Kumpulan Doa

Tata Cara Sholat Isyraq, Amalan Sunnah Berpahala Istimewa, Simak Penjelasan Buya Yahya

Seperti salat Duha, salat Tarawih, sedekah dan lain sebagainya. Namun tahukah kamu? Ternyata sebelum salat Duha sahabat muslim

Editor: Dedy Kurniawan
Ist
Sholat Menghadap Kiblat 

TRIBUN-MEDAN.com - Selain ibadah wajib, mat muslim dianjurkan mengerjakan amalan sunnah, ibadah sekecil apapun.

Seperti salat Duha, salat Tarawih, sedekah dan lain sebagainya.

Namun tahukah kamu? Ternyata sebelum salat Duha sahabat muslim juga dapat mengerjakan salat sunah lainnya, yakni Salat Isyraq.

Perlu diketahui salat Isyraq merupakan salat sunah yang dikerjakan pagi hari seperti salat Duha.

Baca juga: Isi Percakapan Terakhir Brigadir J soal Pengancaman, Video Terakhir Brigadir J Terekam CCTV


Berikut Buya Yahya membeberkan penjelasan tentang salat Isyraq.

Baca juga: Ternyata Ini Sosok yang Bocorkan Adegan Ciuman Fuji, Netizen Tuding Caper ke Thariq Halilintar

Baca juga: Viral Artis Citayam Bonge Beli Mobil 1,2 Miliar, Kontras Potret Kondisi Rumahnya, Kamar Jadi Sorotan

Buya Yahya pun menuturkan salat sunah ini dikerjakan sebelum salat Duha.

Salat Isyraq adalah salah satu salat sunah yang dianjurkan dan memiliki keutamaan.

Umat Islam yang melaksanakan ibadah salat sunah termasuk salat Isyraq, akan mendapatkan pahala.

salat isyraq dikerjakan pada pagi hari, yang mana waktu pelaksanaannya mensekati salat Duha.

Baca juga: HEBOH Sekoper 500 Juta dari Paula Verhoeven Buat Bonge, Faktanya Hoaks Banyak Salah Kira

Bagaimana tata cara salat Isyraq?

Buya Yahya menjelaskan terdapat perbedaan pendapat tentang adanya salat isyraq.

Menurut Imam al-Ghazali, Imam as-Suyuthi, dan Syekh Alil Muttaqi al-Hindi, salat Isyraq bukan salat Duha, sedangkan menurut kebanyakan ulama adalah salat Duha.

Dalil yang mendasari kesunahan salat Isyraq di antaranya adalah hadits berikut:

كَانَ إِذَا أَشْرَقَتْ وَارْتَفَعَتْ قَامَ وَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ وَإِذَا انْبَسَطَتِ الشَّمْسُ وَكَانَتْ فِي رُبُعِ النَّهَارِ مِنْ جَانِبِ الْمَشْرِقِ صَلَّى أَرْبَعًا (رواه الترمذي والنسائي وابن ماجه من حديث علي)

Artinya, “Ketika matahari terbit dan mulai naik (satu atau dua tombak) maka Rasulullah ﷺ berdiri dan salat dua rakaat; dan ketika matahari mulai menjulang tinggi dari arah timur dalam seperempat siang maka beliau salat empat rakaat.” (HR at-Tirmidzi, an-Nasai dan Ibnu Majah dari hadits Ali t).

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved