut saya sangat tidak manusiawi. Karena apakah kesenangan pribadi yang kemudian memberikan dorongan untuk melakukan apa saja, menghalalkan segala cara. Ini akan kita usut tuntas," kata Andika.

Suami Korban Menghilang

Kopda M, anggota Arhanud-15 Kodam IV Diponegoro yang merupakan suami korban penembakan misterus di Semarang dikabarkan menghilang.

Polisi meminta yang bersangkutan untuk menyerahkan diri.

Kondisi Rina Wulandari  sejauh ini sudah membaik sempat menjalani operasi pengangkatan proyektil peluru di Rumah Sakit Hermina Banyumanik, Semarang.

Widiarti, ibu dari Rina Wulandari mengaku kondisi anaknya kini membaik dan sudah bisa berbicara bahkan menanyakan kondisi anaknya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ajak Pacar Kawin Lari Tapi Ditolak, Motif Anggota TNI Kopda M Perintahkan Tembak Istri Sah

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved